SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Selasa, 30 November 2010

Workshop Pendidikan Pemilih Pemula, KPU Undang SMA/SMK Di Bengkayang

BENGKAYANG. Selama ini masyarakat banyak beranggapan pemilu atau tidak, sama saja. Dengan adanya workshop pendidikan pemilih pemula pada siswa-siswi, dapat berangapan pemilu sebagai sarana demokrasi dalam memilih pemimpin kedepan bukan hanya rutinitas. KPU mengudang delapan SMA/SMK baik negri maupun swasta yang ada di ibu kota Kabupaten Bengkayang. Ketua KPU Bengkayang, Eddy A SH mengatakan, hari ini (kemarin, Red) rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait yang berlangsung alot di Lala Golden. Dari 17 camat yang di undang,dua tidak hadir dan diwakilkan oleh Sekretaris Camat yakni Kecamatan Ledo dan Jagoi Babang. Sedangkan Kakan Kesbangpol-linmas, Kepala BPS tampak hadir dalam kegiatan ini hanya Kadisdisdukcapil berhalangan dikarenakan ikut kegiatan di Batam mengenai e-KTP. “Ada dua hasil rapat tadi, mengenai data pemilih, kedepan antara KPU dan Pemerintah Daerah Bengkayang terutama Disdukcapil harus saling berkoordinasi terlebih dahulu untuk mengeluarkan DPS (Daftar Pemilih Sementara) untuk diumumkan ke publik. Sedangkan mengenai rekrutmen penyelengara pemilu di tingkat kecamatan, camat siap memfasilitasi proses penerimaan pendaftaran dan penggunaan aula kantor camat untuk calon-calon anggota PPK” terang Eddy usai rapat, Selasa (30/11). Eddy menjelaskan, kegiatan KPU bukan sampai disini saja, Rabu (1/12) akan dilanjutkan dengan workshop pendidikan pemilih pemula pada tempat yang sama. Sebanyak delapan SMA/SMK baik negeri maupun swasta sebagai perwakilan yang ada di ibu kota Bengkayang di undang untuk menghadiri acara ini. Masing-masing sekolah wajib mengutus enam siswa-siswinya. Adapun SMA yang diundang dalam kegiatan ini ialah SMA Negeri satu dua, dan tiga. SMA Swasta adalah SMA Shalom, Borneo dan Fransiskus Asisi. Serta SMK Negeri satu dan SMK PSD Bengkayang. “Kegiatan ini bertujuan menyampaikan kepada pemilih pemula mengenai pemahaman soal-soal pelaksanaan pemilu baik Pileg, Pilpres, maupun Peilukada. Selain itu mereka dapat memahami hak dan kewajiban dalam pemilu. Karena selama ini pemilih di Kabupaten Bengkayangdapat digolongkan menjadi tiga golongan yakni pemilih pragmatis, rasional dan emosional,” jelas bapak tiga anak ini, kemarin. Eddy menerangkan, pemilih pragmatis ialah orang memilih salah satu pemimpin karena diberi duit. Pemilih rasional adalah pemilih yang berdasarkan hati nuraninya yang benar dan berpengaruh bagi pemilih. Sedangkan pemilih emosional, memilih pemimpin karena masih keluarga, kerabat, teman suku, dan seagama. Kedepan, masyarakat Bengkayang dapat memilih pemimpin dengan cara rasional. Devisi Hukum KPU Bengkayang ini berharap setelah mengikuti kegiatan ini pemilih pemula dapat menjadi agen perubahan. Karena selama ini masyarakat banyak beranggapan pemilu atau tidak sama saja. Siswa-siswi dapat berangapan pemilu sebagai sarana demokrasi dalam memilih pemimpin kedepan bukan hanya rutinitas. (cah)

Tambahan Biaya Ditanggung Masyarakat, Subsidi Salah Arah Dan Formulasi

BENGKAYANG. berkaitan dengan adanya opini masyarakat yang menolak konversi minyak tanah ke elpiji sehubungan dengan sosialisasi yang disampaikan oleh pertamina maka pada prinsipnya kita menyambut baik rencana konversi tersebut karena hal tersebut merupakan salah satu kebijakan nasional yang patut didukung pelaksanannya didaerah. tambahan biaya ditanggung masyarakat, subsidi salah arah dan formulasi. Yakobus, Kabag Umum dan Protokol Setda Bengkayang mengatakan, mengingat perubahan bahan bakar tersebut bukan hanya berdampak pada efisiensi biaya subsidi yang ditanggung oleh negara tetapi juga berdampak pada perubahan perilaku masyarakat. Hal ini perlu mendapat kajian yang lebih matang karena masyarakat kita terutama di Kabupaten Bengkayang baik dipedesaan maupun perkotaan dan terutama dipinggiran kota keberadaan minyak tanah bukan hanya sebagai bakar untuk kegiatan didapur tetapi juga sebagai satu satunya bahan bakar untuk penerangan dimalam hari. Ia menjelaskan, dalam menerapkan kebijakan konversi tersebut maka perlu dipertimbangkan beberapa hal seperti Ketersediaan elpiji dan sistem pelayanan distribusi. Hal ini perlu dipertimbangkan mengingat sebagai bahan bakar elpiji sangat membantu kegiatan dalam rumah tangga, oleh karena itu perlu dipersiapkan terlebih dahulu unit unit penyalur sehingga dapat dipastikan elpiji dapat diperoleh setiap saat dan disemua tempat yang terjangkau oleh masyarakat. “Mengingat bahwa penyebaran pemukiman penduduk sebagian besar berada didaerah pedesaan yang orbitrasi dan aksesnya menuju pasar sangat terbatas, akan berdampak pula pada panjangnya jalur distribusi yang pasti berdampak pada besaran biaya yang ditanggung, oleh karena itu perlu dipikirkan tambahan biaya tersebut apakah menjadi beban pemerintah atau masyarakat pengguna jika menjadi beban masyarakat maka subsidi menjadi salah arah dan salah formulasi” ungkap Yakobus di ruang kerjanya, Selasa (30/11). Minyak tanah disamping digunakan sebagai bahan bakar tetapi juga digunakan sebagai sumber penerang khususnya dibeberapa daerah terutama didaerah pedesaan yang selama ini belum teraliri listrik, lain hal dengan daerah yang telah teraliri listrik. Jika demikian maka perlu alternatif kebijakan lain yang perlu dipertimbangkan dalam rangka konversi minyak tanah ke elpiji sehingga tidak berdampak pada sulitnya masyarakat memperoleh bahan penerangan alternatif. “Sangat dimaklumi jika terjadi penolakan masyarakat terhadap rencana konversi ini, namun jika dijalankan dengan terintegrasi dengan penyiapan perangkat penunjang maka sangat memungkinkan kedepan konversi ini dilaksanakan tanpa merugikan pihak lain dalam hal ini khususnya masyarakat Kalbar pada umumnya dan Kabupaten Bengkayang khususnya,” terangnya. Egarius, Anggota DPRD Bengkayang mengatakan, sangat tidak setuju adanya program dari pemerintah pusat tentang koversi minyak tanah ke elpiji tiga kilogram masuk ke Bumi Sebalo. Penolakan ini sangat beralasan apabila berbicara kenyataan di lapangan. “Akses jalan yang masih belum memadai menjadi alasan utama, jalan dari ibu kota Kecamatan Siding ke kecamatan lain saja masih jalan tikus. Apa lagi jalan antar desa,masih jalan cacing. Macam mana mau membawa elpiji tiga kilogram apabila tidak ada jalan darat yang dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat,” terang Egarius dari Dapil III ditemui Equator di ruang kerjanya, Selasa (30/11). Egarius yang merupakan asli dari Desa Sungkung Kecamatan Siding ini menjelaskan, pemerintah mau memberikan elpiji tiga kilogram, macam mana cara untuk membawa sampai ke pedalaman perbatasan. Jangan mau menyamakan Kalimantan dengan pulau Jawa yang sampai ke pedalaman sudah lancar akses daratnya. (cah)

Senin, 29 November 2010

Warga Sungkung Miliki KTP Malayisa

BENGKAYANG. 65 tahun Indonesia merdeka, dan 11 tahun sudah Bengkayang menjadi kabupaten. Namun, akses jalan yang ada di Kecamatan Siding masih amat sangat memperihatinkan. Karena akses ke Malaysia lebih baik di bandingkan ke kecamatan yang ada di Indoensia, banyak warga Sungkungbekerja di negeri jiran dan membuat KTP Malaysia untuk keamanan masuk dan keluar Malaysia. Egarius, Anggota DPRD Bengkayang mengatakan, apabila melihat hasil pembangunan antara jaman penjajahan Belanda dan saat ini setelah Indonesia merdeka, lebih enak masih di jajah oleh kolonial Belanda. “Saat Indonesia masih di jajah Belanda, telah dibangun jalan padat karya oleh Belanda walaupun dalam pengerjaannya dengan sistem Rodi. Masyarakat Sungkung merasa, setelah Indoensia merdeka tidak pernah diperhatikan,” ungkap legislator Demokrat dari dapil III ini, Jumat (26/11). Egarius menjelaskan, masyarakat Kecamatan Siding merasa dianaktirikan oleh pemerintah. Sampai saat ini, belum terealisisi untuk membuat jalan di daerah perbatasan. Akses jalan lebih baik menuju Malaysia dibandingkan ke kecamatan lain yang ada di Bengkayang. “Hampir 50 persen warga Sungkung memiliki KTP ganda yakni dari Indonesia dan Malaysia. Hal ini dilakukan untuk memudahkan mereka untukmasuk ke negara jiran saat mencari nafkah di sana dengan aman dan tidak tertangkap,” bebernya. Banyak masyarakat Sungkung bekerja di Malaysia, segala barang kebutuhan seperti sembilan bahan pokok pun banyak berasal dari negeri jiran. Untuk menjual hasil pertanian pun kebanyakan masyarakat Sungkung lebih memilih ke Malaysia dan Kabupaten Sanggau Kapuas dibandingkan ke Kabupaten Bengkayang. Alasan akses jalan tidak ada menjadi faktor utamanya. Parahnya, warga di Sungkung pada khususnya dan Kecamatan Siding umumnya yang tidak bersekolah masih banyak tidak tahu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Mereka lebih hafal untuk menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia. Yang hafal menyanyikan lagu Indonesia Raya hanya yang telah bersekolah saja. ironisnya, nama pemimpin seperti Bupati, Gubernur sampai ke Presiden aja mereka tidak tahu. Masyarakat disana lebih mengenal ringgit dibandingkan rupiah. Latar belakang tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah merupakan faktor utama mereka begitu. (cah)

Penghuni Rutan Kelas IIB Bengkayang Kembali Lepas

BENGKAYANG. Untuk yang kedua kalinya, Penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Bengkayang di Kecamatan Lumar kembali lepas. Jika kasus yang pertama lalu, yakni Agustus 2009 dua orang yang kabur berhasil ditangkap, untuk yang kali ini, dua orang yang melarikan diri tersebut masih dalam pencarian pihak kepolisian. Aiptu Sarjono, Kapolsek (Kepala Polisi Sektor) Lumar mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari Rutan Kelas IIB Bengkayang pada, Senin (26/7) mengenai adanya Napi yang melarikan diri. “Laporan terkait pihak Rutan memohon bantuan (Kepolisian) agar dapat menangkap kembali kedua Napi yang melarikan diri tersebut. Adapun kedua napi yang dimaksud, masing-masing Sanju Raju alias Maju dengan nomor Registrasi B.18/2009 dan Aliasus alias Elias dengan nomor registrasi B.17/2010,” beber Sarjono diruang kerjanya, Rabu (28/7). Sarjono melanjutkan, dimana keduanya ditahan atas pelanggaran Pasal 363 KUHP karena terkait Pencurian dengan masa tahanan sama dua tahun. Masih berdasarkan laporan tersebut, Sarjono menyebutkan bahwa Sanju sebenarnya tinggal menjalani masa tahanan hingga 24 Agustus 2012 sedangkan Aliasus hingga 18 Januari 2012. Guna merespon laporan dari Rutan itu, Sarjono menerangkan bila saat ini anggotanya telah disiagakan untuk melakukan penyelidikan dan olah TKP. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan empat Kapolsek, yakni Polsek Kota, Ledo, Sanggau Ledo dan Seluas. Koordinasi dengan empat Polsek ini, dikatakannya karena asal dari 2 Napi yang melarikan diri tersebut berasal dari Dusun Pejambi, Kecamatan Seluas. Dimana jalur menuju kecamatan tersebut terlebih dahulu melintasi wilayah kecamatan Ledo, Sanggau Ledo, sementara Polsek Kota itu karena dikhawatirkan Napi melarikan diri kearah Kota. “Mengenai kronologis kaburnya 2 orang Napi itu, silahkan Tanya kepada Kepala Rutan, karena dia yang lebih tahu dan juga bukan kewenangan kami,” tandasnya. Namun hingga berita ini diturunkan, kronologis kaburnya Napi dari tahanan belum dapat dikonfirmasi dengan pasti karena sulitnya menemui Kepala Rutan Kelas IIB Bengkayang, Sukaji. Dimana ketika didatangi langsung ke Rutan maupun dirumah dinas, Kepala Rutan tidak berada ditempat, menurut petugas yang piket, keberadaannya sejak siang tidak diketahui. Beberapa pencari berita yang mencoba menghubungi kemudian meminta nomor kontak Kepala Rutan tersebut. Setelah diperoleh dan dihubungi serta melalui pesan singkat, masih juga belum ada tanggapan ataupun respon dari yang bersangkutan. Terpisah, Sigit salah satu warga Kelurahan Sebalo Kecamatan Bengkayang mengungkapkan, Mungkin Kepala Rutan itu takut diketahui atasannya kali, makanya dia tidak mau ditemui wartawan Menurutnya, pihak Rutan Kelas IIB Bengkayang seharusnya dapat mengambil pelajaran dari kejadian pertama pada tahun 2009 lalu, sehingga menutup kemungkinan peluang napi yang lain untuk kabur kembali seperti yang terjadi kali ini. “Penataan Rutan yang lebih ketat, termasuk penambahan personil merupakan hal penting yang harus diperhatikan pihak Rutan agar tidak memberikan sedikit ruang bagi Napi yang berniat kabur. Dengan adanya kejadian yang kedua kali ini, hal ini setidaknya akan mencoreng kualitas pengamanan Rutan,” jelas Sigit yang ikut awak Koran ini datang ke Rutan. Saat awak Koran ini menanyakan hal ini kepada Kades Tiga Berkat, Kalan dimana Rutan tersebut masih wilayah kerjanya.”Saya tidak tahu ada Napi yang lepas, dikarenakan pihak terkait tidak memberitahu hal ini kepadanya selaku Kades,” tegas Kalan diruang kerjanya, kemarin. Hal senada juga diungkapkan oleh Sekcam Lumar, Jarqoni BA bahwa dirinya tidak mengetahui bahwa Napi tersebut kabur dan dengan raut muka seakan tidak percaya bahwa untuk kedua kalinya Napi di Rutan Bumi Sebalo tersebut kembali lepas. Salah satu warga Dusun Lumar Desa Tiga Berkat berharap pihak terkait segera menangkap Napi yang lepas tersebut. Hal ini dipandang perlu dikarenakan dari segi keamanan. “Masyarakat disini pada resah mendengar ada Napi yang kabur. Dan penduduk sekitar selalu dihantui rasa was-was takut harta benda akan di curi oleh kedua buronan tersebut,” ungkap Pitung dikediamannya, kemarin.(cah)

KPU dan Pemda Bengkayang Singkronisasi Data Pemilih Eddy: Database Pemilukada Bengkayang 2010 dapat terpelihara BENGKAYANG. Untuk singkronisasi data pemilih, KPU mengundang Kepala BPS, Kakan Kesbangpol-linmas, Kadisdukcapil, serta camat-se Kabupaten Bengkayang. Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Lala Golden pukul 09.00. kegiatan ini dengan harapan database Pemilukada Bengkayang lalu dapat terpelihara. Bengkayang. Ketua KPU Bengkayang, Eddy A SH mengatakan, besok (hari ini, Red) akan melakukan rapat koordinasi dengan instansi pemerintah terkait mengenai singkronisasi data pemilih dan proses rekrutmen penyelenggaraan pemilu yang bersifat adhoc di tingkat kecamatan dan desa. “Penyerahan DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pilkada) dari Pemda kepada KPU, yang dilaksanakan 7 Januari lalu. DP4 diserahkan langsung oleh Bupati Bengkayang Drs Jacobus Luna MSi kepada kami. Oleh karena itu, kami melakukan kegiatan ini dengan harapan database Pemilukada Bengkayang lalu dapat terpelihara,” harap Eddy diruang kerjanya, Senin (29/11). Eddy menjelaskan, soal rekrutmen di tingkat kecamatan dan desa, perlu kerjasama dengan pihak kecamatan. Dalam KPU, diadakan proses penyeleksian dengan tes tertulis untuk menyaring masyarakat yang ingin menjadi PPK dan PPS yang selama ini dipusatkan di ibu kota kabupaten. Bagi KPU Bengkayang bermasalah dengan metode ini, tetapi bukan selama ini tidak baik. Karena KPU Bumi Sebalo tidak memiliki tempat dan perangkat di kecamatan. Selama ini, pihak KPU meminta bantuan kepada camat untuk mengumumkan dan menerima pendaftaran. Oleh karena itu, kerjasama dengan pemerintah terutama para camat sangat di butuhkan untuk kedepannya. Secara geografis, Kabupaten Bengkayang wilayahnya luas dan ada beberapa kecamatan yang jauh jarak tempuhnya menuju ibu kota kabupaten. Kasihan dengan orang-orang yang ingin masuk dalam penyelenggaraan pemilu apabila metode ini masih dipakai, sementara masa kerjanya ad hoc. Salah satu kecamatan yang jauh ialah Siding, membutuhkan waktu yang lama untuk datang ke Bengkayang. Apabila tes tertulis dilakukan di kecamatan, orang-orang yang ingin bergabung menjadi penyelenggara pemilu tidak mengeluarkan uang yang banyak untuk datang ke ibu kota kabupaten dan efisiensi waktu. Perlu diketahui, Pemilukada Bengkayang 2010 lalu, dalam tahap penerimaan calon PPK dan PPS dianggarkan untuk di kecamatan, tetapi sangat minim. Sedangkan untuk APBN, tidak pernah sama sekali dianggarkan untuk di kecamatan dalam hal ini. “Untuk Pemilu mendatang, pemerintah baik kabupaten, provinsi dan pusat dapat menganggarkan biaya penerimaan dan pendaftaran penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan dan desa. Dan ini sebagai bahan pemikiran kita bersama untuk kedepannya apabila ingin penyelenggaraan pemilu di tingkat kecamatan dan desa semakin lebih baik dari pemilu sebelumnya baik,” sarannya. Ditambahkan Ir Martinus Khiu Devisi Hubungan Antar Lembaga KPU Bengkayang, ia menerangkan, berdasarkan Peraturan KPU No. 62 Tahun 2009 Bab III Pasal 6 menyebutkan, kegiatan tahapan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 2, meliputi pemutakhiran data dan daftar pemilih. Penerimaan daftar pemilih Pilkada dari pemda. Sedangkan berdasarkan surat edaran Menteri Dalam Negeri RI No. 470/4529/SJ di Jakarta. Tanggal 16 desember 2009 kepada gubenur dan bupati. Perihal, petunjuk penyiapan data kependudukan untuk mendukung Pilkada 2010. Bab III, mekanisme penyerahan data kependudukan. Rapat koordinasi antara pemprov dan atau pemkab dengan KPU Provinsi dan atau KPU kabupaten/kota. Pada Bab IV, Penanggungjawab penyiapan data kependudukan. Bupati bertanggungjawab melaksanakan percepatan pemutakhiran database kependudukan. Dan penyiapan DP4 melalui Dispencapil kabupaten/kota. “Keputusan KPU Bengkayang, sudah sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2009 mengenai DPS (Daftar Pemilih Sementara). KPU telah menbandingkan terlebih dahulu DP4 dengan DPT Pilres 2009. Kemudian, kita koordinasi dengan pemda karena DP4 tersebut sebagai DPS Pemilukada Bengkayang 2010,” terangnya. (cah)

Eddy: Database Pemilukada Bengkayang 2010 dapat terpelihara BENGKAYANG. Untuk singkronisasi data pemilih, KPU mengundang Kepala BPS, Kakan Kesbangpol-linmas, Kadisdukcapil, serta camat-se Kabupaten Bengkayang. Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Lala Golden pukul 09.00. kegiatan ini dengan harapan database Pemilukada Bengkayang lalu dapat terpelihara. Bengkayang. Ketua KPU Bengkayang, Eddy A SH mengatakan, besok (hari ini, Red) akan melakukan rapat koordinasi dengan instansi pemerintah terkait mengenai singkronisasi data pemilih dan proses rekrutmen penyelenggaraan pemilu yang bersifat adhoc di tingkat kecamatan dan desa. “Penyerahan DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pilkada) dari Pemda kepada KPU, yang dilaksanakan 7 Januari lalu. DP4 diserahkan langsung oleh Bupati Bengkayang Drs Jacobus Luna MSi kepada kami. Oleh karena itu, kami melakukan kegiatan ini dengan harapan database Pemilukada Bengkayang lalu dapat terpelihara,” harap Eddy diruang kerjanya, Senin (29/11). Eddy menjelaskan, soal rekrutmen di tingkat kecamatan dan desa, perlu kerjasama dengan pihak kecamatan. Dalam KPU, diadakan proses penyeleksian dengan tes tertulis untuk menyaring masyarakat yang ingin menjadi PPK dan PPS yang selama ini dipusatkan di ibu kota kabupaten. Bagi KPU Bengkayang bermasalah dengan metode ini, tetapi bukan selama ini tidak baik. Karena KPU Bumi Sebalo tidak memiliki tempat dan perangkat di kecamatan. Selama ini, pihak KPU meminta bantuan kepada camat untuk mengumumkan dan menerima pendaftaran. Oleh karena itu, kerjasama dengan pemerintah terutama para camat sangat di butuhkan untuk kedepannya. Secara geografis, Kabupaten Bengkayang wilayahnya luas dan ada beberapa kecamatan yang jauh jarak tempuhnya menuju ibu kota kabupaten. Kasihan dengan orang-orang yang ingin masuk dalam penyelenggaraan pemilu apabila metode ini masih dipakai, sementara masa kerjanya ad hoc. Salah satu kecamatan yang jauh ialah Siding, membutuhkan waktu yang lama untuk datang ke Bengkayang. Apabila tes tertulis dilakukan di kecamatan, orang-orang yang ingin bergabung menjadi penyelenggara pemilu tidak mengeluarkan uang yang banyak untuk datang ke ibu kota kabupaten dan efisiensi waktu. Perlu diketahui, Pemilukada Bengkayang 2010 lalu, dalam tahap penerimaan calon PPK dan PPS dianggarkan untuk di kecamatan, tetapi sangat minim. Sedangkan untuk APBN, tidak pernah sama sekali dianggarkan untuk di kecamatan dalam hal ini. “Untuk Pemilu mendatang, pemerintah baik kabupaten, provinsi dan pusat dapat menganggarkan biaya penerimaan dan pendaftaran penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan dan desa. Dan ini sebagai bahan pemikiran kita bersama untuk kedepannya apabila ingin penyelenggaraan pemilu di tingkat kecamatan dan desa semakin lebih baik dari pemilu sebelumnya baik,” sarannya. Ditambahkan Ir Martinus Khiu Devisi Hubungan Antar Lembaga KPU Bengkayang, ia menerangkan, berdasarkan Peraturan KPU No. 62 Tahun 2009 Bab III Pasal 6 menyebutkan, kegiatan tahapan pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b angka 2, meliputi pemutakhiran data dan daftar pemilih. Penerimaan daftar pemilih Pilkada dari pemda. Sedangkan berdasarkan surat edaran Menteri Dalam Negeri RI No. 470/4529/SJ di Jakarta. Tanggal 16 desember 2009 kepada gubenur dan bupati. Perihal, petunjuk penyiapan data kependudukan untuk mendukung Pilkada 2010. Bab III, mekanisme penyerahan data kependudukan. Rapat koordinasi antara pemprov dan atau pemkab dengan KPU Provinsi dan atau KPU kabupaten/kota. Pada Bab IV, Penanggungjawab penyiapan data kependudukan. Bupati bertanggungjawab melaksanakan percepatan pemutakhiran database kependudukan. Dan penyiapan DP4 melalui Dispencapil kabupaten/kota. “Keputusan KPU Bengkayang, sudah sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2009 mengenai DPS (Daftar Pemilih Sementara). KPU telah menbandingkan terlebih dahulu DP4 dengan DPT Pilres 2009. Kemudian, kita koordinasi dengan pemda karena DP4 tersebut sebagai DPS Pemilukada Bengkayang 2010,” terangnya. (cah)

Minggu, 28 November 2010

Muscab I Hanura, Stepanus Aty Terpilih Sebagai Ketua DPC Hanura Bengkayang

Oleh: Yopi Cahyono S Hut BENGKAYANG. Musyawarah Cabang I Partai Hanura Kabupaten Bengkayang pada tanggal 27 November 2010 dengan tema melalui Muscab I Partai Hanura Kabupaten Bnegklayang kita bangun organisasi yang solid berhati nurani dan merakyat di semua tingkatan demi terwujudnya kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat untuk memenangkan Pemilu 2014. Pimpinan sidang ialah Marsum SH dari DPD Kalbar, Sekretaris Sidang Geradus, dan anggopta Iwan, Budi, dan Patinus Ujik. Kegiatan berlangsung di Rumah Makan Lesehan Mandiri Bengkayang. Sebanyak 11 PAC hadir dalam Muscab I Hanura kali ini. Karena ketua PAC yang lain lolos CPNS. Saat Muscab, Stepans Aty SE MM terpilih kembalimenjadi Ketua DPC HAnura Kabupaten Bengkayang dengan di dampingi oleh Yakobus Sitoli sebagai Sekretaris dan Yahuda sebagai Bendahara. Baharuddin Nahris Ketua DPD Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat) Kalimantan Barat mengatakan, kita harus tetap bersatu supaya Hanura semakin besar. Untuk membesarkan Partai Hanura, prasyarat untuk lebih besar uialah soliditas. Soliditas merupakan bagian dari komunikasi intensif. “Soliditas berfungsi untuk saling menetahui perkembangan Hanura untuk massa yang akan datang. Bagaikan duri dalam daging apabila tidak ada soliditas di dalam partai kita. Mari bagun solidaritas dengan syarat di dalamnya seiring dan seirama, jangan takut kehilangan kader. Karena kita akan dilirik oleh kader dari partai lain,” terang Nahris, Sabtu (27/11). Nahris melanjutkan, kepengurusan yang solid dan kompak mencerminkan seia dan sekata karena tantanganke depan sangat ketat. Mari kita jaga kekompakan, semuanya dapat di sesuaikan dengan komunikasi. Ingat, partai berkembang apabila seluruh kader yang ada kompak. Ia berharap, pada 2014 mendatang, seluruh daerah pemilihan yang ada di Kabupaten Bengkayang masing-masing mewakili minimal satu kadernya yang duduk di DPRD Bumi Sebalo. Bila perlu, satu fraksi sehingga Partai Hanura dapat menjadi Ketua legislative seperti di Maluku Utara, dimana semua kabupaten disana, Ketua DPRDnya dari Hanura. Minimal untuk 2014, dapat duduk menjadi wakil ketua di legislatif. “Mulai saat ini, atur strategi, benahi insfrastruktur untuk maju. Supaya dapat menjadi pemenang. Jangan hanya menjadi pengusung, tetapi jadilah pemain di Kabupaten Bengkayang. Untuk Pemilukada 2015 mendatang, usahakan ada calon bupati, bukan wakil bupati,” tegas Nahris. Oleh karena itu, saksi merupakan ujung tombakkita, cari orang-orang atau simpatisan yang militan untuk menjadi saksi di TPS, itu yang kita harapkan kelak. Ingat, pesan Ketua Umum Partai Hanura, Haji Wiranto, jangan gunakan cara parlemen jalanan yang menggunakan massa untuk demo. Tujuan utama adalah bagaimana caranya dapat masuk menjadi anggota legislative, baik kabupaten, provinsi maupun pusat. Selaku kader, jangan minder dengan partai lainnya, dan jangan memikirkan Hanbura dari mana, tetapi dimana Hanura. Sebuah partai politik, diutamakan kerja dengan cerdas, bukan bekerja keras. Silakan kalian bersuara lantang untuk kepentingan rakyat. Kriting yang membangun mencerminkan bukti nyata kalian peka terhadap situasi dan kondisi di masyarakat Bumi Sebalo. “Dekati media massa dan sering mempublikasikan diri, karena Itu juga dapat menjadi laporan saya kepada pusat. Berpolitik sama juga dengan makan cabe. Target 2014 Hanura dapat lebih unggul lagi, karena partai lain banyak yang akan ditinggalkan oleh figurnya, bahkan ada yang tersangkut kasus Gayus Tambunan,” sarannya. Tempat sama, Stepanus Aty SE MM, Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bengkayang 2010-2015 menambahkan, kita harus bersatu, berjabat tangan dan bahu membahu untuk tetap eksis di kancah politik di Indoensia umumnya dan khususnya di Bumi Sebalo. Hanura memiliki kader terbaik saat ini, tetapi untuk 2015 mendatang, kita memiliki kader terbaik untuk maju mencalonkan diri menjadi pemain di Pemilukada Bengkayang. “Baru tiga tahun berdiri, Hanura di Bengkayang menelurkan tiga wakilnya duduk di parlemen saat pemilu legislative 2009 lalu. Satu orang yakni saya di DPRD Kalbar, duanya ialah Yakobus Sitolin dari Dapil I dan Geradus menjadi anggota legislative Bumi Sebalo dari Dapil III. Partai Hanura dan Partai Demokrat berkoalisi dan berhasil memenangkan pada Pemilukada Bengkayang 2010, ini merupakan prestasi yang sangat fantastis,” ungkap legislator Kalbar ini.

Kabupaten Bengkayang Miliki 3 Kecamatan Belum Merdeka

BENGKAYANG. Susahnya mobilitas menuju suatu daerah, membuat terhambat pembangunan di segala bidang. Mobilitas jalan yang kurang memadai merupakan factor utama penyebab lambannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedalaman sehingga masih banyak warga Bumi Sebalo yang miskin karena tidak dapat menjual hasil pertaniannya. Bagi masyarakat Bumi Sebalo yang merasa terpanggil dengan melihat situasi dan kondisi saat ini, dapat bergabung untuk menyuarakan gerakan kepedulian bersama Nasdem. Ir Martinus Khiu, Inisiator Pembentukan Pengurus Organisasi Masyarakat (Ormas) Nasional Demokrat di Kabupaten Bengkayang mengatakan, melihat kondisi NKRI saat ini baik dari aspek pemerintahan, maupun lainnya yang cenderung lamban untuk bertindak, terutama di Bumi Sebalo dimana masih banyak daerah yang belum tersentuh pembangunan. “Kabupaten Bengkayang memiliki Sumber Daya Alam melimpah sedangkan masyarakat masih banyak yang miskin. Melihat situasi tersebut, saya terasa tersentuh dan prihatin melihat situasi saat ini. Oleh karena itu, sebagai ormas, Nasdem ingin membangun politik solidaritas, menggerakkan ekonomi emansipatif dan partisipatif serta menumbuh-kembangkan budaya gotong royong,” jelas Khiu ditemui di kediamannya di Jalan Sanggau Ledo No. 5, Minggu (28/11). Khiu menjelaskan, kita harus menata kembali demokrasi melalui partisipasi rakyat dari tingkat lokal hingga terbentuknya solidaritas nasional baik itu melalui jalur partai politik maupun non-partai politik. Untuk mewujudkan itu semua, kita semua harus bersama-sama memantapkan reformasi birokrasi sebagai pelayan rakyat dan bukan alat kekuasaan. “Kabupaten Bengkayang memiliki tiga kecamatan yang masih belum merdeka yakni Suti Semarang, Siding dan Lembah Bawang. Ironisnya, hampir setiap kecamatan se-Kabupaten Bengkayang memiliki daerah terisolir. Susahnya mobilitas menuju suatu daerah, membuat terhambat pembangunan di segala bidang. Mobilitas jalan yang kurang memadai merupakan factor utama penyebab lambannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedalaman sehingga masih banyak warga Bumi Sebalo yang miskin karena tidak dapat menjual hasil pertaniannya,” ulasnya. Bagi masyarakat Bumi Sebalo yang merasa terpanggil dengan melihat situasi dan kondisi saat ini yang ada di Kabupaten Bengkayang, bahkan NKRI yang makin memperihatinkan ini, dapat bergabung untuk menyuarakan gerakan kepedulian bersama Nasdem. Organisasi ini bukan partai politik, tetapi hanya ormas, siapapun boleh menjadi anggota. Baik pekerjaannya PNS, TNI, Polri, Petani, Swasta, Nelayan, Pemulung, Buruh, maupun pengurus parpol. Untuk menjadi keanggotaan tidak terbatas, sesuai dengan ART Nasdem Pasal 1, setiap WNI yang telah mencapai usia 17 tahun atau sudah kawin yang menerima AD, ART, Program Umum, dan Peraturan Organisasi Nasdem serta bersedia untuk bergabung secara aktif, melaksanakan setiap keputusan organisasi, dapat mendaftar untuk menjadi anggota Nasdem. (cah)

Guru SD Daerah Terpencil Jarang Mengajar

BENGKAYANG. Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. pada tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan RI, PGRI didirikan. Selama 65 tahun berdiri, masih saja banyak guru SD di daerah terpencil yang jarang masuk mengajar. Bupati Bengkayang Suryadman Gidot SPd mengatakan, dengan memperingati HGN (Hari Guru Nasional), ada tiga hal penting yang dapat dipetik, yakni momentum yang tepat untuk merenungkan atau merefleksikan diri terhadap perjalanan dan langkah panjang yang selalu dilalui karena berkaitan dengan cita-cita awal yang mendorong lahirnya HGN. “Proses ketidakcermatan dalam rekrutment calon guru, proses penyiapan calon guru, jenjang pendidikan prajabatan hingga penempatan, pelatihan dalam jabatan dan proses supervisi kinerja guru merupakan siklus yang perlu dibenahi dengaan sungguh-sungguh secara berkelanjutan,” saran Gidot di temui diruang kerjanya, belum lama ini. Bersamaan dengan upaya reflektif tersebut, upaya untuk instropeksi terhadap perjalanan yang selama ini dilakukan yaitu instropeksi dalam konteks kekinian guna mempercepat peningkatan kualitas pendidikan. Terpisah, Harun SPd SD, Pengawas TKSD (Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar) UPT Ledo, Lumar dan Suti Semarang mengatakan, lulusan CPNS tahun 2009 formasi Guru SD diwilayah kerjanya banyak yang jarak masuk mengajar dengan berbagai alasan. “Jarak antara kediaman dengan sekolah yang ditugaskan yang relatif jauh, anak sering sakit-sakit sehingga tidak dapat masuk mengajar, dan banyak lagi alasan yang diutarakan oleh para guru baru supaya dapat direkomendasikan pindah ke tempat yang lebih dekat dengan kediamannya,” ungkap Harun ditemui di kediamannya, Dusun Mabak Kecamatan Lumar, belum lama ini. Harun menjelaskan, sebanyak satu TK dan 34 SD negeri yang saya awasinya. Bayangkan dengan luasnya wilayah ketiga kecamatan ini dan akses jalan yang relatif rusak menuju sekolah untuk diawasi membuat beban kerja yang sangat berat. Namun, demi tugas yang diemban, apapun akan dilakukan. Pengawas seperti saya 60 persen dilapangan dan 40 persen di kantor. Untuk membuat keputusan apakah para tenaga pendidik dan pengajar diwilayah kerjanya untuk pindah harus sesuai aturan yang berlaku. Minimal jangka waktu kerja pada penempatan pertama minimal 10 tahun baru dapat pindah. “Sudah dapat dana daerah terpencil dalam setahun dari pusat tetapi malas mengajar, itu sangat merugikan para murid. Seharusnya guru yang ditempatkan pada daerah tersebut sudah siap mental dan resiko,” saran mantan Guru SD Negeri 2 Sempayuk Kecamatan Lumar ini. Penempatan Guru SD Negeri dilingkungan kerjanya banyak kaum hawa, dan mereka ditempatkan di daerah terpencil. Ini juga salah satu faktor penyebab mengapa mereka meminta pindah. Seharusnya pihak kabupaten dalam hal ini BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Bengkayang membuat kebijakan dalam penempatan guru. “Banyak laporan dari masyarakat kepada saya dengan kinerja guru yang jarang masuk di daerah terpencil, baik melalui handphone maupun datang langsung ke kantor. Setelah saya turun langsung ke daerah yang dilaporkan warga dan ternyata terbukti, guru tersebut saya tegur dan memberi peringatan,” bebernya. Perlu diketahui, diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932. Pada 1932, PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata Indonesia yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata Indonesia ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia. Namun Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, PGI tidak dapat lagi melakukan aktivitas. Melalui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan. (cah)

Sabtu, 27 November 2010

walau Dibekukan, KJJ IPI Malang Wilayah Bengkayang Aktif Tutorial

BENGKAYANG. Sejak 2009 lalu, KJJ di bekukan oleh Dirjen Kementerian Agama RI. Namun, kenyataan di daerah seperti Kabupaten Bengkayang masih saja aktif melakukan tutorial. Hal ini mengundang tanda Tanya mahasiswa yang sedang menuntut ilmu disana. Nata, mahasiswa KJJ IPI Malang wilayah Bengkayang mengatakan, merasa tertekan ketika koordinator KJJ, Alexander Tinggi memaksa seluruh mahasiswa membuat surat pernyataan yang isinya menyatakan bahwa KJJ di Bengkayang tidak bermasalah seperti yang diberitakan di media massa local dan kami harus membeli materai Rp 6000. “Hal itu dilakukan koordinator untuk menepis pemberitaan tentang KJJ IPI Malang yang sangat bermasalah di Bengkayang. Dia bilang Surat Pernyataan itu akan dikirim ke Dirjen Kementerian Agama di Jakarta. Tuduhan itu sangat dipaksakan untuk menutupi kedoknya selama ini. Supaya ada alasan memeras kami selaku mahasiswa,” keluh Nata di temui di Jalan Jerendeng AR, Minggu (21/11). Nata menjelaskan, selama ini sudah tiga kali menerima Surat Keputusan Dirjen Kementerian Agama RI di Jakarta, pertama No. DJ.IV/Hk.00.5/255/2009 tentang Pembekuan KJJ. Berdasarkan Diktum kedua diputuskan peserta KJJ yang memiliki NIRM (Nomor Induk Registrasi Mahasiswa) dapat melanjutkan studi ke STP IPI Malang atau PTKAS (Perguruan Tinggi Agama Katolik Swasta) terdekat. Kedua, No DJ.IV/Hk.00.5/139A/2010 tentang Peningkatan Kualifikasi Guru Agama Katolik Dalam Jabatan melalui Dual Mode Sistem. Dan terakhir, No. Dt.IV.II/PP.00.9/8397/2010, tentang Surat Kementerian Agama RI Dikjen Bimas Katolik Jakarta, tanggal 25 Oktober 2010, yang dialamatkan ke Ka Kanwil Kemenag Provinsi Kalbar, perihal pelaksanaan Kuliah KJJ di Bengkayang. “Yang kami sesali, sampai program KJJ ditutup berdasarkan SK Ditjen tersebut. parahnya, peserta dari Bengkayang belum didaftarkan pada Ditjen Bimas Katolik dan belum mendapatkan NIRM. Saat ditanya kepada koordinatornya, mendapat jawaban belum menerima surat tersebut,” kesal Nata. Ditambahkan Ita, rekan se-angkatan Nata mengungkapkan, sungguh ironis kalau kita analisis,benarkah seorang Kasi Pembimas Katolik tidak menerima surat penting tersebut. Apakah pernyataan ini tidak sama dengan mengabaikan atasan di Jakarta. “Kami ini seperti permainan bola pimpong. Mengadu Ke IPI Malang tidak punya akses dan tidak boleh karena semua harus melewati Koordinator. Meminta pertanggungjawaban tentang ketidakpastian KJJ ini dengan Koordinator di Bengkayang selalu melimpahkan bahwa ini tanggungjawab IPI Malang. Sampai saat ini kami tetap masih diminta aktif tutorial KJJ sebulan sekali,” aku ibu berambut lurus dan berkulit sawo matang ini. (cah)

Kapuas Hulu Perlu Dimekarkan

BENGKAYANG. Luas Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu seluruhnya adalah 29.842 kilometer persegi yang merupakan 20,33 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat (146.807 Km2). Secara Administratif Surat Keputusan Bupati Kapuas Hulu Nomor 143 Tahun 2007, Kabupaten Kapuas Hulu di bagi menjadi 25 Kecamatan, 4 Kelurahan, 208 Desa dan 547 Dusun. Dengan luasnya wilayah dan tidak meratanya pembangunan, pemekaran wilayah merupakan solusinya. Obaja SE MSi, Ketua P3KPU (Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Perbatasan Utara) Kapuas Hulu Kalbar mengatakan, tata kelola pemerintahan yang kurang responsive bagi kepentingan public dapat mengakibatkan dampak yang serius. Bukan hanya menimbulkan masalah kekacauan system manajemen pemerintahan tetapi degradasi kemakmuran dalam bentuk kondisi sosial ekonomi masyarakat yang memperihatinkan. “Kerangka untuk menjawab sejumlah persoalan daerah yang sering muncul akibat luasnya wilayah dan banyaknya jumlah penduduk. Oleh karena itu, pemekaran merupakan salah satu solusinya. Kabupaten Kapuas Hulu, sesungguhnya punya modal utama meningkatkan kemakmuran, meski harus melepaskan sebagian wilayahnya untuk kepentingan pemekaran,” Mantan Kasi Perekonomian Kantor Pembantu Gubernur Wilayah I Sintang Kalbar 1998-1999 ini ditemui di kediamannya di Jalan Sanggau Ledo Kabupaten Bengkayang Nomor 8, belum lama ini. Mantan Staff bagian Keuangan Setda Kabupaten Sintang 1992-1995 ini menjelaskan, untuk mengatasi problem manajerial dalam system pemerintahan daerah, ada dua pendekatan yang harus dilakukan, yakni mencari kepala daerah yang benar-benar responsive terhadap kepentingan public dan agenda pemekaran. Secara teroritis, pemekaran dilakukan untuk memperpendek rentang kendali antara pengambil kebijakan dan masyarakat. Dengan demikian, akan terjadi peningkatan responsitivitas birokrasi terhadap kepentingan rakyatnya. Secara geografis dan otomatis dari pemekaran kabupaten Kapuas Hulu, mempersempit atau membagi wilayah administrasi kenegaraan. Adapun kecamatan yang akan masuk daerah pemekran ialah Embaah Hulu, Batang Lupar, Badau Empanang, dan Puring Kncana. Kelima kecamatan tersebut merupakan wilayah perbatasan line merah dengan Serawak Malaysia. Dengan radius yang relative terbatas, tingkat penduduknya bukan hanya terbatas, tetapi akan lebih memudahkan sekaligus memaksimalkan system pelayanan untuk kepentingan public. Daerah pemekaran ini akan lebih mudah melakukan pemetaan berbagai masalah, investarisasi sekaligus mengkalkulasi potensi daerahnya untuk kepentingan kemakmuran rakyat. “Bagi Kapuas Hulu, sesungguhnya punya modal utama meningkatkan kemakmuran, meski harus melepaskan sebagian wilayahnya untuk kepentingan pemekaran. Seperti yang diamanatkan oleh Konvensi Bali, keberadaan hutan di Kapuas Hulu bagian utara di jadikan paru-paru dunia. Ini bukan untuk pengekangan terhadap daerah dan masyarakat, tetapi untuk memanfaatkan hutan dan memeliharanya semaksimal mungkin,” saran Asisten III Setda Kabupaten Bengkayang ini. Obaja menerangkan, maksimalisasi tata kelola akan berpengaruh sangat konstruktif bagai kepentingan daerah dan masyarakatnya. Karena mampu menjangkau berbagai sector strategis dan potensial serta menjadi pintu masuk pemberdayaan daerah sekaligus rakyatnya yang berbasiskan pontensi wilayah pemekaran yang berkaitan erat dengan SDM, SDA dan SDB (Sumber Daya Buatan). “Kita menyaksikan sejumlah besar potensi alam yang dapat dirancang bangunkan lebih baik untuk misi kemakmuran. Baik itu dari bidang pertanian, perikanan darat pemanfaatan sungai, dan tata kelola sumber daya hutan. Bayang-bayang kemakmuran itu semuanya tergantung dari kebersamaan semua pihak,” katanya. Perlu diketahui, secara umum Kabupaten Kapuas Hulu memanjang dari arah Barat ke Timur, dengan jarak tempuh terpanjang kurang lebih 240 Km dan melebar dari Utara ke Selatan kurang lebih 126,70 Km serta merupakan Kabupaten paling Timur di Provinsi Kalimantan Barat. Jarak tempuh dari Ibukota Provinsi adalah kurang lebih 657 Km melalui jalan darat, kurang lebih 842 Km melalui jalur aliran sungai kapuas dan kurang lebih 1,5 jam penerbangan udara. (cah)

Porseni PGRI, Suti Semarang Absen

BENGKAYANG. Dalam rangka HUT PGRI ke-65 Tahun 2010 di Kabupaten Bengkayang, PGRI mengadakan Porseni PGRI, kali ini dipusatkan di Kecamatan Samalantan. Sebanyak 1030 orang dari 16 Kecamatan mengirimkan atlitnya, sedangkan Kecamatan Suti Semarang untuk tahun ini absen.. Utin SPd, Ketua Panitia Porseni PGRI 2010 mengatakan, Kegiatan Porseni PGRI bertujuan untuk mempererat Silahturahmi keluarga besar PGRI Kab. Bengkayang, mengembangkan potensi dan bakat para guru khususnya di bidang olahraga dan seni. Kegiatan diikuti oleh 16 Pengurus Cabang PGRI se-Kabupaten Bengkayang, yang mana Kontingen dari Kecamatan Sei Raya sebanyak 63 orang, Sei Raya Kepulauan 92 orang, Capkala 50 orang, Monterado 66 orang, Samalantan 100 orang, Sei Betung 62 orang, Bengkayang sebanyak 127 orang, Teriak 64 orang. “ Lumar 65 orang, Ledo 55 orang, Seluas 51 orang, Jagoi Babang 64 orang, Siding 42 orang dan Tujuh Belas 100 orang sedangkan Kecamatan Suti Semarang tidak mengirimkan Kontingen,” terang Utin, Senin (22/11). Silverius Sinoor SH MH selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkayang mewakili Bupati Bengkayang membuka Porseni PGRI, pukul 09.00 di halaman SD Negeri 01 Samalantan menuturkan, bahwa kegiatan yang dihelat dalam rangka memperingati Hari Guru Internasional 5 Oktober 2010, HUT PGRI, serta Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2010 mendatang. “Kegiatan ini merupakan bentuk manifestasi sikap kebersamaan dalam menjalin solidaritas dan soliditas diantara guru, tanpa memandang asal guru, baik negeri maupun swasta, latar belakang pendidikan, agama, ras, dan lain-lainnya” ujarnya. Porseni PGRI Tahun 2010 berlangsung selama tiga hari 22-24 November 2010, Dengan empat cabang yang dipertandingkan antara lain Sepak Bola (Putra dan Putri), Volly (Putra dan Putri), Tenis Meja (Putra dan Putri) serta Paduan Suara. Sinor kembali menegaskan, peran guru sungguh besar dan sangat menentukan karena guru merupakan salah satu faktor yang strategis untuk menentukan keberhasilan, mempersiapkan potensi peserta didik untuk masa depan bangsa. (cah/humas)

Mekanisme Konversi Mita Tak Jelas, Tolak Program LPG

BENGKAYANG. Program pemerintah pusat untuk melakukan konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg mendapat perhatian serius para wakil rakyat yang duduk di DPRD Bengkayang. Legislator Dapil III, Mariadi mengingatkan, apabila mekanisme tidak jelas, tolak saja program ini. Mariadi SE MM, Anggota Komis C DPRD Bengkayang mengatakan, menyambut baik program pemerintah mengenai konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg di Bumi Sebalo. Dengan Program Konversi Jilid II, dimana kabupaten kita mendapatkan jatah 49.000 paket tabung gas elpiji 3 kg. “Jangan sampai amanah yang diserahkan oleh pemerintah pusat ini sebagai musibah bagi warga yang menggunakannya. Apabila hal ini terjadi, tidak segan-segan akan kami perjuangkan untuk menolak program ini,” tegas legislator dari Dapil III ini diruang kerjanya, Selasa (23/11). Mariadi mejelaskan, selagi mekanismenya jelas dan bermaksud untuk membantu masyarakat tidak mampu dapat diterima oleh seluruh elemen warga Bengkayang. Ia tidak menginginkan kejadian yang terjadi di pulau Jawa, dimana sering terjadi tabung gas elpiji 3 kg meledak dan memakan korban jiwa terjadi di kabupaten ini. Ketua MABM Kabupaten Bengkayang ini berharap, program konversi tersebut betul-betul terlaksana dengan baik ke masyarakat. Jangan sampai setelah tabung elpiji 3 kg selesai di bagikan warga, terjadi gejolak dilapangan dengan minimnya persediaan minyak tanah di pasaran. Dan sosialisasikan hal ini ke setiap kampung, agar masyarakat mengerti. “Mayoritas masyarakat Kabupaten Bengkayang masih mengantungkan hidup mereka dengan minyak tanah. Terutama warga pedalaman dan pesisir. Terlebih pada malam hari, minyak tanah itu sangat vital keberadaannya di tengah masyarakat. Mita tidak hanya untuk bahan bakar ketika memasak, tapi juga untuk penerangan rumah di malam hari,” terang Legislator dari PAN ini. Hal ini dapat dimaklumi, karena masih banyak daerah pedalaman dan pesisir belum menikmati penerangan listrik. Satu-satunya penerangan adalah lampu teplok dari minyak tanah itu sendiri. Di Kecamatan Siding saja, belum mendapatkan pasokan listrik dari PLN. “Setelah program ini terealisasi, Pertamina jangan dulu langsung memutuskan stock minyak tanah ke Bengkayang. Karena, realita dilapangan terutama daerah pedalaman dan pesisir akan kesulitan untuk segera terpenuhi kebutuhan gasnya, sebab masih belum ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE),” sarannya. Perlu diketahui, Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, dan Kabupaten Pontianak, di masyarakat justru muncul gejolak. Terutama masyarakat kecil. Mereka jelas teriak, karena minyak tanah yang biasanya gampang didapat tiba-tiba hilang di pasaran. Kalau pun ada harganya dua atau tiga kali lipat dari harga biasanya mereka beli. (cah)

Penemuan Kendaraan Bermotor Roda Empat

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN BARAT RESOR BENGKAYANG PENGUMUMAN Nomor : Peng / 04 / XI / 2010 Tentang Penemuan Kendaraan Bermotor Roda Empat 1. Rujukan : a. Pasal 15 Ayat (1) huruf m Undang-undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. Perkap No. 10 tahun 2010 tentang Tatacara Pengelolaan Barang Bukti di Lingkungan Polri; c. Laporan Polisi Nomor : LP / 63 / A / XI / 2008 / Skw, tanggal 11 Nopember 2008; d. Laporan Polisi Nomor : LP / 18 / A / VIII / 2008, tanggal 05 Agustus 2008; e. Laporan Polisi Nomor : LP / 91 / A / XII / 2008, tanggal 15 Desember 2008; f. Laporan Polisi Nomor : LP / 32 / A / IX / 2009, tanggal 29 September 2009; g. Laporan Polisi Nomor : LP / 37 / A / X / 2009, tanggal 08 Oktober 2009. 2. Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas diberitahukan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa Polres Bengkayang telah menemukan kendaraan roda empat dengan identitas kendaraan sebagai berikut : NO JENIS KENDARAAN NOMOR RANGKA NOMOR MESIN WARNA 1. TOYOTA STRADA MMB JNK7404D071830 Tidak Terbaca HITAM 2. SUZUKI VITARA TD 0 IV-MY 4004096 G102B-544821 SILVER 3. TOYOTA HILUX PN133JV2508521027 2KD 6375559 HITAM 4. TOYOTA LGX Tidak Terbaca Tidak Terbaca SILVER 5. TOYOTA LGX PN 111 KF 8104004096 7K – 0257060 BIRU 6. TOYOTA LGX PN 111 KE 810402 7K 044 KREM 7. SEDAN Tidak Terbaca Tidak Terbaca PUTIH 8. KANCIL PM 2L 201S 002251060 Tidak Terbaca MERAH 9. TOYOTA HILUX PN133JV2508514987 2KD-6251534 PUTIH 10. MITSUBISHI PAJERO V46-4006270 AB2400 HIJAU 11. PERODUA KEMBARA PM23104 G002012865 FG12644 SILVER 12. PERODUA KEMBARA PM2J104G002060587 FO60737 SILVER 13. SUZUKI JIMMY SIERRA F10A906590 MY102287 HIJAU 14. TOYOTA LC BJ 60-016802 7350167 MERAH MUDA 15. SEDAN PL1CF15HR6F251404 4G18P-MK8878 KREM 3. Bagi yang merasa memiliki kendaran tersebut agar datang ke Polres Bengkayang Cq. Kasat Reskrim Polres Bengkayang, jalan Sanggau Ledo no. 53 kota Bengkayang pada setiap hari kerja Senin s/d Jumat pada pukul 08.00 s/d 15.30 wib dengan membawa kelengkapan kepemilikan kendaraan yang sah berupa : a. KTP Asli; b. STNK Asli; c. BPKB Asli. 4. Dalam pengambilan kendaraan tersebut tidak dipungut biaya apapun / gratis. 5. Apabila dalam waktu 30 hari kerja sejak dikeluarkannya pengumuman ini, tidak ada yang merasa memiliki kendaraan tersebut, maka kendaraan tersebut akan diajukan ke Pengadilan Negeri Bengkayang untuk ditetapkan sebagai barang temuan dan akan dijadikan barang milik Negara. Dikeluarkan di : B e n g k a y a n g Pada tanggal : 02 Nopember 2010 KEPALA KEPOLSIAN RESOR BENGKAYANG M. NIMITCH, SIK AKBP NRP 68020484

Antar Desa di Kecamatan Siding Masih Jalan Cacing

BENGKAYANG. Konversi minyak tanah ke elpiji tiga kilogram yang merupakan program dari pemerintah pusat mendapat penolakan dari masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia. Akses jalan darat yang masih sulit menjadi factor utama penolakan ini. Jalan antar desa,masih jalan cacing. Egarius, Anggota DPRD Bengkayang mengatakan, sangat tidak setuju adanya program dari pemerintah pusat tentang koversi minyak tanah ke elpiji tiga kilogram masuk ke Bumi Sebalo. Penolakan ini sangat beralasan apabila berbicara kenyataan di lapangan. “Akses jalan yang masih belum memadai menjadi alasan utama, jalan dari ibu kota Kecamatan Siding ke kecamatan lain saja masih jalan tikus. Apa lagi jalan antar desa,masih jalan cacing. Macam mana mau membawa elpiji tiga kilogram apabila tidak ada jalan darat yang dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat,” terang Egarius dari Dapil III ditemui Equator di ruang kerjanya, Kamis (25/11). Egarius yang merupakan asli dari Desa Sungkung Kecamatan Siding ini menjelaskan, pemerintah mau memberikan elpiji tiga kilogram, macam mana cara untuk membawa sampai ke pedalaman perbatasan. Jangan mau menyamakan Kalimantan dengan pulau Jawa yang sampai ke pedalaman sudah lancar akses daratnya. “Alangkah bijaknya, pemerintah melalui Menteri PDT untuk membangun saran dan prasarana terutama membuat akses jalan antar desa dan jalan menuju Kecamatan Siding. Setelah semuanya terelalisasi, baru masukan program konversi Minyak tanah ke elpiji tiga kilogram,” sarannya. Perlu diketahui, Kecamatan Siding yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Jagoi Babang menimbulkan masalah baru dan mempersulit warga Sungkung pada khususnya dan masyarakat Siding pada khususnya dalam mengurus administrasi. Biasanya hanya membutuhkan waktu dua hari, tetapi kini sampai tiga atau empat hari baru dapat kembali ke rumah karena akses jalan yang sulit. Oleh Karena itu, pemerintah pusat harus mengkaji ulang program konversi minyak tanah ke elpiji tiga kilogram. Perbaiki dahulu sarana dan prasarana yang ada di daerah pedalaman dan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Setelah itu, baru masukan Mita ke gas. (cah)

Warga Sungkung Miliki KTP Malayisa

BENGKAYANG. 65 tahun Indonesia merdeka, dan 11 tahun sudah Bengkayang menjadi kabupaten. Namun, akses jalan yang ada di Kecamatan Siding masih amat sangat memperihatinkan. Karena akses ke Malaysia lebih baik di bandingkan ke kecamatan yang ada di Indoensia, banyak warga Sungkungbekerja di negeri jiran dan membuat KTP Malaysia untuk keamanan masuk dan keluar Malaysia. Egarius, Anggota DPRD Bengkayang mengatakan, apabila melihat hasil pembangunan antara jaman penjajahan Belanda dan saat ini setelah Indonesia merdeka, lebih enak masih di jajah oleh kolonial Belanda. “Saat Indonesia masih di jajah Belanda, telah dibangun jalan padat karya oleh Belanda walaupun dalam pengerjaannya dengan sistem Rodi. Masyarakat Sungkung merasa, setelah Indoensia merdeka tidak pernah diperhatikan,” ungkap legislator Demokrat dari dapil III ini, Jumat (26/11). Egarius menjelaskan, masyarakat Kecamatan Siding merasa dianaktirikan oleh pemerintah. Sampai saat ini, belum terealisisi untuk membuat jalan di daerah perbatasan. Akses jalan lebih baik menuju Malaysia dibandingkan ke kecamatan lain yang ada di Bengkayang. “Hampir 50 persen warga Sungkung memiliki KTP ganda yakni dari Indonesia dan Malaysia. Hal ini dilakukan untuk memudahkan mereka untukmasuk ke negara jiran saat mencari nafkah di sana dengan aman dan tidak tertangkap,” bebernya. Banyak masyarakat Sungkung bekerja di Malaysia, segala barang kebutuhan seperti sembilan bahan pokok pun banyak berasal dari negeri jiran. Untuk menjual hasil pertanian pun kebanyakan masyarakat Sungkung lebih memilih ke Malaysia dan Kabupaten Sanggau Kapuas dibandingkan ke Kabupaten Bengkayang. Alasan akses jalan tidak ada menjadi faktor utamanya. Parahnya, warga di Sungkung pada khususnya dan Kecamatan Siding umumnya yang tidak bersekolah masih banyak tidak tahu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Mereka lebih hafal untuk menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia. Yang hafal menyanyikan lagu Indonesia Raya hanya yang telah bersekolah saja. ironisnya, nama pemimpin seperti Bupati, Gubernur sampai ke Presiden aja mereka tidak tahu. Masyarakat disana lebih mengenal ringgit dibandingkan rupiah. Latar belakang tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah merupakan faktor utama mereka begitu. (cah)

Polres Bengkayang Siap Melakukan Operasi PETI Kapuas

BENGKAYANG. PETI (Penambangan Emas Tanpa Ijin) sudah hadir bengkayang sudah belasan tahun. Selama kurun waktu yang lama hingga kini, PETI masih belum dapat dihentikan oleh aparat hukum dan pemerintah.Polres Bengkayang siap melakukan Operasi PETI Kapuas. AKBP Mosyan Nimitch SIK, Kapolres Bengkayang mengatakan, dalam rangka menyukseskan Operasi PETI Kapuas, ia telah memerintahkan jajarannya untuk razia rutin di seluruh wilayah Bumi Sebalo dengan di bantu oleh satgas Polda Kalbar. “Sebanyak 30 orang dari Polres Bengkayang, dan di bantu sebanyak 200 personil dari Polsek diturunkan dalam Operasi PETI Kapuas 2010. Sebelumnya kami telah gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan menyampaikan supaya dengan kesadaran sendiri untuk segera mengamankan barang-barang PETI,” terang Mosyan ditemui di ruang kerjanya, Jumat (26/11). Mosyan menjelaskan, sejak Rabu (24/11) lalu telah dimulai untuk melakukan penegakan hukum dalam bentuk razia di lapangan. Apabila saat razia ditemukan PETI, akan di tindak tegas. Barang-barang PETI akan dgelandang ke Mapolres dan akan melakukan penyidikan lebih lanjut. Hasil pengembangan akan melihat tingkat kesalahan dan keterlibatan mereka. “Bagi masyarakat yang masih melakukan PETI, khususnya di daerah kawasan hutan, dekat perkampungan, sarana ibadah, sumber air bersih, sarana untuk kepentingan umum, pendidikan, perumahan, dan perkuburan. Segera menghentikan kegiatannya dengan sukarela, dan angkat alat-alat pertambangannya,” imbaunya. Terpisah, Krisantus S Sos Ketua PANTAK (Persatuan Wartawan Bengkayang) menyarankan, pihak kepolisian dalam melakukan razia PETI tidak pilih kasih atau hanya musiman saja, tetapi berkelanjutan dan berkesinambungan memberantas PETI yang ada di Bumi Sebalo. “Sejak Bengkayang menjadi kabupaten, PETI sampai sekarang masih merajarela. Tidak ada tindakan tegas atau membuat efek jera kepada pelaku PETI , di dalam Ibu Kota Kabupaten sendiri, masih sering terdengar suara mesin dompeng yang berdalih hanya galian c,” ungkap Krisantus, kemarin. Sekretaris AWANDA (Aliansi Wartawan dan Pemuda) Bengkayang ini berharap, pihak kepolisian bekerjasama dengan dinas terkait mengenai galian c, apakah yang ada di kabupaten ini semuanya memiliki ijin atau ilegal. (cah) ,”

Muscab I Hanura, Stepanus Aty Terpilih Sebagai Ketua DPC Hanura Bengkayang

Oleh: Yopi Cahyono S Hut BENGKAYANG. Musyawarah Cabang I Partai Hanura Kabupaten Bengkayang pada tanggal 27 November 2010 dengan tema melalui Muscab I Partai Hanura Kabupaten Bnegklayang kita bangun organisasi yang solid berhati nurani dan merakyat di semua tingkatan demi terwujudnya kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat untuk memenangkan Pemilu 2014. Pimpinan sidang ialah Marsum SH dari DPD Kalbar, Sekretaris Sidang Geradus, dan anggopta Iwan, Budi, dan Patinus Ujik. Kegiatan berlangsung di Rumah Makan Lesehan Mandiri Bengkayang. Sebanyak 11 PAC hadir dalam Muscab I Hanura kali ini. Karena ketua PAC yang lain lolos CPNS. Saat Muscab, Stepans Aty SE MM terpilih kembalimenjadi Ketua DPC HAnura Kabupaten Bengkayang dengan di dampingi oleh Yakobus Sitoli sebagai Sekretaris dan Yahuda sebagai Bendahara. Baharuddin Nahris Ketua DPD Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat) Kalimantan Barat mengatakan, kita harus tetap bersatu supaya Hanura semakin besar. Untuk membesarkan Partai Hanura, prasyarat untuk lebih besar uialah soliditas. Soliditas merupakan bagian dari komunikasi intensif. “Soliditas berfungsi untuk saling menetahui perkembangan Hanura untuk massa yang akan datang. Bagaikan duri dalam daging apabila tidak ada soliditas di dalam partai kita. Mari bagun solidaritas dengan syarat di dalamnya seiring dan seirama, jangan takut kehilangan kader. Karena kita akan dilirik oleh kader dari partai lain,” terang Nahris, Sabtu (27/11). Nahris melanjutkan, kepengurusan yang solid dan kompak mencerminkan seia dan sekata karena tantanganke depan sangat ketat. Mari kita jaga kekompakan, semuanya dapat di sesuaikan dengan komunikasi. Ingat, partai berkembang apabila seluruh kader yang ada kompak. Ia berharap, pada 2014 mendatang, seluruh daerah pemilihan yang ada di Kabupaten Bengkayang masing-masing mewakili minimal satu kadernya yang duduk di DPRD Bumi Sebalo. Bila perlu, satu fraksi sehingga Partai Hanura dapat menjadi Ketua legislative seperti di Maluku Utara, dimana semua kabupaten disana, Ketua DPRDnya dari Hanura. Minimal untuk 2014, dapat duduk menjadi wakil ketua di legislatif. “Mulai saat ini, atur strategi, benahi insfrastruktur untuk maju. Supaya dapat menjadi pemenang. Jangan hanya menjadi pengusung, tetapi jadilah pemain di Kabupaten Bengkayang. Untuk Pemilukada 2015 mendatang, usahakan ada calon bupati, bukan wakil bupati,” tegas Nahris. Oleh karena itu, saksi merupakan ujung tombakkita, cari orang-orang atau simpatisan yang militan untuk menjadi saksi di TPS, itu yang kita harapkan kelak. Ingat, pesan Ketua Umum Partai Hanura, Haji Wiranto, jangan gunakan cara parlemen jalanan yang menggunakan massa untuk demo. Tujuan utama adalah bagaimana caranya dapat masuk menjadi anggota legislative, baik kabupaten, provinsi maupun pusat. Selaku kader, jangan minder dengan partai lainnya, dan jangan memikirkan Hanbura dari mana, tetapi dimana Hanura. Sebuah partai politik, diutamakan kerja dengan cerdas, bukan bekerja keras. Silakan kalian bersuara lantang untuk kepentingan rakyat. Kriting yang membangun mencerminkan bukti nyata kalian peka terhadap situasi dan kondisi di masyarakat Bumi Sebalo. “Dekati media massa dan sering mempublikasikan diri, karena Itu juga dapat menjadi laporan saya kepada pusat. Berpolitik sama juga dengan makan cabe. Target 2014 Hanura dapat lebih unggul lagi, karena partai lain banyak yang akan ditinggalkan oleh figurnya, bahkan ada yang tersangkut kasus Gayus Tambunan,” sarannya. Tempat sama, Stepanus Aty SE MM, Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bengkayang 2010-2015 menambahkan, kita harus bersatu, berjabat tangan dan bahu membahu untuk tetap eksis di kancah politik di Indoensia umumnya dan khususnya di Bumi Sebalo. Hanura memiliki kader terbaik saat ini, tetapi untuk 2015 mendatang, kita memiliki kader terbaik untuk maju mencalonkan diri menjadi pemain di Pemilukada Bengkayang. “Baru tiga tahun berdiri, Hanura di Bengkayang menelurkan tiga wakilnya duduk di parlemen saat pemilu legislative 2009 lalu. Satu orang yakni saya di DPRD Kalbar, duanya ialah Yakobus Sitolin dari Dapil I dan Geradus menjadi anggota legislative Bumi Sebalo dari Dapil III. Partai Hanura dan Partai Demokrat berkoalisi dan berhasil memenangkan pada Pemilukada Bengkayang 2010, ini merupakan prestasi yang sangat fantastis,” ungkap legislator Kalbar ini.

Rabu, 24 November 2010

Satu SKPD Punya Lebih Dari Satu Mobil Dinas

BENGKAYANG. Penggunaan Mobil Dinas disetiap struktur organisasi pemerintahan daerah ini benar-benar sesuai kebutuhan sehingga tidak terkesan mubazir yang akhirnya berpengaruh pada anggaran daerah. Satu SKPD Punya Lebih Dari Satu Mobil Dinas, Sementara Kantor atau Badan lain masih ada yang belum punya fasilitas tersebut. Zakarias SH dari Lembaga Bantuan Hukum Keadilan Borneo mengatakan, meminta agar hal ini mesti ditanggapi serius oleh Pemda Bengkayang melalui instansi terkait. Sebab menurutnya, bila terus dibiarkan, kondisi ini dapat menimbulkan ketimpangan dalam melaksanakan kinerja mereka. “Selain itu akan muncul pemborosan dalam SKPD yang memiliki lebih dari satu mobil dinas tersebut, sebabnya karena masing-masing pemegang mobil dinas akan memanfaatkannya guna mengeluarkan dana perawatan mobil,” terangnya ditemui dikediamannya Jalan Sanggau Ledo, Rabu (24/11). Zakarias menyarankan, semestinya antar struktur pemerintahan tersebut saling mendukung kinerja dari struktur lain, jangan hanya mementingkan satu lembaga saja. Lebih lanjut, ia mengingatkan agar dengan adanya penumpukan mobil dinas disatu instansi jangan sampai menimbulkan masalah yang berujung pada penilaian negative atau disclaimer pada saat diadakan pemeriksaan oleh lembaga pemeriksa keuangan. Ditambahkan seorang PNS dilingkungan Pemerintah Bengkayang yang enggan namanya disebutkan, mengingat ada beberapa Struktur Pemerintahan (SKPD) yang memiliki mobil dinas lebih dari satu buah, sementara ada beberapa struktur lainnya belum memiliki fasilitas yang memadai, termasuk mobil dinas. “Satu SKPD Punya Lebih Dari Satu Mobil Dinas, Sementara Kantor atau Badan lain masih ada yang belum punya fasilitas tersebut. Selain tidak efisien, hal itu termasuk pemborosan dan tidak mendukung struktur pemerintahan lainnya yang belum didukung fasilitas tersebut,” kata narasumber ini, Selasa (23/11) dikediamannya.(cah)

100 Hari Duet SG-AN, Bupati Mesti Bijak Pilih Pejabat

BENGKAYANG. Masa kepemimpinan duet Suryadman Gidot dan Agustinus Naon sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang telah melewati masa seratus hari sejak dilantik 10 Agustus yang lalu. Oleh karena itu, Bupati mesti bijak pilih pejabat. Beberapa pencapaian seperti peningkatan disiplin pegawai yang semakin meningkat, situasi keamanan yang kondusif, hubungan yang baik antara eksekutif dengan legislative maupun lembaga lainnya didaerah ini, kemudahan mengakses informasi dan masih banyak lainnya. Guna meningkatkan kinerja keduanya, banyak hal yang mesti dibenahi. Herianto, Warga Kecamatan Ledo mengatakan, salah satunya upaya mencapai jalannya sistem pemerintahan yang baik adalah dengan menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kapasitas dan konsisten dalam mendukung kinerja Bupati dan Wakil Bupati guna membawa daerah ini kearah yang lebih baik. “Bupati mesti bijak dalam memilih pejabat atau kepala SKPD ataupun Camat sehingga benar-benar mampu menopang kinerja kepemimpinan mereka ditengah masyarakat Bengkayang,” ungkapnya di Bengkayang Rabu (24/11). Menurutnya, hal itu perlu menjadi perhatian duet pemimpin politikus-birokrat tersebut karena dengan adanya SDM yang ideal itu akan mempermudah kinerja keduanya. Namun yang perlu ditekankan adalah dalam menentukan SDM yang dimaksud tidak berdasarkan atas prinsip Asal Bapak Senang (ABS) ataupun dengan dasar kedekatan Politik, kekerabatan serta adanya intervensi pihak tertentu. “Hal yang perlu menjadi catatan lain dalam memilih perangkatnya itu adalah keberadaan SDM tersebut, terutama SDM yang tidak berdomisili di Bumi Sebalo,” sambung Rudi yang berada disampingnya. Dikatakannya, keberadaan SDM yang tersebut sangat berpengaruh dalam mendukung kinerja Bupati dan Wabup kedepan terutama dalam hal pelayanan publik. Menurutnya, masih banyak diantara Kepala SKPD di daerah ini yang bekerja di Bengkayang namun menghabiskan uang didaerah lain, paling banyak di Singkawang. “Bila sebagian besar pejabat daerah berada atau berdomisili diluar, bagaimana tingkat pelayanan publik yang akan mereka berikan. Sejauh ini, sejak pelantikan, Bupati baru saja “mengembalikan” dua kepala dinas yang sebelumnya kosong dan diisi Pejabat sementara, yakni Kepala Dinas PU dan Dinas Pendidikan awal Nopember ini.,” ketus Rudi. (cah)

Selasa, 23 November 2010

Bengkayang Kota Terselubung

BENGKAYANG. Dengan rekoleksi, iman Kristiani dapat tumbuh dan berkembang dalam kehidupan menggereja sehingga menjadi dewasa guna membawa perubahan dan pembaharuan tingkah laku dari yang lama berganti baru. Bengkayang seperti kota terselubung, walaupun hanya kota kecil, tetapi anak-anak di bawah umur banyak yang hamil di luar nikah. Dahlia Sag, Ketua WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) Kabupaten Bengkayang periode 2010-2013 mengatakan, generasi muda terutama remaja di Bumi Sebalo saat ini sangat memprihatinkan sekali. Dikarenakan pergaulan bebas, narkoba, dan iman remaja semakin merosot. “Sebagai Ketua organsiasi wanita Katolik dan seorang ibu, saya sangat tergugah untuk membantu remaja yang ada di Kabupaten Bengkayang supaya mereka tidak terjerumus dengan pergaulan bebas dan narkoba. Dengan bentuk nyatanya, kami membuat program penyuluhan ke kost, asrama kepada remaja,” ungkap Dahlia yang juga Guru Agama Katolik SMP Negeri 1 Bengkayang ini, Selasa (23/11). Dahlia menjelaskan, untuk merealsiasikan program ini, ia meminta bantuan kepada pihak kepolisian dan Polisi Pamong Praja yang ada di Bengkayang untuk membantu mereka dalam memberikan penyuluhan dan pengawasan dan bimbingan tentang bahayanya pergaulan bebas dan narkoba. Oleh karen itu, peran serta orang tua dalam mengawasi dan membimbing anaknya sangat dibutuhkan. Tidak dapat dipungkiri, mayoritas siswa dan siswi yang bersekolah di ibu kota kabupaten Bengkayang dan ibu kota kecamatan,banyak berasal dari daerah pedalaman. Mereka indekos dan ada yang tinggal di asrama ataupun keluarga. “Bengkayang seperti kota terselubung, walaupun hanya kota kecil, tetapi anak-anak di bawah umur banyak yang hamil di luar nikah. Ini merupakan beban moral bagi kita semua. Apabila dari sejak dini kita tidak membimbing dan mengawasi mereka, niscaya akan lebih banyak lagi korban dari pergaulan bebas dan narkoba,” jelasnya. Banyak contoh kejadian-kejadian yang sangat memilukan hati, beberapa bulan lalu, anak di bawah umur di perkosa di Kecamatan Ledo, di Bengkayang, baik yang bersekolah di SMA, dan SMK negeri atau swasta, belum ujian nasional sudah hamil di luar nikah. Parahnya, ada yang membunuh bayinya sendiri karena ibunya masih sekolah dan laki-laki yang menhamilinya tidak bertanggungjawab. Upaya memperkuat iman dalam menghadapi era perubahan yang semakin komplek dimasa ini serta berusaha menjaring pengaruh negative dari adanya perubahan tersebut, beberapa waktu lalu, Minggu (14/11), Kepengurusan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Bengkayang menggelar rekoleksi atau pendalaman iman bagi para anggotanya di Aula Paroki Santo Pius X. Kegiatan yang digelar selama satu hari ini menghadirkan pembicara Katekise Theresia dari Paroki Santa Bernadetta, Cileduk, Jakarta. Serta dengan jumlah peserta 139 orang Wanita Katolik yang berasal dari 11 Ranting WKRI. “Pembinaan iman melalui rekoleksi ini bertujuan akhir untuk memperkuat iman wanita Katolik dalam interaksi mereka, baik dalam keluarga, masyarakat maupun lingkungan luar lainnya dengan menemukan kebehargaannya dengan damai terhadap dirinya sendiri dan orang sekitarnya,” tuturnya. (cah)

Senin, 22 November 2010

Nasdem Bengkayang Miliki 6000 Orang

BENGKAYANG. Target pengurus pusat Nasdem (Nasional Demokrat), awal Januari 2011 kepengurusan provinsi, kabupaten dan kota sudah terbentuk di seluruh Indonesia.Ssampai saat ini di Kabupaten Bengkayang sebanyak 6000 masyarakat yang bergabung dengan Nasdem. Ir Martinus Khiu, Inisiator Pembentukan Pengurus Organisasi Masyarakat (Ormas) Nasional Demokrat di Kabupaten Bengkayang mengatakan, melihat kondisi NKRI saat ini baik dari aspek pemerintahan, maupun lainnya yang cenderung lamban untuk bertindak, terutama di Bumi Sebalo yang masih banyak daerah yang masih belum tersentuh pembangunan. “Kabupaten kita memiliki Sumber daya Alam yang kaya raya dan masih banyak masyarakat yang miskin. Nasdem melihat situasi tersebut masih belum baik, ingin merubah menjadi baik. Dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi tentang visi dan misinya di Hotel Lala Golden Bengkayang,” beber Khiu yang saat ini masih menjadi Anggota KPU Bengkayang di kediamannya, Jalan Sanggau Ledo No. 5, Jumat (19/11). Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bengkayang ini menjelaskan, maksimal awal Januari 2011 mendatang kepengurusan Nasdem di Bumi Sebalo sudah terbentuk. Untuk menjadi keanggotaan tidak terbatas, sesuai dengan ART Nasdem Pasal 1, setiap WNI yang telah mencapai usia 17 tahun atau sudah kawin yang menerima AD, ART, Program Umum, dan Peraturan Organisasi Nasdem serta bersedia untuk bergabung secara aktif, melaksanakan setiap keputusan organisasi, dapat mendaftar untuk menjadi anggota Nasdem. “Organisasi ini bukan partai politik, tetapi hanya ormas, siapapun boleh menjadi anggota. Baik pekerjaannya PNS, TNI, Polri, Petani, Swasta, Nelayan, Pemulung, Buruh. Bagi masyarakat Bumi Sebalo yang merasa terpanggil dengan melihat situasi dan kondisi saat ini yang ada di kabupaten kita bahkan NKRI yang makin memperihatinkan, dapat bergabung untuk menyuarakan gerakan kepedulian melalui Nasdem.Sampai saat ini, sekitar 6000 orang telah bergabung bersama Nasdem di Bumi Sebalo ,” ajaknya. Perlu diketahui, di Kabupaten Bengkayang masih banyak kecamatan yang masih terisolir, terutama desa yang dikategorikan daerah tertinggal. Ironisnya, hampir setiap kecamatan se-Kabupaten Bengkayang memiliki daerah terisolir. Susahnya mobilitas menuju suatu daerah, membuat terhambat pembangunan di segala bidang. Akses darat seperti jalan merupakan factor utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (cah)

Poswan VS Vega R, Pak Lau Meninggal Dunia

BENGKAYANG. Akhir-akhir ini, sering terjadi kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bnegkayang. Bukan hanya luka ringan, dan berat, bahkan ada yang meninggal dunia. Salah satunya Pak Lau, gara-gara ragu membelok, di tabrak Vega R dan ia pun meninggal dunia. Sekitar pukul 10.30 di Jalan Sanggau Ledo Dusun Seibopet Kelurahan Sebalo tepatnya di depan kantor Borneo Tribune Biro Bengkayang terjadi kecelakaan lalu lintas antara motor Yamaha poswan Z KB 3155 CT dan Vega R KB 37771 KG. Kapolres Bengkayang AKBP Mosyan Nimitch SIK membenarkan terjadinya laka lantas saat di konfirmasikan oleh awak Koran ini. Setelah mendapatkan laporan dari anggota yang ada dilapangan, ia memerintahkan jajarannya untuk langsung melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). “Liujong Nyap mengalami luka parah, kaki dan tangan sebelah kanan patah, dan benturan di kepala. Karena memakai helm kerupuk dan memiliki SIM. Sedangkan Markus dan Lusiana tidak memakai helm dan tidak memiliki SIM. Kini kedua motor tersebut sudah diamankan di Mapolres,” terang orang nomor satu baret cokelat ini. Liusjong Nyap, 49, warga Jalan Bagun Sari Kelurahan Sebalo hendak pulang kerumah dari Gudang Karet Akong setelah mengambil rantang atau tempat makanan kateringan karyawan Akong yang telah diantarnya pada pagi harinya. Saat Pak Lau ingin membelok kea rah pasar Bengkayang , tiba-tiba datang motor Vega R KB 37771 KG yang dikendarai oleh Markus, 21, warga Bongkang Sebalo dari arah yang berlawanan dengan kecepatan tinggi. Kemudian Liu ragu-ragu hendak membelok kea rah pasar Bengkayang. Melihat di depan Pak Lau ragu-ragu, Markus pun memutuskan untuk mengambil jalan ke arah kanan dan kecelakaan pun tidak bisa di hindari. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Bengkayang dengan mobil Patroli Polsek Kota Bengkayang yang kebetulan sedang melakukan patroli rutin. Markus sebenarnya mengantarkan Lusiana pulang ke tempat kediamannya di wilayah SD Rangkang dari kampung Lusiana karena libur Idil Adha. Kurang lebih selama 30 menit berada di RSU Bengkayang, Pak Lau punakhirnya meninggal dunia dan di semayamkan di rumah duka. Sedangkan Lusiana, 17, anak SMA Borneo yang di boncengi Markus hanya luka ringan dan di perbolehkan pulang ke rumahnya. Kondisi Markus saat ini masih trauma, dan masih di rawat di RSUBengkayang. (cah)

Bengkayang Bukan Tempat Persinggahan PNS

BENGKAYANG. Sebanyak 187 CPNS Golongan II Formasi Umum mengikuti prajabatan yang diselenggarakan oleh Pemda Bengkayang berkerjasama dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Barat. Karena selama ini beberapa PNS yang diterima, mengajukan permohonan pindah tugas ke kabupaten lain dengan berbagai alasan. Kabupaten Bengkayang bukan sebagai tempat persinggahan bagi PNS. Suryadman Gidot SPd Bupati Bengkayang mengatakan, tujuan dan sasaran penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan sebagaimana ditetapkan dalam PP 101/2000, meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap PNS untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara professional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai kebutuhan instansi. “Sasaran diklat prajabatan adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS yang sesuai dengan golongannya. Seorang Pegawai Negeri Sipil harus mempunyai kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang diperlukan,” terang Mantan Wakil Bupati 2005-2010 ini, di Aula III Lantai 5 Kantor Bupati Bengkayang, Senin (15/11). Gidot menjelaskan, berkaitan dengan kontrak yang telah disepakati sebelum mendaftar sebagai CPNS bahwa seorang CPNS bertugas minimal 10 (sepuluh) tahun pada suatu tempat, hendaknya dapat dicamkan benar-benar. Ia juga mengharapkan tidak ada diantara peserta prajabatan kali ini yang mengajukan permohonan pindah tanpa alasan mendasar. Jika ada diantara peserta sekalian yang ingin berhenti menjadi PNS, maka saya perintahkan (BKD) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bengkayang untuk segera memprosesnya, karena masih banyak saudara-saudari yang lain yang antri menggantikan posisinya. “Kabupaten Bengkayang bukan sebagai tempat persinggahan bagi PNS. Oleh karena itu, perlu diatur berkaitan dengan pelaksanaan tugas PNS. Karena selama ini beberapa PNS yang diterima, mengajukan permohonan pindah tugas ke kabupaten lain dengan berbagai alasan. Keadaan ini sangat merugikan daerah karena selain berdampak pada terbatasnya tenaga aparatur, juga telah membatasi kesempatan bagi masyarakat lainnya yang semula berkehendak mengabdi di daerah ini tetapi tidak dapat lolos dalam seleksi penerimaan PNS,” tegasnya. Apabila hal tersebut tidak segera diatur sebagai langkah antisipasi, dapat dipastikan berdampak pada kinerja Pemda Bumi Sebalo dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah ini. “Kepala BKD untuk mengkaji kebijakan sesuai ketentuan yang berlaku berkaitan dengan penentuan tempat tugas, pola pembinaan karier, termasuklah mekanisme mutasi dan perpindahan pegawai keluar daerah Kabupaten Bengkayang. PNS yang diterima berdasarkan formasi Kabupaten Bengkayang paling tidak mengabdi 10 tahun, baru dapat dipertimbangkan untuk dipindahkan jika yang bersangkutan mengajukan pindah,” ingatnya. Pengajuan pindah merupakan hak semua pegawai, tetapi mengingat memilih sebagai PNS di Kabupaten Bengkayang sebagai suatu pilihan maka hendaknya harus dijalankan secara konsisten dan untuk itulah maka perlu kita atur. Hal tersebut sebagai salah satu upaya meningkatkan kinerja pemerintah karena dengan adanya penerimaan PNS yang baru diharapkan maka semakin memperkuat armada yang pemerintah dalam menjalankan tugas pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan didaerah ini. Lebih lanjut, Bupati meminta kepada panitia penyelenggara agar benar-benar melakukan pengawasan dan pembinaan selama diklat berlangsung agar para CPNS baru tersebut dapat ditanamkan nilai-nilai terutama yang berkaitan dengan prilaku (attitude), pengetahuan (knowlwdge) dan keahlian (skill) sebagaimana ketentuan diklat yang bersifat mendasar sebagai dasar bagi mereka untuk masuk pada dunia kerja. “Apabiladitemui ada beberapa peserta yang tidak dapat memenuhi ketentuan kediklatan maka jangan sungkan untuk memberikan sanksi bahkan dipertimbangkan untuk tidak diluluskan,” saran suami dari Femi Oktaviani Gidot ini. Di tambahkan Sekretaris Panitia Pelaksana Bernadeta SH, Rencananya akan dilaksanakan dari tanggal 14 s/d 26 Nopember 2010 yang mana pelaksanaan Diklat ini akan dipusatkan di Hotel Ridho Bengkayang. Sistem pembelajaran yang digunakan bersifat klasikal serta menerapkan pendekatan andragogi, dengan metode belajar peserta aktif. “Peserta terdiri dari setiap unit kerja yang ada dilingkungan Pemkab Bengkayang berjumlah 186 orang ditambah dengan peserta dari luar kabupaten yaitu peserta yang berasal dari Pemda Landak satu orang, sehingga total keseluruhan dari peserta Diklat kali ini berjumlah 187 orang yang terdiri dari laki-laki 37 orang dan perempuan 150 orang dengan rincian tenaga pendidikan/guru sebanyak 33 peserta, tenaga kesehatan sebanyak 139 peserta dan tenaga teknis 15 peserta,” rinci Bernadeta. Dari pantauan Equator di lapangan, hadir pula pada pembukaan acara tersebut Kepala Badan Diklat Provinsi Kalbar Pieter Alon, Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang Drs Kristianus Anyim MSi, Para Kepala Dinas/Badan/Kantor, Kepala Bagian dan Para Camat Se-Kabupaten Bengkayang. (cah)

Gidot Ajak Hindari Permusuhan dan Perselisihan

BENGKAYANG. Menyambut Hari Raya Idul Adha, Pemda Bengkayang telah menyerahkan sebanyak 22 ekor sapi kepada Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Usman Abdullah yang kemudian langsung menyerahkan hewan tersebut kepada para camat, nantinya akan dibagikan kepada kaum kaum dhuafa yakni pakir miskin, anak yatim dan terlantar dan sebagainya diwilayah kecamatan masing-masing. Bupati Bengkayang mengajak masyarakat Bumi Sebalo menghindari permusuhan dan perselisihan. Bupati Bengkayang Suryadman Gidot SPd mengatakan, dalam rangka menyambut hari raya Idul Adha 1431 hijriah, Pemda Bumi Sebalo menyerahkan 22 ekor bantuan hewan kurban yang diperuntukkan bagi 17 kecamatan. “22 kurban tersebut berupa sapi yang diperuntukkan bagi fakir miskin, anak yatim atau terlantar dan yang terkena bencana atau musibah. Hal yang rutin dan selalu dilakukan oleh Pemkab Bengkayang setiap tahun sebagai bentuk kepedulian pemerintah dan sabagai salah satu bentuk pembinaan terhadap umat beragama di kabupatenyang kita cintai,” terang Gidot di Mesjid Agung Syuhada, Kamis (16/11). Ia menjelaskan, bantuan hewan kurban ini hendaknya jangan dipandang dari berapa jumlah maupun nilai bantuan yang diberikan melainkan hal ini hendaknya dapat dinilai sebagai rasa kepedulian pemerintah terhadap masyarakatnya sehingga hewan kurban ini dapat diterima oleh yang berhak menerimanya. “Bagi saudara yang mempunyai kemampuan, memberikan pertolongan dengan harta dan kekayaan yang dimiliki, sementara bagi masyarakat yang tidak mampu yang tidak memiliki apa-apa, mungkin dapat memberikan bantuan tenaga dan pikiran, ilmu, atau menjadi pekerja yang baik, terciptanya suasana rukun dan damai, sehingga apapun yang direncanakan, apapun program pemerintah akan dapat terlaksana dengan baik demi terciptanya kemakmuran masyarakat,” sarannya. Penyerahan dan penyembelihan hewan kurban yang terkait dengan Hari Raya Idul Adha Tahun 2010 ini juga mengandung makna sebagai ikatan tali asih antara Pemda Bengkayang dengan masyarakat. Tentu ini semua mengandung hikmah yang paling dalam, dimana kita sesama manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan ini untuk terus membudayakan suasana kebersamaan, tolong-menolong dan cinta kasih. “Mari dengan momentum Idul Adha tahun ini, kita bersama membangun negeri kita tercinta ini, khususnya Kabupaten Bengkayang dengan semangat pengorbanan dan kebersamaan, hindari permusuhan dan perselisihan, kita perkecil perbedaan dan kedepankan persamaan dan kebersamaan,” ajaknya. Terpisah, AKBP Mosyan Nimitch Kapolres Bengkayang menerangkan, sejak H-1 telah mengerahkan 227 orang untuk mengamankan malam takbiran dan shalat id. Seluruh satuan personil yang ada di Mapolres di kerahkan untuk pengamanan, termasuk polsek. “Sampai saat ini, situasi dan kondisi Kabupaten Bengkayang aman dan kondusif dalam menyambut Hari Raya Idil Adha. Tetapi kami tetap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Masing-masing masjid dan tempat pemotongan hewan kurban ditempatkan beberapa personil untuk pengamanan,” jelasnya via telepon seluler, Rabu (17/11. (cah)

Bupati Bengkayang Dukung Posko PBWM2

BENGKAYANG. Rasa persaudaraan dan kepedulian sesama WNI, membuat generasi muda Kabupaten Bengkayang berinisiatif mendirikan Posko PBWM2. Bupati Bengkayang mendukung kegiatan ini untuk dilakukan. Puji Siswanto, Koordinator Wilayah (Korwil) Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kabupaten Bengkayang mengatakan, sejak Selasa (9/11), telah membuka Posko (PBWM2) Peduli Bencana Wasior, Merapi, dan Mentawai di Jalan Sanggau Ledo tepatnya depan Mess Pemda Bumi Sebalo. “Posko Penggalangan dana peduli bencana Wasior, Merapi, dan Mentawai ini telah mendapat persetujuan dari Suryatman Gidot selaku Bupati Bengkayang, untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah,” terang Puji ditemui di jalan Sanggau Ledo, Minggu (14/11). Puji menjelaskan, latar belakang posko ini di bentuk karena melihat situasi tidak ada yang menggerakkan di Bumi Sebalo untuk penggalangan dana untuk membantu yang terkena musibah di tiga lokasi tersebut. Apabila kita tidak terjun langsung ketempat bencana, atau membantu korban maka akan menjadi beban moral. Tujuan kita ialah bagaimana caranya kepedulian antar sesama dengan melihat situasi dan kondisi korban di tiga tempat bencana ini. Sebagai generasi muda, kita harus selalu memupuk rasa kebersamaan di antara kita. “Kami menerima sumbangan suka rela dari masyarakat Kabupaten Bengkayang dalam bentuk uang, apabila barang lebih repot untuk mengirimnya. Sampai saat ini sudah terkumpul sebesar 9.583.000 rupiah,” jelasnya. Seluruh organisasi pemuda yang ada di Kabupaten Bengkayang digerakkan, termasuk anak-anak SMA, SMK baik negeri maupun swasta ikut terlibat. Diharapkan, masyarakat Bumi Sebalo memiliki rasa kepedulian untuk menyisihkan sedikit rejekinya kepada saudara kita yang tertimpa bencana. “Sampai saat ini, belum ada satu pun pejabat Pemda Bengkayang atau anggota dewan yang berkunjung di posko ini. Kemungkinan kesibukan mereka sehingga tidak ada waktu,, jadi harap dimaklumi,” ucap Puji. Donatus Nonon Vanziru, Ketua KNPI Bengkayang menambahkan, ia mendukung kegiatan ini dilaksanakan. Direncanakan, Kamis (18/11) mendatang akan di gelar malam amal yang akan di pusatkan di halaman Gedung Pancasila. “Wacana kami, hasil dari sumbangan ini akan di kirim lewat Bank ke Tagana yang adadi Wasior dan Mentawai. Sedangkan Merapi, unsure pemuda bersama Pemda Bengkayang akan menyerahkan bantuan secara langsung kepada Gubernur DIY atau Bupati Sleman,” kata Nonon. (cah)

Rabu, 10 November 2010

Togel Kian Marak Di Bengkayang

BENGKAYANG. Togel atau kupon putih kian marak di Kabupaten Bengkayang. Kejadian ini sudah berlangsung lama, walaupun di kabupaten lain bagi penjual togel akan di tindak tegas oleh aparat kepolisian, namun yang terjadi di Bumi Sebalo sebaliknya. Sebut saja Bujang (nama samaran) penjual togel mengatakan dalam sehari ia mendapat ratusan ribu rupiah keuntungan dalam menjual togel. Ia hanyalah kaki tangan untuk menjual togel di pasar Bengkayang. “Orang-orang yang memasang nomor kepada saya dari berbagai profesi, baik itu petani, pedagang, PNS, bahkan aparat kepolisian saja ada langganan saya. Daerah asal langganan saya ada yang bermukim di ibu kota kabupaten maupun dari kampung,” beber Bujang ditemui di pojok kota Bengkayang ini, Minggu (7/11). Ia menjelaskan, di negara maju saja judi seperti togel legal. Sedangkan Indonesia yang perekonomiannya yang masih carut-marut mengatakan Togel ilegal. Bujang menjelaskan, setiap hari nomor buka. Batas waktu untuk memasang Togel pada jam empat sore. Kemudian ia menyerahkan kepada salinan nomor yang telah di beli pemasang atau penggila Togel kepada bandarnya. Saat awak koran ini berada di tempat penjual togel, datang seorang pria paruh baya, sebut saja kumbang (nama samaran), ia mengungkapkan dirinya sejak bujangan sudah menyukai togel. Setiap hari ia memasang nomor sampai menghabiskan uang ratusan ribu rupiah. “Nomor yang saya pasang hanya yang pasti-pasti saja akan keluar. Biasanya apabila dapat mimpi, saya mulai memperkirakan nomor atau angka dari kejadian-kejadian dalam mimpi. Setelah di rinci, saya bergegas ke penjual Togel untuk memasang angka tersebut,” aku pria berambut lurus dan berkulit sawo matang ini. Ia mengakui, lebih menyukai memasang dua angka. Hal ini dilakukan supaya mudah kena nomor. Kumbang biasanya membeli dua angka sebanyak 20 jenis nomor. Hal ini dimaksud, pasti di antara kemungkinan-kemungkinan angka yang dibelinya pasti buka. “Apabila kita memasang dua angka, seribu rupiah akan mendapatkan tujuh puluh ribu rupiah. Anggap saja sebanyak 20 nomor ganda yang kita pasang dengan masing-masing seribu rupiah. Hanya meronggoh saku sebanyak 20 ribu rupiah. Apabila diantara angka yang kita beli kena, maka keuntungan yang di dapat sebesar lima puluh ribu rupiah,” jelasnya. Dari pantauan equator dilapangan, rata-rata penjual togel menjajakan jualannya secara terang-terangan. Seakan-akan tidak takut diketahui oleh pihak kepolisian selaku pihak yang berwajib mengamankan judi ini. Togel yang dijual secara terang-terangan di Bumi Sebalo, bukan lagi hal yang aneh. Hampir disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang menyungguhkan Togel. Dari penjelasan beberapa penjual togel, mengetahui angka yang buka pada setiap hari melalui radio Singapura. (cah)

Selasa, 09 November 2010

P2DTK Kecamatan Teriak Adakan Liga Sepakbola

BENGKAYANG. Wujud nyata yang dilakukan oleh PNPM-P2DTK Kecamatan Teriak untuk mengembangkan sepakbola diancungi jempol terutama bagi para pemuda begitu antusias sekali terbukti saat pendaftaran bakal calon tim sepak bola. Lingga, Ketua PNPM-P2DTK Kecamatan Teriak mengatakan, saat ini mulai melirik program olahraga khususnya dibidang olahraga sepak bola, dimana saat ini kalau dilihat dari minat dengan olahraga persepakbolaan ini terutama bagi para pemuda begitu antusias sekali terbukti saat pendaftaran bakal calon tim sepak bola langsung diserbu oleh peminat. Adapun Tujuan dari diadakannya kejuaraan sepakbola ini adalah untuk menjaring calon-calon pemain terbaik khususnya untuk Kecamatan Teriak, serta memupuk rasa kebersamaan antar masing-masing Pemuda yang ada di tiap-tiap desa se kecamatan Teriak. “Dukungan dari semua Stagholder yang ada di Kecamatan Teriak untuk ikut mensukseskan kegiatan ini, jika memang kejuaraan ini nanti sukses kemungkinan besar akan kita adakan setiap tahun”, terang Lingga, belum lama ini. Ia menjelaskan, adapun rentang kegiatan selanjutnya adalah pencabutan undi pada tanggal 12 November 2010 dimana saat ini telah mendaftar 21 tim yang berasal dari masing-masing desa, pertandingan nanti akan diadakan dengan sistem gugur, pertandingan perdana akan kita buka pada tanggal 14 November 2010 direncanakan akan dibuka langsung oleh Camat Teriak serta disaksikan oleh Muspika Kecamatan seperti Kapolsek, Danramil, masyarakat, serta Fasilitator Kecamatan P2DTK Teriak. Kegiatan ini sangatlah baik karena dengan adanya kejuaraan seperti ini para pemuda di Kecamatan Teriak akan lebih mengutamakan olahraga dibanding dengan menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang menjurus kepada hal-hal negatif. Tempat sama, Heru Kamaruzzaman SE Ketua Pemuda dari Organisasi Kepemudaan “Sejaret Never Dies” menjelaskan, menyambut positif niat P2DTK yang telah memasukan program kerjanya untuk olahraga di Kecamatan Teriak. “Diharapkan setiap tahun agar bisa dilaksanakan dan tidak luput dari pintanya adalah kalau bisa di Kecamatan Teriak harus bisa mempunyai lapangan sepak bola yang bisa di pakai buat bermacam-macam kegiatan baik itu untuk kegiatan olahraga maupun,” harapnya. Lapangan tersebut yang sangat strategis dengan lokasi terdekat kota Kecamatan dan Kabupaten Bengkayang. Adapun lapangan yang ada saat ini menurutnya masih merupakan lapangan tradisional yang tidak tertata dengan rapi serta jauh dari Lokasi Strategis dari Pusat Pemerintahan. Dengan adanya lapangan sepakbola itu nanti bisa mengakomodir semua kegiatan baik itu yang berupa kegiatan pemerintahan maupun masyarakat Kecamatan Teriak pada khususnya serta seluruh masyarakat Kabupaten Bengkayang pada umumnya. Lokasi perencanaan lapangan tersebut sudah kita rembuk dengan semua pemilik tanah tersebut beberapa waktu dahulu saat rapat pembentukan organisasi kepemudaan “Sejaret Never Die’s” di Desa Dharma Bhakti Kecamatan Teriak. “Sekarang tinggal proses pelepasan tanah saja lagi. Seluruh lapisan Organisasi Kepemudaan “Sejaret Never Dies” sangat mengharapkan bantuan dan kerjasamanya untuk merealisasikan lapangan tersebut, terutama harapnya kepada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ini untuk memasukan program-program yang berbasis kerakyatan di tahun anggaran berikutnya,” jelasnya. Adapun hadiah yang akan di dapat dalam kejuaran ini ialah Juara satu sampai empat akan mendapat uang sebesar dua juta rupiah, satu juta, tujuh ratus lima puluh ribu dan lima ratus ribu rupiah. Besarnya biaya pendaftaran hanya dua puluh lima ribu rupiah.(cah)

Istri Sekda Bengkayang Jadi Ketua DWP

BENGKAYANG. Pasangan potensial wajar kita berikan kepada suami istri kepada Drs Kristianus Anyim Msi dan Drs Anastasia Maria. Suami Sekretaris Daerah, Istri Kepala Kantor Perpusda. Yang lebih mengagumkan lagi, Anyim menjadi Ketua Umum DAD Bumi Sebalo, Anastasia terpilih menjadi Ketua DWP Bengkayang 2009-2014. Maria Hardito, Ketua DWP Kabupaten Bengkayang 2004-2009 mengatakan, ucapan terima kasih kepada Pemda Bumi Sebalo yang telah memberikan fasilitas seperti sekretariat organisasi kami dan pendanaan selama lima tahun. “Saya berharap Ibu Anastasia Maria Anyim selaku pengganti saya dapat memimpin DWP Bengkayang lebih baik dari saya. Keterlambatan Musda (Musyawarah Daerah) II ini karena faktor dari pusat, jadi kami yang di bawah mengikutinya,” aku Maria. Ia menjelaskan, keterlambatan Musda ini dapat dimaklumi oleh seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo. Perlu diketahui, DWP provinsi saja baru menggelar Musda bulan juli lalu. Drs Anastasia Maria Anyim, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kalimantan Barat 2009-2014 mengungkapkan, sangat bangga karena telah di pilih oleh anggota DWP. Ia sangat terharu dan puas atas musda II yang dilakukan kemarin. “Sebagai ketua terpilih, saya akan meneruskan program kerja dari kepengurusan yang lama. Ucapan terima kasih kepada ketua yang lama yakni Ibu Maria Hardito atas kepemimpinannya selama lima tahun mengembangkan DWP,” ungkap Istri dari Kristianus Anyim usai Musda. Ditambahkan Maria Lindan Supeno, Ketua Panitia Musda II, saat pemilihan ketua DWP Kabupaten Bengkayang periode 2009-2014 berlangsung sukses. Saat penyebaraan undangan sebanyak 188 orang, tetapi berhubung satu dan lain halnya, hanya di hadiri 88 orang saja. Kemungkinan ibu-ibu Dharma wanita di kecamatan dan unit keterlambatan informasi, kebingungan siapa yang akan di utus, bahkan tadi saya di hubungi oleh anggota bahwa kendaraan yang ditumpangi mereka bocor, jadi tidak dapat menghadiri kegiatan ini. “Ibu Anastasia Maria Anyim menang telak atas saingannya Merry Sutahan, dimana perolehannya 64 berbanding dengan 21 suara. Total yang dapat memilih sebanyak 85 orang, tidak ada suara yang tidak sah,” jelas Lindan. Lindan menjelaskan, sebanyak 17 kecamatan dan 33 unit pelaksanakan DWP menghadiri kegiatan ini. Sebanyak tiga orang peninjau tidak mendapatkan hak suara untuk memilih. Dan dalam peraturan tata tertib pemilihan ketua, dari kecamatan tidak boleh mengajukan sebagai ketua DWP Kabupaten Bengkayang periode 2009-2014. (cah)

Temuan BPK 2009, Bupati Bengkayang Pimpin Evaluasi

BENGKAYANG. Dalam rangka percepatan penyelesaian tindaklanjut rekomendasi BPK-RI Perwakilan Pontianak atas Laporan Keuangan Kabupaten Bengkayang tahun anggaran 2009 lalu, Bupati Bengkayang memimpin langsung rapat evaluasi perkembangan tindak lanjut. Suryadman Gidot SPd Bupati Bengkayang mengatakan, dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah, telah menjalankan kebijakan dalam peningkatan SDM pengelola keuangan dengan membuka kelas khusus Diploma 1 Akuntansi melalui kerja sama dengan Universitas Gadjahmada Yogyakarta. “Sekaligus diklat teknis kepada semua kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) selaku pengguna anggaran berkaitan dengan pengetahuan pengelolaan keuangan daerah,” terang Gidot, Senin (8/11). Ia meminta kepada para kepala SKPD untuk memberikan perhatian serius terhadap hasil temuan tersebut dan segera menyelesaikannya baik yang bersifat administratif maupun yang bersifat materil. “Dengan terobosan ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja pengelolaan keuangan daerah dimasa yang akan datang,” jelas Mantan Wakil Bupati Bengkayang 2005-2010 ini. Gidot mengingat arti pentingnya Inspektorat Daerah selaku perpanjangan tangan kepala daerah dalam melakukan pemeriksaan dan pembinaan pengelolaan keuangan dan barang daerah. Apabila Inspektorat dapat memahami tugas pokok dan fungsinya dan sekaligus melaksanakannya dengan baik maka dapat diyakini kinerja pengelolaan keuangan daerah dimasa yang akan datang akan lebih baik, karena tanpa melaksanakan fungsi control maka pelaksanaan fungsi manajemen lainnya tidak akan berjalan dengan baik pula. “Kepala Dinas pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah dan para Kepala SKPD untuk memahami ketentuan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas terutama yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan agar kekeliruan, ketidakcermatan dapat diperkecil dan bahkan dihindari, sehingga raport pengelolaan keuangan dimasa yang akan datang akan lebih baik,” imbaunya. Hadir dalam rapat evaluasi tersebut Wakil Bupati Bengkayang, para staf ahli bupati, sekretaris daerah kabupaten, kepala inspektorat, kepala DPKKAD dan semua kepala SKPD, para camat se Kabupaten Bengkayang. (cah/Humas Bky)

Akibat di Perkosa dan Percobaan Pembunuhan, Yn Terbaring Lemas di HCU

Akibat di Perkosa dan Percobaan Pembunuhan, Yn Terbaring Lemas di HCU BENGKAYANG. Uwet, 35, ayah korban pemerkosaan yang dilakukan oleh Iwan, 21, warga Desa Suka Maju Kecamatan Sungai Betung mengatakan, sebut saja bunga,9, anak keduanya saat ini terbaring lemas di HCU (High Care Unit) RSU Bengkayang sejak ditemukan hingga hari ini. Ia tidak menyangka anaknya menjadi korban kebiadapan yang dilakukan oleh Iwan yang tidak lain tetangganya. Uwet merasa sakit hati anaknya diperlakukan seperti ini. Saat awak koran ini menemuinya di HCU, kondisi bunga masih kritis. Bunga masih menggunakan bantuan tabung oksigen, sesekali matanya berkedip-kedip saat mendengar perbincangan antara Equator dan orang tuanya. Mata bunga sebelah kiri merah, lehernya tergores kemungkinan dikarenakan penganiayaan oleh Iwan, dadanya masih memar, dan kepala belakang hal yang sama juga. “Saya ingin Iwan di hukum seberat-beratnya atas perlakuannya terhadap anak saya. Saya hanya petani, kemarin saja saya utang beras dua kilogram dengan tetangga untuk makan. Karena sejak kejadian hingga sekarang saya tidak bekerja,” harap bapak tiga anak ini, Senin (8/11). Selain itu, Uwet akan menuntut ganti rugi kepada keluarga pelaku selama di rumah sakit, seperti uang makan, biaya pengobatan, dan membiayai kehidupan keluarganya selama di rumah sakit. Dari pengakuan Kartini Sekretaris RSU Bengkayang, bunga dapat bergerak sedikit, dapat makan walau sedikit, pandangannya masih kosong. Saat ini stabil dalam tanda kutip berat. Ditambahkan Anggota Komisi C DPRD Bengkayang, Herman, semalaman ia tidak tidur, suaranya sampai parau dan sekarang lagi tidak fit untuk mendamaikan warga yang telah mengamuk akibat ulah Iwan yang telah memperkosa bunga. “Korban bukannya orang lain, tetapi keponakan saya dan tidak berjauhan dengan rumah saya. Saya akan membantu keluarga bunga supaya pelaku di hukum seberat-beratnya,” ungkap legislator dari daerah pemilihan I ini. Terpisah, Zakarias SH, Advokat/Pengacara dari YLBH menjelaskan, pelaku dapat di jerat pasal berlapis. Hal ini sesuai realita, karena Iwan telah melakukan percobaan pembunuhan, penganiayaan, dan pemerkosaan di bawah umur. “Saya memperkirakan, pelaku dapat di vonis minimum 10 tahun penjara. Pelaku dapat dijerat dengan pasal pemerkosaan anak dibawah umur yakni pasal 81 ayat 1 UU RI no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak jo pasal 287 ayat 1 atau 290 ke-1 e KUHP,” terang Zak-sapaan akrabnya. (cah)

Senin, 08 November 2010

Merapi Meletus, Mahasiswa Bengkayang Ungsi Keluar Yogyakarta

Merapi Meletus, Mahasiswa Bengkayang Ungsi Keluar Yogyakarta
Gidot: Saya akan kesana untuk meninjau langsung situasi dan kondisi mahasiswa Bengkayang

BENGKAYANG. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir pengumuman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyebutkan status Gunung Merapi masih awas. Selain Gunung Merapi di perbatasan Jogja dan Jawa Tengah, 21 gunung lainnya dinyatakan siaga dan waspada. Mahasiswa asal Bengkayang banyak yang mengungsi keluar DIY, bahkan ada yang pulang kampung. Bupati Bumi Sebalo akan akan kesana untuk meninjau langsung situasi dan kondisi mahasiswa Bengkayang.
Suryadman Gidot SPd Bupati Bengkayang mengatakan, terkait meletusnya gunung berapi yang ada di Yogyakarta, dan telah sampainya hujan abu ke DIY, ia selaku kepala daerah tetap mengikuti perkembangannya.
“Apabila satu sampai dua hari ini masih tidak memungkinan, saya akan kesana untuk meninjau langsung situasi dan kondisi mahasiswa Bengkayang,”terang mantan Wakil Bupati Bengkayang 2005-2010 via telepon seluler, Minggu (7/11).
Suami dari Femi Suryadman Gidot ini menyarankan kepada orang tua mahasiswa maupun pelajar yang menuntut ilmu di DIY dan sekitarnya tetap tenang. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo pada khususnya dan Kalbar pada umumnya bersama-sama memanjatkan doa supaya masalah yang telah di hadapi oleh saudara kita di Yogyakarta segera usai.
“Apabila ada peringatan dari pemerintah DIY, tentang keadaan cuaca yang berpengaruh dengan kesehatan, kita akan mengevakuasi juga mahasiswa Kabupaten Bengkayang ketempat yang lebih aman,” tegas Gidot.
Ia menjelaskan, sudah meminta FPMKB (Forum Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bengkayang) yang ada di Yogyakarta untuk membuka posko mengenai informasi dan komando mengenai perkembangan situasi dan kondisi disana.
Ketua FPMKB di Yogyakarta, Josua menambahkan, jumlah mahasiswa asal Kabupaten Bnegkayang yang ada di Yogyakarta menurut data yang ada sebanyak 260 orang. Untuk tahun ajaran baru 2010/2011 dirinya mengakui belum mendapatkan data mahasiswa baru yang menuntut ilmu di sana.
Ia mengakui, sejak awal gunung berapi meletus, dirinya selalu berkoordinasi dengan kepengurusan forum maupun anggota yang ada di DIY bahwa belum ada mahasiswa yang masuk rumah sakit. Tetapi gangguan pernafasan ringan hampir semua di alami anak-anak Bumi Sebalo.
“Sejak Kamis (4/11) hingga hari ini, kami lebih berinisiatif keluar dari Yogyakarta, bahkan ada beberapa mahasiswa Bengkayang lainnya yang memutuskan pulang kampung. Ada juga yang menginformasikan bahwa mereka mengungsi ke Cilacap, Bogor, Jakarta, dan Surabaya,” jelasnya.
Ia masih belum mengetahui secara pasti sudah berapa banyak mahasiswa yang telah mengungsi dan keluar dari DIY. Menurutnya, Universitas Respati dimana ia kuliah dan teman yang dari ikatan dinas kejuruan Ilmu Pendidikan UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) sudah diliburkan. Sedangkan untuk kampus yang lain masih belum diketahui secara pasti apakah sudah diliburkan atau belum. (cah)

Jumat, 05 November 2010

Si Jago Merah Lahap 32 Ruko di Pasar Bengkayang




BENGKAYANG. Lebaran pada hari kelima, masyarakat Bengkayang di kagetkan dengan terbakarnya ruko yang ada di Jalan Ngura, Tabrani, dan Jalan Pasar tengah. Kurang lebih 32 ruko habis lides dilalap si jago merah.
Santo, warga Bumi Sebalo mengatakan, percikan api mulai membara sekitar pukul 18.00. Ia mendapatkan laporan dari masyarakat setempat bahwa terjadi kebakaran di Toko Fantasi Jalan Pasar Tengah Bengkayang.
“Toko Fantasi berjualan kelontong atau mainan anak-anak, pernak-pernik wanita. Penyebab kejadian belum diketahui secara pasti. Melihat api sudah membara, saya langsung menggedor rumah sebelahnya untuk keluar dan mengunggsi ke tempat yang aman,” aku pria berkacamata dan berambut lurus kepada awak koran ini di Jalan Ngura, Selasa (14/9).
Dari pantauan Equator dilapangan, dua blok ruko yang ada habis dilalap si jago merah. Kurang lebih sebanyak 36 ruko ludes terbakar. Mobil pemadam kebakaran yang datang ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) berjumlah lima unit. Dua unit dari Bengkayang dan tiganya dari Singkawang.
Dua unit pemadam kebakaran dari Bengkayang, satunya ada gangguan teknis sehingga butuh perbaikan terlebih dahulu dan sekitar pukul 19.47 baru dapat digunakan untuk meredam kobaran api.
Sekitar pukul 19.45 satu unit buldoser datang untuk merobohkan bangunan yang terbakar sehingga tidak merembet ke sebelahnya. Sedangkan tiga dari Singkawang baru tiba kurang lebih satu jam setengah setelah kebakaran terjadi.
Ruko yang ada di Jalan Ngura, Jalan Tabrani, dan Jalan Pasar Tengah di padati warga Bengkayang untuk menyaksikan terjadinya kebakaran. Penghuni ruko yang mayoritas dihuni oleh etnis tionghoa panik dan semampunya mengungsikan harta benda ke tempat yang aman.
Masyarakat bergotong royong memadamkan kebakaran dengan alat seadanya sambil menunggu pemadam kebakaran datang meredamkan amukan si jago merah yang melahap ruko. Kapolres Bengkayang Mosyan Nimitch SIK langsung turun ke TKP untuk mengkomandoi anak buahnya untuk mengatur lalu lintas dan pengamanan TKP supaya tidak menimbulkan korban jiwa lebih banyak.
“Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti, dugaan sementara konslet arus tegangan pendek dan kerugian akibat kebakaran ini belum dapat di perkirakan,” tegas orang nomor satu di Mapolres Bengkayang.
Begitu juga Kakan kesbangpol Linmas Yulius Yulianus, ia begitu sigap memberikan arahan kepada warga yang menyaksikan kebakaran supaya jangan terlalu dekat menyaksikan supaya tidak terjadi musibah yang menimpa mereka.
“Saya mohon dengan sangat kepada bapak, ibu, adik-adik supaya menjauh dari TKP. Ini demi keselamatan kalian. Jadi tolong menjauh, karena kobaran api masih besar,” teriak Yulius di jalan Tabrani saat kejadian, kemarin.
Alexander anggota DPRD Bengkayang dari Partai Demokrat sibuk mengkomandoi bawahannya dalam pasukan pemadam kebakaran dari Bengkayang untuk bertindak kilat memadam kobaran api walaupun ada sedikit gangguan teknis terhadap mobil kebakaran bantuan dari Pemda Bengkayang tahun 2005.

Korban Kebakaran

Sebanyak lima orang korban dari kebakaran pasar Bengkayang yang dibawa ke RSU Bengkayang untuk dirawat. David, Parjoko 21 tahun beralamat di Asrama Kana, Sofian 29 tahun dan Suman luka ringan dan dapat di bawa pulang dikediamannya di Bengkayang, sedangkan Aal beralamat di Bangun Sari Bengkayang di rawat di ICU Bengkayang.
“Satu orang meninggal dunia yakni Sabojo 49 tahun (1951) asal Sebente. Korban di timpa oleh bangunan yang roboh dilalap api saat berusaha memadamkan kobaran api di Jalan Pasar Tengah,” beber salah satu saksi mata yang tidak mau disebutkan namanya kepada Equator di RSU Bengkayang.
Koraban selain diakibatkan ditimpa bangunan roboh akibat kebakaran, juga dikarenakan tiang listrik tumbang. Sampai berita ini dirilis, situasi sudah aman dan terkendali. Kobaran api di sekitar TKP yang telah dirobohkan oleh buldoser sudah padam sekitar pukul 21.10. Dan dipastikan tidak akan merembet ke ruko sebelahnya. (cah)

PT PSA terindikasi melakukan kejahatan money loundring


PT PSA terindikasi melakukan kejahatan money loundring

Bengkayang.Penentuan core crime dalam money laundering pada umumnya disebut sebagai predicate offence atau unlawful actifity atau predicate offense, yaitu menentukan jenis kejahatan apa saja yang hasilnya dilakukan proses money laundering.PT PSA terindikasi melakukan kejahatan money loundring.
Ketua LBH Keadilan Borneo Zakarias SH mengatakan PT.Pencetus Sawit Andalan yang beroperasi di Desa Sahan Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang,terindikasi melakukan money loundring, hal tersebut di ungkapkannya kemarin kepada wartawan di kantornya.
Berdasarkan catatan dokumen penjualan saham PT. Pencetus Sawit Andalan (PSA) tertanggal 13 Oktober 2008 dimana terjadi Perjanjian Jual Beli Saham antara Crossborder Palm(M) SDN BHD(No.Perusahaan 817677M), salah satu perusahaan yang didirikan di Malaysia dan beralamat terdaftar dilantai 4 Wisma Ali Bawal 2 No.11 Jalan Tandang, 46050 Petaling Jaya, selangor Dahrul Ehsan, Malaysia, yang diwakili oleh Haji Mohd. Ali Bawal(untuk selanjutnya disebut sebagai CPSB) disatu pihak, atas nama Petrus SA (pemegang Kartu Tanda Penduduk No. 98/12/01/12/2009, Swasta, WNI dan bertempat tinggal di Dusun Sempayuk RT.02/01 Desa Belimbing, Kecamatan Lumar, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Indonesia,
"Dalam kapasitasnya sebagai Direktur PT. PSA, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. PSA(untuk selanjutnya disebut sebagai BPSA) dilain pihak. Selanjutnya pada tanggal 18 Juni 2008, para pihak membuat Perjanjian Perubahan dan Tambahan, pada tanggal 22 Januari 2009 dibuat kembali Perjanjian Tambahan, dan tanggal penghentian Perjanjian Jual Beli Saham diperpanjang sampai dengan tanggal 18 Desember 2009," papar Zakarias yang juga sebagai Advokat, Selasa (2/11).
Ia menjelaskan, dengan perjanjian tersebut diatas, pada tanggal 3 Maret 2009, telah dibuat Akta Nomor 8 Tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. Pencetus Sawit Andalan, dihadapan Notaris Widiyansyah, SH.
Dalam Akta Nomor 8 tersebut tertulis bahwa Petrus SA sebagai Direktur PT. PSA telah menjual saham miliknya sebanyak 188 saham dalam Perseroan kepada Widyantoro, SH, dan Saham Ir.Yusmin Nuryadin sebagai Komisaris PT. PSA telah menjual saham miliknya sebanyak 62 saham dalam Perseroan kepada Iriatna Dewi.
Bahwa dengan penjualan saham tersebut, Petrus SA diberhentikan sebagai Direktur PT. PSA, dan mengangkat Widyantoro, SH sebagai Direktur PT. PSA, dan Iriatna Dewi sebagai Komisaris.
Bahwa adanya hubungan hukum(jual beli saham) antara Petrus SA dengan Haji Mohd. Ali Bawal yang dilakukan dibawah tangan merupakan upaya para pihak mengelak dari pembayaran pajak.
"Disamping itu juga perbuatan hukum yang dilakukan oleh Haji Mohd Ali Bawal yang notabena WNA dengan mewakili Crossborder Palm (M) SDH BHD yang notabene perusahaan asing tanpa melalui mekanisme sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia merupakan tindak pidana perseroan," jelasnya.
Haji Mohd. Ali Bawal diduga kuat telah terindikasi melakukan kejahatan money laundering di Indonesia, perbuatan tindak pidana tersebut, dimana modusnya terlihat jelas yang memiliki saham di PT. PSA seolah-olah adalah Widyantoro, SH dan Iriatna Dewi, bukan Haji Mohd Ali Bawal.
Perbuatan hukum Haji Mohd. Ali Bawal tersebut termasuk dalam kejahatan yang bersifat follow up crime atau kejahatan lanjutan atas hasil kejahatan utama (core crime).

"Sesuai dengan UU no 15/2002 tentang tindak pidana pencucian uang kita berharap aparat penegak hukum bisa menindak lanjuti indikasi persoalan tersebut sampai tuntas," harapnya. (cah)