SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Kamis, 30 Desember 2010

Terlambat, Pengurusan Akte Kelahiran Harus Lampirkan Bukti Pengadilan

BENGKAYANG. Bagi jabang bayi yang baru lahir dan anak di Kabupaten Bengkayang hendaknya cepat-cepat mengurus Akte Kelahiran di kantor Dispenduk Capil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) setempat. Dalam waktu dekat, Dinas ini akan menerapkan aturan melewati batas dua bulan sejak kelahiran tidak diurus Akte tersebut, maka harus melampirkan bukti dari Pengadilan setempat. Untuk tahun 2010 ada toleransi satu tahun sebelum akhirnya aturan ini diberlakukan secara efektif. Kepala Desa Lamolda Kecamatan Lumar, Gregorius Muksin mengtakan, mendekati akhir tahun 2010 ini dan seiring dengan batas akhir toleransi pembuatan akta kelahiran, anyak warganya yang secara spontanitas menitipkan kpada dirinya untuk membuat akta kelahiran, baik itu akta pokok maupun dispensasi. “Untuk memaksimalkan pelayanan saya sampai lembur hingga larut malam untuk mengerjakannya untuk segera selesai, karena apabila tidak segera dibuat akta kelahiran warga yang ingin membuat akta lahir melalui persidangan dan membayar dengan biaya yang cukup besar,” terang Muksin di temui di Kantor Camat Lumar, Kamis (30/12). Muksin sangat senang dengan warganya yang sadar akan pentingnya melengkapi administrasi kependudukan. Ini menandakan masyarakat sudah dewasa dan mulai mengerti akan pentingnya identitas diri. Sementara itu, Sunardi Kepala Desa Belimbing Kecamatan Lumar mengungkapkan, dirinya untuk mengingatkan warga akan pentingnya memuat identitas kependudukan dan akta lahir melalui gereja, masjid, pertemuan-pertemua desa, dan di warung kopi. “Saya selalu berpesan kepada masyarakat untuk segera membuat akta kelahiran baik pokok dan dispensasi, tetapi warga banyak yang membandel dan seakan tidak percaya 31 Desember 2010 batas terakhir dibuat langsung ke Disdukcapil tanpa melalui pengadilan,” keluh SUnardi ditemui diruang kerjanya di Dusun Sempayuk Desa Belimbing, kemarin. Sunardi menceritakan, melihat gelagat warganya seakan tidak percaya 31 Desember 2010 batas terakhir pembuatan akta kelahiran tersebut, dirinya berinisiatif meminta bantuan kepada pendeta, tokoh adat, masyarakat, agama setempat untuk sering mengingatkan masyarakat untuk segera membuat akta lahir. “Ada beberapa masyrakt yang ingin segera membuat akta kelahiran terlambat tetapi banyak yang tidak lengkap, dan belum di foto copy, sehingga sayatalangi dulu, dan parahnya, setelah akta lahir sudah jadi, tidak sedikit warganya yang belum mengambil sehingga menumpuk diruang kerjanya,” ungkapnya. Ditambahkan oleh Kepala Dispenduk CapilKab Bengkayang, Drs Lorensius, Akta Kelahiran sangat penting untuk dimiliki oleh masyarakat. Untuk itu, dia menghimbau agar agar masyarakat mengurus akta kelahiran untuk putra putrinya tepat waktu. Akta kelahiran gratis jika diurus maksimal dua bulan setelah kelahiran. Jika pelaporan kelahiran guna mengurus Akta Kelahiran terlambat, maka akan dikenakan denda. Masuk katagori terlambat jika lebih dari dua bulan pasca kelahiran, tidak dilaporkan kepada Dispenduk. “Meski begitukami masih melayani keterlambatan. Keterlambatan pelaporan data kelahiran hingga akhir tahun 2010. Jika melewati tahun 2010, maka pengurusan akta kelahiran harus harus mendapatkan penetapan dari pihak pengadilan terlebih dahulu sebelum diproses Disdukcapil,” tegas Lorensius. (cah)

Lima Tahun Kedepan, Pembangunan Asrama Mahasiswa Bengkayang Terealisasi

BENGKAYANG. Sejak Jacobus Luna masih menjabat sebagai Bupati Bengkayang hingga ia lengser dan di gantikan oleh Suryadman Gidot, asrama mahasiswa asal Kabupaten Bengkayang yang ada di Pontianak hanya sekedar wacana. Lima Tahun Kedepan, pembangunan asrama mahasiswa Bengkayang terealisasi Wakil Bupati Bengkayang Agustinus Naon S Sos mengatakan, asrama mahasiswa Kaupaten Bengkayang yang berada di Jalan Sungai Raya Dalam Gang Ceria III Kabupaten Kubu Raya tepatnya di samping Polda Kalbar sudah tidak layak huni dan ini menjadi target utama kita. “Kita jangan dulu memikirkan untuk bagun asrama disetiap SMA dan SMP yang ada Bumi Sebalo, karena yang terutama dipikirkan kedepannya ialah membangun asrama mahasiswa dan mahasiswi yang ada di Pontianak,” tegas Mantan Kepala KD Kaupaten Bengkayang diruang kerjanya, belum lama ini. Naon menjelaskan, apabila asrama yang ada di Pontianak sudah rampung, baru kita bangun asrama disetiap SMP dan SMA di seluruh kecamatan yang ada di kabupaten yang kita cintai ini. Hal ini dikarenakan, terbentur oleh anggaran yang dimiliki oleh Bumi Sebalo. “Minimal, target yang ingin kita capai lima tahun kedepan asrama mahasiswa dan mahasiswi harus jadi. Kasihan dengan generasi penerus kita yang sedang menuntut ilmu di ibu kota provinsi, banyak yang indekos padahal banyak orang tuanya yang tidak mampu untuk menguliahkan anaknya, tetapi demi pendidikan anaknya rela banting tulang,” tegas Naon. Ia mengungkapkan, kebanyakan orang tua mahasiswa yang menguliahkan anaknya di Pontianak rata-rata bermata pencaharian petani. Sedangkan asrama yang ada disana tidak cukup untuk menampung semuanya, sehingga banyak yang indekos walaupun memaksakan diri. Naon merincikan, tanah yang ada sekarang terutama di Pontianak sangat mahal sekali, belum lagi biaya untuk pembangunannya. Berhubung anggaran yang ada sangat terbatas, kita sedikit-demi sedikit merelasiasikannya. Sementara itu, Hendro Kamseno Ketua IMKB (Ikatan Mahasiswa Kabupaten Bengkayang) mengatakan, sangat merespon adanya niat dari Pemda Bumi Sebalo untuk segera membangun asrama mahasiswa dan mahasiswi yang ada di Pontianak. “Penghuni yang ada di asbeng (sebutan asrama mahasiswa Bengkayang) jumlahnya tidak mencapai 30 orang, karena tidak cukup untuk menampung mahasiswa Bumi Sebalo semuanya. Bangunan yang ada merupakan bekas rumah pribadi tetapi dimodivikasi menjadi arama,” terang Hendro Alumnus SMA Negeri 1 Ledo ditemui di Kantor Bupati Bengkayang, Kamis (30/12). Mahasiswa Fisipol Untan ini menerangkan, wacana pembangunan asrama ini sudah di enduskan oleh Bupati Bengkayang periode 1999-2010 Drs Jacobus Luna MSi, tetapi sangat disayangkan hingga sekarang masih belum terealisasikan. Parahnya, lahan milik Pemda Bengkayang yang ada di Sepakat II di Belakang Untan banyak mahasiswa asal Bumi Sebalo belum mengetahui secara pasti dimana keberadaannnya dan luasnya juga tidak diketahui berapa luas lahan tersebut. Hendro berargumen, apabila Pemda Bumi Sebalo kekurangan anggaran atau tidak memiliki anggaran untuk pembangunan asrama mahasiswa yang ada di Pontianak, untuk apa menjadi kabupaten. Karena untuk menjadi sebuah kabupaten ada beberapa criteria yang wajib dan harus ada. (cah)

Rabu, 29 Desember 2010

Respon Multiyear Segera Terealisasikan

Bengkayang. walaupun Partai Golkar tidaks etuju dengan multiyear jalan provinsi dari Ledo-Subah-Sambas, tetapi masyarakat yang ada di lapangan sangats etuju dengan adanya proyek multiyear, salah satunya Camat Ledo. ia sangat mendukung proyek multiyear segera terealsiasikan demi keamanan, kenyamanan, dan mudahnya akses allaulintas keluar masuk baik kegunaan untuk warga sekitar maupun untuk dua kabupaten. Idrus Camat Ledo mengatakan, jalan provinsi yang ada di wilayah kerjanya saat ini memang rusak berat, tetapi 2011 akan diperbaiki oleh pemerintah provinsi melalui multiyear. selaku pemerintah di tingkat kecamatan kami sangat merespon dengan baik. "Jalan provinsi Ledo-Subah-Sambas cepat rusak karena banyak angkutan buah sawit di luar Kecamatan Ledo masuk melalui jalan ini menuju ke PT MISP, sehingga jalan cepat rusak. apabila mobil truck yang tidak membawa tandan buah sawit melalui jalan ini, saya yakin tidak cepat rusak," tegas Idrus ditemui diruang kerjanya, Rabu (29/12). idrus menjelaskan, setiap hari berpuluh-puluh truck melalui Jalan Provinsi ini membawa tandan sawit, sedangkan ketahanan jalan tidak sesuai dengan beban yang dibawa angkutan tersebut. makanya jalan disini tidak dapat bertahan dengan lama. truck yang membawa tandan buah sawit banyak berasal dari luar wilyah kerjanya seperti Kecamatan Jagoi Babang, Seluas, Sangggau Ledo, dan Lumar. karena banyak masyarakat yang menanam sendiri sawitnya. dan ada juga perusahaan sawit yang menjaul buah tandan ke PT MISP melalui jalur sini. karena jalan ini merupakan satu-satunya akses yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat menuju PT MISP dari Jalur sutra. ia mengungkapkan, kasihan dengan masyarakatnya yang setiap hari apabila musim penghujan menghadapi jalan rusak berat dan dan badan jalan dipenuhi genangan air bercampur lumpur. sedangkan musim kemarau, warganya menghadapi debu yang mengganggu pemandangan saat berkendaraan. "Tak jarang pengendara kendaraan roda dua atau empat mengeluh dengan situasi jalan seperti ini. Kami berharap, ada kebijakan dari pemerintah provinsi mengenai hal ini terutama dalam hal pemeliharaannya kelak setelah jalan telah baik diperbaiki melalui proyek multiyear ini," harapnya. idrus melanjutkan, parit atau drainase untuk pembuangan air saat hujan pun tidak ada pada jalan provinsi ini. ini juga harus dipertimbangkan untuk di buat parit atau drainase sehingga jalan yang mengeluarkan dana besar tidak digenai oleh air saat hujan tiba. karena kita ketahui bersama, faktor lain terjadinya percepatan rusaknya jalan juga dipengaruhi oleh genangan air. (cah)

Pemerintah dan Masyarakat Mesti Tanamkan Sikap Disiplin

Menjalankan roda pemerintahan di daerah guna mencapai sebuah keberhasilan bagi seluruh masyarakatnya tak semudah membalikkan telapak tangan. Melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) bukan sebuah jaminan suatu daerah dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot SPd mengatakan, perlu dukungan dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Memadai dalam arti bukan dilihat dari kapasitas semata akan tetapi juga dilihat kemampuan SDM tersebut untuk membangun daerah dengan kerja keras dan semangat kerja yang tinggi serta profesional. "Untuk mencapai keberhasilan tersebut, perlu dukungan dari semua pihak, baik unsur pemerintah maupun masyarakat," ungkap Wakil Bupati Bengkayang 2005-2010, ketika wartawan ini mengunjungi kediamannya belum lama ini. Menurut orang nomor satu di Bumi Sebalo ini, kedua unsur yang dimaksud harus mampu menanamkan sikap kedisiplinan pada diri mereka. Sebab kedisiplinan merupakan kunci yang paling penting guna mencapai keberhasilan dalam sistem pemerintahan. Dalam struktur pemerintahan, apabila sikap tersebut dapat ditanamkan, hal yang akan diperoleh adalah terciptanya pelayanan publik yang baik, minimnya kesalahan-kesalahan kerja, manejemen yang teratur dll. Sementara bagi masyarakat, sikap tersebut akan mampu menciptakan masyarakat yang mandiri dan memiliki kreativitas tinggi. "Bengkayang tidak akan maju bila sikap dan nilai positif seperti kedisiplinan tak dimiliki oleh seluruh unsur didaerah ini," tandasnya.(cah)

Senin, 27 Desember 2010

Rayakan Natal Jangan Berlebihan Dan Memaksakan Diri

BENGKAYANG. Bagi yang merayakan Natal dengan semangat Natal minimal diharapkan kepada masyarakat semakin baik dalam hal keimanannya sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya. Dalam Natal tahun ini kita memohon kepada Tuhan, untuk memberikan mental, kekuatan dan spiritual kepada kita semua untuk lebih baik kedepannya. merayakan Natal jangan berlebihan dan memaksakan diri untuk menghindari terjadinya utang di toko-toko. Agustinus Naon S Sos Wakil Bupati Bengkayang mengatakan, menyambut Natal dan Tahun Baru mari kita bekerja sesuai bidang masing-masing. Bagi pekerjaan petani, macam mana caranya menjadi petani yang baik Begitu juga pejabat, jadilah pejabat yang baik. “Yang terpenting ialah bagaimana Kabupaten Bengkayang lebih maju dari kabupaten lainnya yang ada di Kalbar. Dalam Natal tahun ini kita memohon kepada Tuhan, untuk memberikan mental, kekuatan dan spiritual kepada kita semua untuk lebih baik kedepannya,” terang Kepala Kantor di Kantor Camat Kabupaten Sanggau 1980 ditemui di Rumah Dinasnya Jalan Guna BaruTrans Rangkang, Senin (27/12). Mantri Polisi Pamong Praja di Kantor Camat Meliau Kabupaten Sanggau Tahun 1980 ini menjelaskan, dalam memaknai Natal, masyarakat harus memikirkan bagaimana massa depannya kelak. Jangan dalam sehari mendapatkan penghasilan seratus ribu rupiah, tetapi menghabiskan 150 ribu rupiah. Ini yang banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat di Bumi Sebalo dan pola piker seperti itu perlu di ubah untuk saat ini. “Masyarakat Kabupaten Bengkayang menyambut Natal tahun ini sangat antusias dan luar biasa sekali. Dengan kesadaran yang tinggi, diharapkan dalam merayakan Natal jangan berlebihan dan memaksakan diri untuk menghindari terjadinya utang di toko-toko,” harap Camat Nanga Taman Kabupaten Sanggau 1985 ini, kemarin. Camat Parindu Kabupaten Sanggau 1990 ini menyarankan, masyarakat Bumi Sebalo harus rajin menabung untuk massa depannya kelak. Apabila mendapatkan anggaran dana yang lebih, lebih baik ditabung jangan foya-foya atau menghambur-hamburkan uang. Apabila sudah banyak masyarakat Kabupaten Bengkayang sadar akan pentingnya menabung dan disiplin, ia yakin pasti semua generasi penerus dapat melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Naon menceritakan saat dirinya masih sekolah, tepatnya pada tahun 1960, ia harus bersekolah di Nyarongkop Singkawang. Kasi Objek dan Daya Tarik Wt Kantor Pariwisata Kabupaten Sambas 1995 ini mengungkapkan waktu itu untuk tamat SMP saja susah payah. Namun, untuk saat ini untuk menamatkan di bangku SMP dan SMA sangat mudah. Pemerintah telah membangun sarana dan prasarana tersebut hampir disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkayang. Sementara itu, Ketua Umum DAD Bengkayang Drs Kristianus Anyim M Si menambahkan, bagi yang merayakan Natal dengan semangat Natal minimal diharapkan kepada masyarakat semakin baik dalam hal keimanannya sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya. “Bagi masyarakat yang tidak merayakan Natal, lebih meningkatkan rasa toleransi yang lebih baik lagi dengan dibuktikan saling silahturami dan mengunjungi kepada yang merayakannya,” ajak Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkayang ditemui dikediamannya di Jalan Sanggau Ledo, kemarin. Suami dari Nyonya Anastasia Maria Anyim ini menjelaskan, makna Natal untuk mengingat kembali kelahiran Yesus Kristus. Tentunya, makna jaman dahulu dengan sekarang berbeda. Saat ini, kita harus mengisi hal-hal yang positif dan memberikan motivasi serta semangat terutama semangat keimanan. “Semakin tahun semakin baik, karena hidup ini hanya sementara. Oleh karena itu, selama hidup walaupun berbuat sekecil apapun itu lebih baik daripada tidak sama sekali,” tegas bapak berkacamata putih dan berkumis ini. (cah)

Minggu, 26 Desember 2010

Natal Momen Intropeksi Diri

BENGKAYANG. Komitmen untuk mewujudkan kemandirian masyarakat Bumi Sebalo dengan semangat natal ini sebagai momentum untuk intropeksi diri sekaligus menguatkan kemitraan untuk kemajuan kabupaten yang kita cintai ini. Suryadman Gidot SPd Bupati Bengkayang mengatakan, dalam suasana Natal ini hendaknya kita memahami arti penting kelahiran Yesus Kristus yang secara prinsip mengajarkan kepada umatmanusia tentang kesederhanaan, perbaikan, perhatian terhadap kaum lemah dan cinta kasih sesama umat. “Nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Yesus Kristus tersebut, seperti juga nilai-nilai yang terkandung dalam berbagai ajaran agama lainnya merupakan pembimbing moral kehidupan umat pemeluknya danbagi umat manusia,” terang Gidot di temui di kediamannya di Jalan Sanggau Ledo, Sabtu (25/12). Gidot menjelaskan, nilai-nilai tersebut hendaknya dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, karena dalam perkembanganmasyarakat dunia termasuk masyarakat Indonesia saat ini, telah banyak terjadi pergeseran dari nilai-nilai ajaran agama. Di berbagai belahan bumi di dunia, serta beberapa daerah di Tanah Air tercinta akhir-akhir ini telah terjadi berbagai gejolak, konflik,krisis, pertikaian antar etnis dan pemeluk agama serta pelanggaran terhadap hak azasi manusia yang sangat merugikan dan memperkecil harkat dan martabat kemanusiaan yang selama ini diajarkan dalam setiap agama bagi pemeluknya. Melalui semangat Natal Tahun 2010 dan Tahun Baru 2011 ini, kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga dalammembangun kebersamaan, saling pengertian, hidup secara harmonis dan untuk peningkatan kualitas kehidupan umat di masa yang akan datang. hikmah dan makna Natal akan lebih mencerahkan kita danmewarnai sikap kita dalam pengabdian kepada Bangsa dan Negara. Dengan semakin meningkatnya usia Kabupaten Bengkayang, momen Natal dan tahun baru dapat meningkatkan peranan masing-masing untuk mengembangkan diri baik itu ditingkat masyarakat, kabupaten, dan provinsi. “Jadilah sebagai momen intropeksi diri untuk berbuat kepada orang banyak. Mari bersama-sama meneguhkan komitmen untuk Bumi Sebalo dan terwujudnya visi pemda yang akhirnya tercipta masyarakat yang sejahtera,” ajak Wakil Bupati Bengkayang 2005-2010 ini. Namun, semuanya tidak akan berhasil apabila tidak dibarengi dengan disiplin, karena disiplin merupakan kunci keberhasilan dalam organsiasi di kabupaten. Tanpa itu semua, sulit untuk mewujudkan cita-cita kita semua untuk mewujudkan Kabupaten Bengkayang lebih maju dari kabupaten yang ada di Kalbar.. “Kita harus meningkatkan disiplin diri, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Natal hakekatnya bukan bicara materi, tetapi hati dan niat. Apabila tidak mampu merayakan natal, jangan memaksakan diri. Yang mampu jangan berlebihan dan yang tidak mampu jangan dipaksakan. Karena memaknai natal lebih penting, jangan terlalu berlebihan tetapi sederhana saja,” saran Suami Femi Oktaviani Gidot ini. Ia mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo untuk dapat bertandan ke kediamannya di Jalan Sanggau Ledo pada tanggal 25 dan 27 Desember 2010. Dari Pukul 09.00-19.00 WIB. Apabila warga ada waktu silakan datang, setiap tahun akan diadakan open house dirumahnya untuk slaing silahturami. (cah)

Selasa, 21 Desember 2010

wawancara bersama Bupati Bengkayang Suryadman Gidot SPd

By: yopi cahyono Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Bupati Bengkayang Suryadman Gidot SPd, saya berusaha untuk menemui beliau demi seluruh elemen masyarakat Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Bengkayang pada khususnya. Suryadman Gidot SPd seorang Bupati Bengkayang yang masih muda dan energik ingin membantu masyarakat Bumi Sebalo yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dan mengejar ketertinggalan Kabupaten Bengkayang dari kabupaten lainnya yang ada di Kalbar. Apa yang membuat bapak lebih memilih terjun ke dunia politik di bandingkan menjadi guru karena basic bapak ialah sarjana pendidikan? Dengan saya terjun kedunia politik, saya dapat masuk ke pemerintahan karena memiliki kesempatan untuk mengembangkan, memajukan, serta mewujudkan cita-cita mempercepat ketertinggalan, keterbelakangan, kemiskinan dan lain sebagainya. Apabila kita tidak masuk ke pemerintahan, dan kita diluar system, sulit untuk kita merealisasikan hal tersebut. Saya memang berlatarbelakang pendidikan. Saya sering melihat banyak anak-anak yang tidak sekolah dan bahkan putus sekolah. Bagaimana upaya saya dapat membantu mereka semuanya. Satu-satunya jalan bagi saya ialah masuk keranah pemerintah. Karena salah stau cara untuk masuk keranah pemerintah ialah melalui jalur politik. Kesempatan dan peluang ada pada 1999, saya masuk. Apabila saya tidak masuk dunia politik saat itu, saya tidak dapat masuk ke ranah pemerintah dan membnatuanak yang tidak sekolah dan putus sekolah. Saya pernah masuk menjadi anggota dewan, Wakil Ketua Dewan, Wakil Bupati Bengkayang sampai menjadi Bupati Bengkayang. Inilah sata nya bagi saya untuk mewujudkan hal terebut. Macam mana caranya bapak melihat peluang sehingga bapak dapat mewujudkan keinginan bapak sampai menjadi Kepala Daerah Kabupaten Bengkayang dengan usia yang masih muda? Peluang memang suatu kejelian kita untuk melihat, membaca salah satu peluang. Pertama, melihat kabupaten baru hasil pemekaran tidak banyak orang yang mau terjun keranah politik. Kedua, saya seorang guru, apabila saya masuk kedunia politik, saya banyak didukung oleh teman-teman guru. Ketiga, saya terlahir dari kelompok yang dikatakan miskin, apabila saya ungkapkan cita-cita saya, saya pasti banyak mendapatkan simpatik. Keempat, saya putra daerah. Tidak mungkin kita tidak di dukung di daerah kita sendiri. Dengan kesibukan bapak sebagai Kepala Daerah Kabupaten Bengkayang, macam mana caranya bapak membagikan waktu antara pekerjaan dan keluarga? Semuanya sudah diatur jadwalnya. Senin sampai Jumat untuk kerja dari jam 08.00 sampai 15.00. Sabtu dan Minggu istirahat tidak kerja, itulah waktu untuk keluarga. Hari-hari libur, kita manfaatkan untuk keluarga. Apabila kita tidak dapat betemu dengan keluarga, sekarang jaman sudah canggih, dapat berbicara melalui telepon seluler. Kan mudah saja berkomunikasi dengan keluarga. Tidak sulit sekarang ini. Ini semua tergantung dengan komitmen kita, macam mana caranya membagikan waktu antara kerja dan keluarga. Kita selalu membuat program, jadi manajemen keluarga juga perlu di buat supaya tidak terganggu antara pekerjaan dan kleuarga. Macam mana anda dapat merealsiasikan visi dan misi bapak dan pasangan bapak Agustinus Naon? Saya pikir, visi dan misi ini dapat terealsiasikan. Tetapi untuk merealsiasikan ini dapat cepat atau lambat bahkan sampai ke generasi penerus kita. Artinya, merealsisikan visi dan misi inikan membuat pondasi. Pondasi ini harus kokh. Apabila pondasinya kokh, aparatur pemda bnegkayang sudah kokoh, rakyat kita bersemangat, disiplin dan sebaginya, itu lah pondasinya. Kedepannya, apabila pondasi sudah kokoh, kita berbicara sedikit saja, mereka sudah merespon dan tanggap. Salah satu contoh, tanah tanpa menanam sesuatu tumbuhan yang dapat meningkatkan taraf hidup keluarga tidak ada artinya. Oleh karena itu,visi ini tidak dapat diwujudkan sendiri tanpa adanya dukungan, perlu dukunga dari seluruh elemen masyarakat. Kabupaten Bengkayang yang kita ketahui ketertinggalan dari kabupaten lainnya di Kalbar, apa terobosan yang akan bapak lakukan untuk dapat bersaing dengan kabupaten lain dan Bumi Sebalo berkembang dan lebih maju dari kabupaten lainnya? Kita harus melihat spesifikasi masalahnya lebih terdahulu. Apabila wilayah atau kecamatan itu spesifikasinya terisolir, kita jawab jangan sampai terisolir lagi. Apabila daerah tersebut pada tingkat perekoniomiannya kurang mampu, kita bnatu. Apabila mereka membutuhkan bibit untuk mengembangtkan pertanian, kita bantu. Begitu juga di bidang lainnya. Antara kecamatn yang satu dan yang lainnya berbeda permasalahannya. Permaslahan itu harus kita pilah, jangan di samakan. Porsi yang kita berikan secara porprosional pada masing-masing kecamatan. Kita sekarang mendorong percepatan pembangunan perekonomian untuk 2011. Dengan memberikan bantuan bibit karet, sawit, ternak, sapi dan lainnya Seperti kita ketahui, di kabupaten Bnegkayang memiliki tiga kecamatan yang masih terisolir, jadi macam mana cara bapak untuk mengatasi permasalahan yang ada pada ketiga daerah tersebut? Yang perlu kita lakukan ilaah berbicara dengan kementerian. Baik itu PU, PDT, Transmigrasi dan sebagainya. Penyebab daerah terisolir ialah jalan. Saya yakin, lima tahun ini kita akan mewujudkan hal itu. Bukan hanya ketiga keca,atan tersbeut, tetapi Capkala dan Sungai Raya juga masuk dalam wilayah terisolir. Pada musim-musim tertentu, Kecamatan Sungai Raya tidak dapat keluar dari wilayahnya karena factor cuaca dan gelombang. Saya yakin,target lima tahun kedepan, daerah tersebut akan dapat dilalui oleh kendaraann roda empat, minimal daerah Sebalo dan Suti Semarang pada 2014 dapat dilalui kendaraan. Jalan dari Jagoi Take sampai Siding 2013 harus sudah tuntas. Untuk daerah Sungkung, kita akan coba lewat Suti Semarang menuju Kabupaten Landak baru ke Sungkung. Kita mencari alternative yang mudah, murah dan cepat terlayani transportasinya. Nama : SURYADMAN GIDOT, S.Pd Tempat dan tanggal lahir : Pejampi, 15 Mei 1971 Alamat dan tempat tinggal : Jl. Guna Baru Trans Rangkang Rt. 08 / Rw. 004 Kelurahan Sebalo Kec. Bengkayang Kabupaten Bengkayang 79182 Jenis kelamin : Laki – laki Agama : Kristen Protestan Status keluarga : Sudah menikah Nama Istri: : Femi Oktaviani Heriyanti, SE Jumlah anak : 2 orang (Laki-laki dan Perempuan) Riwayat Pendidikan : a. SD Negeri 5 Pejampi Tahun 1980 - 1986 b. SMP Negeri 1 Seluas Tahun 1986 - 1989 c. SMA Talenta Singkawang Tahun 1989 – 1992 d. S-1 UNTAN Fakultas Pendidikan Pontianak Tahun 1992 – 1998 e. S-2 UNTAN Fakultas Hukum Tahun 2006 dalam proses Tugas Akhir f. S-2 UNTAN Fakultas Ekonomi Tahun 2006 dalam proses Tugas Akhir g. S-2 UNTAN Fakultas ISIPOL Tahun 2003 dalam proses Tugas Akhir h. S-2 UT Program Manajemen Administrasi Public Tahun 2006 Pengalaman organisasi : - Ketua FMPKB Prov. KALBAR Tahun 1996 - 1998 - Ketua HKTI Kabupaten Bengkayang Tahun 2003 -sekarang - Ketua Harian KONI Kab. Bengkayang Tahun 2005 - 2010 - Ketua FPTI Kab. Bengkayang Tahun 2002 - 2004 - Dewan Pakar PIKI Prov. KALBAR 2006 – sekarang - Ketua Pemuda Demokrat Kab. Bengkayang Tahun 2002 – 2005 - Wakil Ketua PORT Kab. Bengkayang Tahun 2003 – sekarang - Pengurus Dewan Pendidikan Kab. Bengkayang Tahun 2002 – 2005 - Sekretaris DAD Kab. Bengkayang Tahun 2000 – 2005 - Ketua BNK Kab. Bengkayang Tahun 2005 – 2010 - Ketua KTPI Kab. Bengkayang Tahun 2006 – sekarang - Ketua Kwarcab Pramuka Kab. Bengkayang Tahun 2007 – 2011 - Ketua Yayasan Pendidikan Borneo Bengkayang Tahun 2001 – 2005 - Penasehat DPC PIKI Kab. Bengkayang Tahun 2003 – 2006 - Penasehat DPC GAMKI Kab. Bengkayang Tahun 2007 – 2011 - Anggota Pendiri : a. Akademi Bumi Sebalo Bengkayang b. TK Anugerah Bengkayang c. SMP Shalom Bengkayang d. SMA Shalom Bengkayang - Penasehat KNPI Kab. Bengkayang Tahun 2003 – sekarang - Pengurus KNPI KALBAR Bid. Hubungan Luar Negeri Tahun 2011 – sekarang - Ketua Pemuda Pancasila Kab. Bengkayang Tahun 2007 – 2011 - Ketua LPPD Kab. Bengkayang Tahun 2001 – 2004, 2004 – sekarang Pengalaman pekerjaan : a. Tenaga Sukarela YSKM Bengkayang Tahun Alamat Pekerjaan 1998 – 1999 b. Kepsek SMK YPSD Bengkayang Tahun 1999 – 2000 c. Kepsek SMA Borneo Bengkayang Tahun 2000 – 2004 d. Anggota DPRD Kab. Bengkayang periode 2004 – 2009 e. Wakil Bupati Bengkayang 2005-2010 f. Bupati Bengkayang 2010 sampai sekarang

2011, Dishutbun Bengkayang Siapkan 1.650.000 Bibit Untuk KBR

BENGKAYANG. Tahun 2020 hutan tanaman rakyat ini dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat di Bumi Sebalo. 2011 mendatang, Dishutbung Kabupaten Bengkayang telah menyiapkan bibit sebanyak 1.650.000 untuk KBR. Ir supriadi, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang melalui Usman Yahya S Hut MM, Kabid Kehutanan mengatakan, program KBR (Kebun Bibit Rakyat ) lanjutan dari tahun 2010 akan siap menanami satu juta enam ratus lima puluh ribu bibit dengan target areal sekitar 3750 hektar pada 2011 mendatang. “Untuk merehabilitasi hutan yang akan di kelola langsung oleh masyarakat dengan mengutamakan lahan kritis yang ada di sekitar daerah aliran sungai,” ungkap Usman kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (21/12). Lebih jauh, Usman menjelaskan, unit KBR (kebun bibit rakyat) di tahun 2011mendatang memberikan peluang kepada masyarakat yang berminat khususnya di daerah Bengkayang untuk menyiapkan rencana usulan kegiatan di wilayah masing-masing. Usman merincikan, bagi kelompok tani yang ingin mendapatkan bibit, teknis pengusulan harus menyusun rencana usulan kegiatan kelompok berisi lokasi persemaian, deskripsi wilayah, nama anggota kelompok, dan rencana pemanfaatan bibit yang disampaikan kepada Dishutbun. Setelah itu, Petugas Balai Pengelolaan DAS setempat akan menilai usulan tersebut,kemudian setelah di bentuk maka kelompok tani yang terpilih akan mendapatkan dana sekitar Rp 50 juta untuk 50.000 jenis bibit perkelompok, seperti sengon,karet , dan trembesi. “Semua kecamatan di Kabupaten Bengkayang mendapatkan kesempatan yang sama membentuk kelompok KBR tergantung kondisi dilapangan kita mengutamakan lahan kritis yang ada. Mengingat saat ini lahan kritis di daerah kita masih luas. Kita berharap masyarakat bisa memberikan peranan besar untuk mendukung program utama Menhut menanam pohon tanpa henti,” tegasnya. Apabila hal ini dapat dilaksanakan dengan baik maka, 20-30 tahun kedepan di perkirakan dapat mendongkrak produksi kayu rakyat yang berdampak kepada kesejahteraan masyarakat itu sendiri. selain itu akan mengurangi dampak pemanasan global,serta dapat mengurangi emisi karbon 26 persen.(cah)

Senin, 20 Desember 2010

Bupati Bnegkayang Ingatkan, Camat Harus Peka Terhadap Permasalahan

BENGKAYANG. Dalam sehari, Dalam sehari, dua camat dilantik oleh Bupati Bengkayang. Dikarenakan Camat Bengkayang Aci Sood pensiun, posisinya digantikan oleh Yustinus Kancil yang sebelumnya Camat Tujuh Belas yang dilakukan di aula kantor camat Bengkayang. Sedangkan untuk mengisi kekosongan Camat Tujuh Belas, dilantiklah Frans Ahu dan kegiatan serah terima jabatan dilakukan di Aula Kantor Camat Tujuh Belas. Gidot pinta camat peka terhadap permasalahan yang ada. Suryadman Gidot SPd Bupati Bengkayang mengigatkan kepada seluruh SKPD jangan percaya 100 persen laporan yang dilakukan oleh bawahannya dan terima di atas meja saja, tetapi turun ke lapangan secara langsung. Jangan lagi ada istilah ABS (Asal Bapak Senang). Pola pikir terima apa adanya seperti itu harus dijauhi, apabila kepala SKPD seperti itu, macam mana Bumi Sebalo cepat berkembang. “Jangan malu bertanya apabila memang tidak tahu. Lebih baik malu daripada dipermalukan. Saya meminta kepada camat, berilah pelayanan yang memuaskan, sehingga ada SKPD di Bumi Sebalo yang berprestasi. Kecamatan harus melakukan pelayanan prima jangan sampai saya mendengar keluhan dari masyarakat untuk membuat surat pengantar KTP, KK, camatnya tidak berada ditempat,” tegas Gidot saat melantik Camat 17, Kamis (16/12). Gidot meminta kepada jajarannya untuk tingkatkan disiplin. Apabila masuk kantor pukul 08.00, datang dan buka kantor pukul 07.30. jangan jam 09.00 baru buka kantor. Gidot kembali menyampaikan, masyarakat Kecamatan Tujuh Belas jangan sampai menenteskan air mata dengan ditugasnya Yustinus Kancil menjadi camat kota Bengkayang. Bagi camat yang baru, Frans Ahu, segera melakukan rapat koordinasi dengan jajarannya untuk membenahi yang ada di lingkungan kerjanya. “Camat selain disipilin, juga peka terhadap keluhan atau kejadian yang ada di wilayah kerjanya. Apabila ada permasalahan, segera diselesaikan jangan ditunda-tunda. Jangan sampai orang luar yang bertanya kepada camat kenapa guru di SD yang ada di Kecamatan Tujuh Belas jarang masuk mengajar. Bagi tokoh masyarakat dan adat, berilah dukungan kepada camat yang baru dalam mengemban tugasnya,” pinta Gidot. Gidot mengucapkan terima kasih dan bangga kepada kecamatan tujuh belas karena disegani dengan membayar PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dengan tepat waktu. Gidot selalu di sindir mengenai jalan kabupaten yang rusak parah, dan ia menjawab begitulah keadaannya. Ia mengajak masyarakat rajin dan tepat waktu untuk membayar pajak. Karena dari pajak akan dikembalikan lagi untuk membangun daerah kita. “Saya tidak mau mendengar laporan lagi antara camat dan sekretaris camat tidak singkron atau antara kasi dan camat di kantor Camat Tujuh Belas jalan sendiri-sendiri. Apabila dalam suatu organsiasi masing-masing jalan sendiri, maka tidak akan berkembang organisasi tersebut. Dalam suatu lingkungan kerja, antara atasan dan bawahan harus kompak dan sejalan supaya apa yang ingin dicapai dapat terealisasikan,” ingatnya. Selain Camat Bnegkayang dan Tujuh Belas dilantik, sekalian dilantik juga Ketua PKKnya oleh Ketua PKK Kabupaten Femi Suryadman Gidot SE. Ketua PKK Kecamatan Bengkayang yang sebelumnya dijabat oleh Elpira Upik Aci Sood digantikan oleh Rukina Yustinus Kancil, dan PKK Kecamatan Tujuh Belas digantikan oleh Fransiska Frans Ahu. Dari pantauan Equator dilapangan, seluruh elemen masyarakat Kecamatan Tujuh Belas sangat antusias mengikuti pelantikan Camat yang baru. Walau kegiatan di tunda beberapa menit dikarenakan diguyur hujan lebat tetap meriah dan semangat. (cah)

Orang eropa tidak tahu dayak ada di Indonesia

BENGKAYANG. Acara pengukuhan maupun Rakerdat, keduanya dibuka dengan diadakannya upacara adat "Nyabul Adup", adat dari Dayak Bakati' Binua Palayo yang mana bertindak sebagai Panyangahatn, yakni Gubang. Pengukuhan tersebut ditandai dengan Penyematan Mahkota yang terbuat dari Burung Enggang oleh Ketua Umum DAD Kalbar, Cornelis kepada Kristianus Anyim. Cornelis SH MH, Ketua DAD Kalbar mengatakan, keberadaan DAD sangatlah penting terutama dalam memajukan masyarakat Dayak agar dapat mensejajarkan diri dengan masyarakat lain dalam membangun NKRI diberbagai bidang. Terbentuknya DAD ini dimaksud agar dapat membela kepentingan masyarakat Dayak. "DAD diharapkannya juga sebagai organisasi yang mampu membuka wawasan Masyarakat Dayak itu sendiri serta dunia luar terhadap keberadaan Dayak, sebab menurutnya, keberadaan suku Dayak selama ini seakan tertutup bagi dunia luar. Orang eropa tidak tahu dayak ada di Indonesia, mereka hanya mengetahui dayak ada di Malaysia saja. Ini sangat menyedihkan sekali,” ungkap Bupati Landak ini di Aula Paroki Santo Pius X Bengkayang, Sabtu (18/12) Cornelis meminta agar masyarakat Dayak dapat menempatkan diri bersama masyarakat dari suku lain dalam membangun negeri ini. Meskipun terdiri atas keanekaragaman suku bangsa, Masyarakat Dayak harus bisa menempatkan diri dengan masyarakat lain dalam membangun bangsa ini dibawah ke-Bhineka Tunggal Ika-an. “Kepengurusan dewan adat provinsi belum 100 persen resmi, karena kita belum mendapatkan surat resmi dari majelis dewan adat nasional. Mengenai proyek multiyear, ia meminta kepada pihak yang tidak terima pembangunan jalan, mereka tidak memeikirkan untuk kepentingan rakyat. Untuk kepentingan rakyat, harus kita dukungdi segala bidang. Seperti planning saja membangun daerah perbatasan, mereka tolak,” beber nya. Sementara itu, Suryadman Gidot SPd Bupati Bengkayang berharap, DAD dapat memainkan peranannya sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan. DAD tak hanya organisasi semata tanpa ada terobosan yang baik dalam membantu pemerintah daerah ini sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam berbagai bidang, seperti Pengembangan Budaya, Ekonomi, Pendidikan dll. “Apabila berbicara masalah dayak, sesuai dengan Ketua DAD Kalbar, tidak ada mengenai partai, apakah itu Demokrat, PDI Perjuangan, Golkar, atau partai yang lainnya. Kita sama-sama orang dayak, orang dayak tidak pendendam, apabila yang suka dendam, bukan orang dayak. Orang dayak sangat baik, suku lain datang ke Kalimantan diberi istri,” selorohnya. Sedangkan Drs Kristianus Anyim MSi Ketua DAD Bengkayang mengatakan ucapan terimaksih kepada Ketua Umum DAD Kalbar yang bersedia datang guna memberikan penguatan bagi Kepengurusan DAD Bengkayang. Terkait Rakerdat itu sendiri, pria yang juga Sekda Bengkayang ini mengungkap bila hal ini sebagai wujud penataan kelembagaan serta pemantapan rencana dan program kerja DAD Bengkayang kedepannya. “Mari jadikan DAD sebagai lembaga pemersatu dan penggerak seluruh potensi masyarakat dayak untuk bersama-sama memperjuangkan dan mewujudkan cita-cita yang tercermin pada visi dan misi DAD. Selain itu, menjadikan DAD sebagai lembaga yang berada di posisi terdepan dalam menjaga citra masyarakat dayak sebagai masyarakat yang berbudaya, kreatif dan inovatif,” ajak Anyim yang juga sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bnegkayang, kemarin. Suami dari Anastasia Maria Anyim ini mengungkapkan, prioritas DAD Bengkayang ialah untuk mendorong pelaksanaan konsolidasi organsiasi kepada DAD kecamatan, mensosialisasikan dan intekrnalsiasikan visi, misi dan program kerja serta tugas pokok dan fungsi lembaga DAD. Bukan hanya itu saja, kita harus memantapkan koordinasi kelembagaan baik intern maupun ekstern, menyusun rencana kerja pemberdayaan dan penguatan masyarakat dayak petani sawit, pertambangan dan lainnya. Dalam upaya memperjuangkan kebijakan yang memenuhi rasa keadilan baik menyangkut peluang kerja, pola kemitraan, konsisten kebijakan termasuk memperjuangkan hak-hak masyarakat yang telah terlanjur diserobot perusahaan. “Yang tidak kalah pentingnya, kita menyusun kebijakan memperkuat program pemberdayaan ekonomi masyarakat adat serta merencanakan pembangunan rumah panjang atau rumah dayak Kabupaten Bengkayang. Untuk mempermudah penyusunan dan evaluasi program kerja, dibagi dalam tiga tahapan, yakni jangka pendek (0-1 tahun), jangka menengah (0-2,5 tahun) dan jangka panjang (0-4 tahun) baik program kerja internal maupun eksternal,” jelasnya. Yakobus Niron SH, Ketua Panitia Pengukuhan Adat Pengurus DAD Bengkayang Periode 2010-2014 dan Raker DAD Bengkayang 2010 mengatakan, tema kegiatan kali ini ialah dengan rapat kerja adat, kita tingkatkan peranan lembaga adat dayak dalam rangka penguatan keberadaan masyarakat adat dayak di Kabupaten Bengkayang. Sebanyak 300 orang peserta yang menghadiri kegiatan ini. “Kegiatan ini diselenggarakan sejak 17 sampai 19 Desember 2010 di Aula Paroki Santo X Bengkayang. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun dan menetapkan program kerja DAD Bengkayang 2010-2014 sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan organsiasi. Dan sebagai penguatan lembaga DAD yang mempunyai semangat adil ka’Talino Bacuramin Ka’Saruga Basengat Ka’Jubata,” terang Niron, Sabtu (18/12). (cah)

DAD Rencanakan Pembangunan Rumah Dayak Kabupaten Bengkayang

BENGKAYANG. Selama tiga hari di Aula Paroki Santo X Bengkayang di adakan Pengukuhan Adat Pengurus DAD Bengkayang Periode 2010-2014 dan Raker DAD Bengkayang 2010 sejak 17-19 Desember 2010. DAD berkomitmen menyusun kebijakan memperkuat program pemberdayaan ekonomi masyarakat adat serta merencanakan pembangunan rumah panjang atau rumah dayak Kabupaten Bengkayang. Yakobus Niron SH, Ketua Panitia Pengukuhan Adat Pengurus DAD Bengkayang Periode 2010-2014 dan Raker DAD Bengkayang 2010 mengatakan, tema kegiatan kali ini ialah dengan rapat kerja adat, kita tingkatkan peranan lembaga adat dayak dalam rangka penguatan keberadaan masyarakat adat dayak di Kabupaten Bengkayang. Sebanyak 300 orang peserta yang menghadiri kegiatan ini. “Kegiatan ini diselenggarakan sejak 17 sampai 19 Desember 2010 di Aula Paroki Santo X Bengkayang. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun dan menetapkan program kerja DAD Bengkayang 2010-2014 sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan organsiasi. Dan sebagai penguatan lembaga DAD yang mempunyai semangat adil ka’Talino Bacuramin Ka’Saruga Basengat Ka’Jubata,” terang Niron, Sabtu (18/12). Ketua DAD Bengkayang, Drs Kristianus Anyim MSi menjelaskan, dalam upaya mewujudkan visi dan misi dewan adapt Bumi Sebalo, dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan kelembagaan DAD Kabupaten Bengkayang, kota dan kecamatan baik internal lembaga maupun pengelolaan hubungan kemitraan dengan pihak-pihak di luar lembaga dalam arti seluas-luasnya baik itu Pemda Bumi Sebalo dan masyarakat adat lainnya. “Mari jadikan DAD sebagai lembaga pemersatu dan penggerak seluruh potensi masyarakat dayak untuk bersama-sama memperjuangkan dan mewujudkan cita-cita yang tercermin pada visi dan misi DAD. Selain itu, menjadikan DAD sebagai lembaga yang berada di posisi terdepan dalam menjaga citra masyarakat dayak sebagai masyarakat yang berbudaya, kreatif dan inovatif,” ajak Anyim yang juga sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bnegkayang, kemarin. Suami dari Anastasia Maria Anyim ini mengungkapkan, prioritas DAD Bengkayang ialah untuk mendorong pelaksanaan konsolidasi organsiasi kepada DAD kecamatan, mensosialisasikan dan intekrnalsiasikan visi, misi dan program kerja serta tugas pokok dan fungsi lembaga DAD. Bukan hanya itu saja, kita harus memantapkan koordinasi kelembagaan baik intern maupun ekstern, menyusun rencana kerja pemberdayaan dan penguatan masyarakat dayak petani sawit, pertambangan dan lainnya. Dalam upaya memperjuangkan kebijakan yang memenuhi rasa keadilan baik menyangkut peluang kerja, pola kemitraan, konsisten kebijakan termasuk memperjuangkan hak-hak masyarakat yang telah terlanjur diserobot perusahaan. “Yang tidak kalah pentingnya, kita menyusun kebijakan memperkuat program pemberdayaan ekonomi masyarakat adat serta merencanakan pembangunan rumah panjang atau rumah dayak Kabupaten Bengkayang. Untuk mempermudah penyusunan dan evaluasi program kerja, dibagi dalam tiga tahapan, yakni jangka pendek (0-1 tahun), jangka menengah (0-2,5 tahun) dan jangka panjang (0-4 tahun) baik program kerja internal maupun eksternal,” jelasnya. (cah)

KP2T Tempati Kantor Bupati Lama

BENGKAYANG. Kantor Pelayanan dan Perizinan Terpadu (KP2T) Bengkayang yang sebelumnya bertempat di Lantai II Kantor Bupati Bengkayang, Jln. Guna Baru, Rangkang, mulai Senin (20/12) telah menempati Gedung Baru di Kantor Bupati Bengkayang yang lama, Jln. Basuki Rachmat (BRC). Dimana penempatan tersebut sesuai dengan arahan Bupati Bengkayang. Yan Ssos Msi, Kepala Kantor KP2T Kabupaten Bengkayang mengatakan, kondisi kantor baru tersebut sangat refresentatif dan sangat layak dalam menunjang kinerja para pegawai KP2T kedepannya. Sebab, disitu memiliki beberapa ruangan yang cukup luas sehingga memberi kenyamanan ketika menjalan tugas masing-masing. "Kami berterimakasih atas kebijakan Bupati yang telah memberi kepercayaan agar KP2T Bengkayang menempati gedung ini," terang Mantan Sekretaris Bappeda KabupatenBengkayang ini diruang kerjanya, Senin (20/12). Menurutnya, Selain itu, keberadaan kantor yang ada ditengah kota akan memberikan kemudahan bagi masyarakat jika akan mengurus perizinan.Dengan keberadaan kantor ditengah Kota, kedepannya kita berharap agar tidak ada alasan bagi masyarakat malas dalam membuat perizinan yang dibutuhkan. Untuk diketahui bersama, KP2T Bengkayang memiliki 11 pegawai dengan struktur organisasinya, seorang kepala kantor dan Kabag TU, serta 3 Kepala Seksi, yakni Seksi Pendataan dan Penetapan, Seksi Pelayanan dan Perizinan Terpadu serta Seksi Pengendalian dan Penanaman Modal Daerah. (cah)

Kuburan kakek Ketua DAD Bengkayang Digusur PT Darmex Agro

BENGKAYANG. Bukan hanya masyarakat kecil saja yang ditindas oleh perusahaan sawit yang masuk di Kabupaten Bengkayang, Ketua DAD Bengkayang sendiri mengakui bahwa kuburan kakeknya yang ada di Desa Kinande ikut digusur oleh PT Darmex Agro untuk lahan sawit. Ketua DAD Bengkayang, Drs Kristianus Anyim Msi mengatakan, untuk 2011 dewan adat yang dipimpinnya akan memfokuskan terlebih dahulu mengenai pendataan kelembagaan yang ada sampai ke tingkat bawah. “Penataan sekretariatan agar lebih memberikan kenyamanan dan ruang kerja yang memadai dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang mendukung, dan pembagian tugas pengurus guna adanya pemerataan tugas dan fungsi masing-masing pengurus,” terang Anyim yang juga Sekretaris Daerah Pemda Bengkayang ditemui dikediamannya Jalan Sanggau Ledo, Senin (20/12). Suami dari Dra Anastasia Maria Anyim ini menjelaskan, selain itu tahun depan akan melakukan audiensi dengan pemerinda daerah sekaligus melaporkan hasil Rakerdat dan pengenalan pengurus. Berhubung DAD kecamatan yang sudah berakhir masa bhaktinya, akan melakukan Musdat DAD Kecamatan untuk membentuk DAD di tingkat kecamatan. Dan akan melakukan kunjungan kerja ke kecamatan minimal satu tahun sekali. “Sesuai dengan Visi kita, DAD mampu mengelola berbagai aspek kehidupan masyarakat dayak menuju perubahan dengan dilandasi harkat dan martabat melalui proses pemberdayaan yang berkelanjutan secara demokrasi, transparan, partisipatif, akuntabel, transformatif agar setara dengan masyarakat lainnya dalam bingkai NKRI,” jelasnya. Mengenai wacana pembangunan perkampungan budaya yang ada di Bengkayang sangat dibutuhkan saat ini. Dimana, membutuhkan lahan kurang lebih 30 hektar. Saat ini baru lima hektar tanah yang ada di kampung Tampe, dan ini lahan ini nampaknya kurang memadai untuk dijadikan perkampungan budaya. Dengan adanya perkampungan budaya, segala kegiatan mengenai adat budaya etnis yang ada di Kabupaten Bengkayang di fokuskan di daerah tersebut. Perkampungan budaya ini bukan hanya untuk masyarakat suku dayak saja, tetapi untuk seluruh etnis yang ada di Bumi Sebalo. Baik itu Jawa, Melayu, Tionghoa, dan lainnya. “Untuk merealisasikan hal ini, perlu dukungan dari Pemda Bengkayang dan seluruh elemen masyarakat yang ada di Bumi Sebalo, serta apresiasi dari Pemprov Kalbar maupun DAD provinsi,” harap bapak berkacamata putih dan berkumis ini. Anyim mengungkapkan, apabila ingin merealisasikan pelajaran adat dan budaya dayak di mata pelajaran baik di tingkat sekolah dasar sampai ke sekolah lanjutan atas, perlu persetujuan dari Bupati Bengkayang dan Kepala Dinas Pendidikan untuk memasukkannya di Mulok (muatan lokal). Hal ini dipandang perlu, karena macam mana caranya adat budaya dayak dapat dilestarikan dan dimengerti oleh generasi muda, terobosannya ialah memasukan adat dan budaya dayak di pelajaran sekolah baik negeri maupun swasta yang ada di Bumi Sebalo. “Saya tidak akan berhasil mewujudkan semuanya, apabila tidak dibantu dan didukung oleh seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo. Dan yang terpenting, macam mana cara kita untuk memperjuangkan hak-hak adat dayak yang selalu di tindas, contohnya kuburan kakek saya di Desa Kinande di gusur oleh PT Darmex Agro,” ungkap Anyim dengan nada sedih. Mengenai permasalahan ini, Anyim akan melakukan pendekatan terhadap perusahaan sawit tersebut. Mereka harus mengakui hak-hak adat dan masyarakat juga harus tahu hak-hak mereka. Sehingga ada timbal balik dan saling memahami, hormat-menghormati tentang adat dan budaya dayak. (cah)

Selasa, 14 Desember 2010

Tamu Keluhkan Pelayanan Mess Pemda Bengkayang

BENGKAYANG. Sejak 2004 lalu, mess Pemda Bengkayang sudah berdiri, pergantian pucuk pimpinan pun silih berganti sampai saat ini. Namun, pelayanan masih berjalan ditempat. Banyak para tamu yang menginap di sana yang mengeluh terhadap pelayanan yang kurang memuaskan. Yanto, 29, warga Kecamatan Ledo megatakan, dengan adanya mess Pemda Bengkayang yang ada di Jalan Perdana Pontianak membuat seluruh elemen masyarakat saat berada di ibu kota provinsi dapat menginap disana, walaupun harganya tergolong mahal dibandingkan menginap ditempat lain. Kami sebagai warga Kabupaten Bengkayang lebih memilih menginap di mess, apabila penuh baru mencari tempat penginapan yang lainnya. Kamar yang tersedia disana terbatas, walaupun pelayanannya tidak memuaskan, tetapi sebagai pilihan utama apabila ke Pontianak, ungkap yanto ditemui di Jalan Jerendeng AR, Bengkayang, belum lama ini. Yanto berharap, pemda Bengkayang pada umumnya, dan pihak pengelola pada khususnya secepatnya untuk meningkatkan pelayanan bagi para tamu yang menginap disana. Karena itu akan mempengaruhi imej Bumi Sebalo di Pontianak. Apabila pelayanannya kurang memuaskan, nama baik kabupaten kita yang akan tercemar. Ada beberapa item pelayanan di Mess Pemda Bengkayang di Pontianak dirasakan kurang, seperti tidak disediakannya air minum dan gelas di dalam kamar, susahnya mencari makanan bagi tamu yang tidak membawa kendaraan pribadi baik roda dua maupun empat. Ia mengakui, semalam menginap di mess Pemda Bengkayang dikenai biaya 100 ribu rupiah semalam. Untuk pemesanan kamar memang dapat melalui telepon, tetapi biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pelayanan yang memuaskan. “Pemkab Bumi Sebalo segera melakukan evaluasi dini. Bila perlu, membuat voting via sms atau melalui web site resmi kabupaten ini. Dimana isinya mempertanyakan kepada para tamu dalam pelayanan yang dilakukan pihak pengelola mess Pemda Bengkayang baik yang ada di Pontianak maupun di dalam kota Bengkayang,” harap Yanto. Hal ini perlu dilakukan, karena untuk mengetahui apakah pelayanan yang diberikan oleh pengelola saat ini memuaskan atau tidak. Sekaligus melakukan evaluasi terhadap PNS dan tenaga honorer yang ada disana. (cah)

Anak Dibawah Umur Ngelem

BENGKAYANG. Selaku orang tua dan mempunyai anak, sangat riskan dengan kenakalan remaja saat ini. Khususnya anak laki-laki sudah ngelem. Peran serta seluruh elemen masyarakat sangat amat dibutuhkan. Warga Desa Cipta Karya Kecamatan Sungai Betung, Akun Efendi mengatakan, kenakalan remaja saat ini sangat memprihatinkan. Ia selaku orang tua dan mempunyai anak sangat riskan dengan kelakuan anak remaja saat ini. “Banyak anak-anak yang ngelem di desa kami, termasuk anak saya. Diharapkan pihak kepolisian, masyarakat setempat, apataur desa bersama-sama orang tua mengontol aktivitas hisap lem yang dilakukan remaja di desa kami,” harap Efendi, belum lama ini. Ia menjelaskan, anak-anak dibawah umur terutama laki-laki ngisap lem dengan berkelompok. Dimana tempat yang aman atau sepi, disitulah mereka melakukannya. Kami selaku orang tua yang sibuk sehari-hari mencari nafkah di hutan jarang mengontrol anak-anak setelah pulang dari sekolah. Zat racun yang dikandung lem pox tersebut sepengetahuan Efendi dapat mematikan apabila dikonsumsi dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, peran serta seluruh elemen masyarakat sangat amat dibutuhkan. (cah)

Polsek Lumar Hanya Miliki Satu Senjata Genggam

BENGKAYANG. Banyak kasus-kasus peyalahan penggunaan senjata api di jajaran kepolisian. Untuk meminimalisirnya, sebelum anggota polisi diberikan senjata api wajib melakukan psikotes. Polsek Lumar hanya miliki satu senjata genggam. Kapolsek Lumar, Aiptu Sarjono mengatakan, setiap anggota polisi harus menjalani psikotes rutin setiap enam bulan sekali sebagai salah satu syarat untuk dapat memegang senpi karena dari berbagai kasus penyalahgunaan senpi pelakunya adalah yang tidak mengikuti psikotes. “Dari 14 anggota Polsek Lumar, yang memegang senjata api genggam hanya diri saya sendiri. Karena kemarin hanya saya saja yang lulus psikotes yang dilakukan di Kantor Bupati Bengkayang beberapa waktu lalu,” beber Babe-sapaan akrabnya kepada Equator di ruang kerjanya, belum lama ini. Ia mengungkapkan, apabila terjadi serangan teroris atau penyerangan Mapolsek oleh sekumpulan orang yang tidak senang dengan polisi anggotanya tidak akan siap karena tidak dilengkapi oleh senjata api. Karena ini semua sudah diperintah oleh atasan.Banyak kasus-kasus peyalahan penggunaan senjata api di jajaran kepolisian. Oleh karen aitu, untuk meminimalisirnya, sebelum anggota polisi diberikan senjata api wajib melakukan psikotes. Apabila ada kegiatan, seperti Pemilukada Bengkayang lalu saat penyerahan surat suara dari Kecamatan Lumar menuju KPU Bumi Sebalo, anggotanya dipinjamkan senjata laras panjang, kemudian setelah selesai senjata tersebut di kembalikan. Ia menjelaskan, penilaian dalam psikotes mencakup stabilitas emosi, pengendalian diri, pengambilan keputusan, daya tahan diri dan ketelitian. Anggota polisi yang mengikuti tes adalah yang berpangkat brigadir ke atas dari berbagai satuan baik reskrim, narkoba maupun SPK. Psikotes itu dilakukan sebagai rangkaian registrasi ulang kelayakan anggota polisi untuk memegang senpi setelah sebelumnya dilakukan penarikan senpi dan uji keahlian menembak. Ada empat kriteria hasil psikotes, yaitu layak memegang senpi, ada kelainan dan kekurangan sehingga dipantau atasan, ada kekurangan sehingga senpi dibawa saat tugas dan yang tidak boleh memegang senpi. (cah)

Kurang Diperhatikan, Daerah Perbatasan Tertinggal

BENGKAYANG. Kawasan perbatasan antar negara di Kalbar masuk dalam kategori daerah tertinggal terutama di Kecamatan Siding dan Jagoi Babang. Ketertinggalan ini terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah, dimana kebijakan pembangunan selama ini lebih mengarah kepada kawasan yang padat penduduk dan mudah difungsikan hanya sebagai sabuk keamanan. Kondisi demikian menyebabkan sebagian besar desa di sepanjang perbatasan sulit dijangkau atau terisolir dan secara umum menikmati infrastruktur dasar yang sangat terbatas. Egarius, Anggota DPRD Bengkayang mengatakan, kawasan perbatasan Indonesia khususnya di perbatasan Kalimantan Barat dengan Negara Bagian Serawak Malaysia masih tertinggal dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Apalagi jika dibandingkan dengan kondisi perbatasan di sepanjang wilayah negara tetangga Malaysia, sungguh sangat kontras perbedaannya hingga saat ini. “Belum ada pembagian kewenangan yang jelas antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten dalam pengelolaan kawasan perbatasan. Kawasan perbatasan dengan negara tetangga merupakan wilayah yang secara khusus perlu diperhatikan,” tegas Legislator dari Partai Demokrat ini kepada Equator ditemui diruang kerjanya, belum lama ini. Wakil rakyat dari Dapil III ini menjelaskan sengan spesifikasi dan nilai trategis kawasan perbatasan, Pemerintah Daerah memerlukan kewenangan yang besar untuk dapat mengembangkan kawasan perbatasan menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru di era otonomi daerah saat ini. Selama ini, tanggungjawab pengelolaan wilayah perbatasan hanya bersifat koordinatif antar-lembaga pemerintah departemen dan non departemen, tanpa ada sebuah bertanggungjawab melakukan manajemen perbatasan dari tingkat pusat hingga daerah. Selama beberapa puluh tahun kebelakang masalah perbatasan masih belum mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah. Hal ini tercermin dari kebijakan pembangunan yang kurang memperhatikan kawasan perbatasan dan lebih mengarah kepada wilayah-wilayah yang padat penduduk, aksesnya mudah,dan potensial, sedangkan kebijakan pembangunan bagi daerah-daerah terpencil, terisolir dan tertinggal seperti kawasan perbatasan masih belum. Kejahatan di perbatasan (border crime) seperti penyelundupan kayu, barang,dan obat-obatan terlarang, perdagangan manusia, terorisme, serta penetrasi ideologi asing telah mengganggu kedaulatan serta stabilitas keamanan diperbatasan negara. “Selama ini, kawasan perbatasan Indonesia terutama di Kecamatan Siding dan Jagoi Babang hanya dianggap sebagai garis pertahanan terluar negara, oleh karena itu pendekatan yang digunakan dalam mengelola perbatasan hanya pada pendekatan keamanan. Padahal, di beberapa negara tetangga, misalnya Malaysia, telah menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan secara berdampingan pada pengembangan wilayah perbatasannya,” terang Egarius. Dengan kondisi yang demikian sehingga pada level lokal permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang ada dikawasan perbatasan saaat ini hanya keterisolasian, keterbelakangan, kemiskinan, mahalnya harga barang dan jasa, keterbatasan prasarana dan sarana pelayanan publik (infrastruktur), rendahnya kualitas SDM pada umumnya, dan penyebaran penduduk yang tidak merata. “Kawasan perbatasan antar negara di Kalbar masuk dalam kategori daerah tertinggal terutama di Kecamatan Siding dan Jagoi Babang. Ketertinggalan ini terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah, dimana kebijakan pembangunan selama ini lebih mengarah kepada kawasan yang padat penduduk dan mudah difungsikan hanya sebagai sabuk keamanan. Kondisi demikian menyebabkan sebagian besar desa di sepanjang perbatasan sulit dijangkau atau terisolir dan secara umum menikmati infrastruktur dasar yang sangat terbatas, terutama di Kecamatan Siding tempat asal saya,” ungkap pria asal Desa Sungkung Kecamatan Siding ini. Macam mana mau berkembang dan investor swasta tertarik, dengan situasi dan kondisi seperti saat ini. sumberdaya alam yang demikian potensial belum dapat dikelola secara optimal karena tidak dapat dijangkau. Kesamaan budaya, adat, dan keturunan di kawasan perbatasan telah melahirkan kegiatan lintas batas tradisional, yang sebagian diantaranyabersifat ilegal dan sulit dicegah. Egarius mengakui, kegiatan lintas batas tradisional ini telah berlangsung lama dan pada awalnya didorong oleh kebutuhandan manfaat bersama bagi penduduk kedua negara di perbatasan. Hal ini dianggap wajar karena tidak diperhatikan oleh pemerintah sehingga mereka terisolir. Untuk memenuhi sembako saja susah payah menuju pasar terdekat sehingga memilih negeri jiran yang akses dan harganya murah dan cepat. Egarius menyayangkan, seiring dengan perjalanan waktu, kegiatan lintas batas tradisional tersebut mulai dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu dari kedua negara untuk melakukan kegiatan ilegal, yaitu berupa transaksi dagang yang melebihi ketentuan atau bahkan berupa penyelundupan. Kegiatan ilegal ini khususnya dilakukan untuk jenis komoditi yang memiliki selisih harga relatif tinggi diantara kedua negara. Ironisnya,pelaku kegiatan ilegal ini sebagian besar justru penduduk yang berasal dari luar perbatasan. Kalaupun ada penduduk asli perbatasan terlibat umumnya memperoleh peran serta bagian keuntungan yang kecil. (cah)

Senin, 13 Desember 2010

Tamu Keluhkan Pelayanan Mess Pemda Bengkayang

BENGKAYANG. Sejak 2004 lalu, mess Pemda Bengkayang sudah berdiri, pergantian pucuk pimpinan pun silih berganti sampai saat ini. Namun, pelayanan masih berjalan ditempat. Banyak para tamu yang menginap di sana yang mengeluh terhadap pelayanan yang kurang memuaskan. Yanto, warga Kecamatan Ledo megatakan, dengan adanya mess Pemda Bengkayang yang ada di Jalan Perdana Pontianak membuat seluruh elemen masyarakat saat berada di ibu kota provinsi dapat menginap disana, walaupun harganya tergolong mahal dibandingkan menginap ditempat lain. Kami sebagai warga Kabupaten Bengkayang lebih memilih menginap di mess, apabila penuh baru mencari tempat penginapan yang lainnya. Kamar yang tersedia disana terbatas, walaupun pelayanannya tidak memuaskan, tetapi sebagai pilihan utama apabila ke Pontianak, ungkap yanto ditemui di Jalan Jerendeng AR, Bengkayang Senin (25/10). Yanto berharap, pemda Bengkayang pada umumnya, dan pihak pengelola pada khususnya secepatnya untuk meningkatkan pelayanan bagi para tamu yang menginap disana. Karena itu akan mempengaruhi imej Bumi Sebalo di Pontianak. Apabila pelayanannya kurang memuaskan, nama baik kabupaten kita yang akan tercemar. Ada beberapa item pelayanan di Mess Pemda Bengkayang dirasakan kurang, seperti tidak disediakannya air minum dan gelas di dalam kamar, susahnya mencari makanan bagi tamu yang tidak membawa kendaraan pribadi baik roda dua maupun empat. Ia mengakui, semalam menginap di mess Pemda Bengkayang dikenai biaya 100 ribu rupiah semalam. Untuk pemesanan kamar memang dapat melalui telepon, tetapi biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pelayanan yang memuaskan. Pemkab Bumi Sebalo segera melakukan evaluasi dini. Bila perlu, membuat voting via sms atau melalui web site resmi kabupaten ini. Dimana isinya mempertanyakan kepada para tamu dalam pelayanan yang dilakukan pihak pengelola mess Pemda Bengkayang baik yang ada di Pontianak maupun di dalam kota Bengkayang, harap Yanto. Hal ini perlu dilakukan, karena untuk mengetahui apakah pelayanan yang diberikan oleh pengelola saat ini memuaskan atau tidak. Sekaligus melakukan evaluasi terhadap PNS dan tenaga honorer yang ada disana. (cah)

HUT DWP XI, Anggota Bekerja Sesuai Dengan Tupoksi Dan Profesional

BENGKAYANG. Tidak terasa sudah 11 tahun usia DWP Kabupaten Bengkayang. Sudah banyak kegiatan yang dilakukan organisasi istri PNS ini untuk para anggotanya. Menyongsing usia yang makin bertambah, kegiatan nyata DWP dapat menyentuh ke golongan bawah baru beranjak ke atas. Anggota DWP Kabupaten Bengkayang bekerja sesuai dengan tupoksi dan profesional. Dra Anastasia Maria Anyim, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Bengkayang mengatakan, hari ini (besok, Red) tepatnya 13 Desember DWP Bumi Sebalo merayakan ulang tahun yang ke 11. Untuk tahun ini tema yang diambil ialah Dharma Wanita Persatuan bersinergi dengan mitra kerja menjadi inspirasi pembaharuan. “Kedepan, kegiatan nyata DWP dapat menyentuh ke golongan bawah baru beranjak ke atas. Kita utamakan untuk meningkatkan kesejahteraan istri PNS yang golongan rendah seperti satu dan dua. Karena golongan III sudah pasti mampu dan tidak dibantu masih bisa sejahtera,” terang Maria yang juga Kepala Kantor Perpusda Bengkayang di Aula III Lantai V Kantor Bupati Bnegkayang, Senin (13/12). Istri Drs Kristianus Anyim Msi menjelaskan, selama ini kegiatan nyata dilapangan yang dilakukan oleh DWP ialah membantu anggota yang sakit dan anak-anaknya yang kurang mampu dari orangtuanya yang PNS untuk menyekolahkan kejenjang perguruan tinggi dan diberikan beasiswa dan disekolahkan Pemda Bumi Sebalo. Karena kami bekerjasama dengan pemkab. Selama 2010 ini, sudah empat orang anggota yang dibantu, yakni masing-masing dua orang dari Kecamatan Seluas dan Jagoi Babang. 2011 mendatang, akan membnatu anggota DWP di tiga kecamatan, yakni Bengkayang, Monterado, dan Samalantan. Kami hanya membantu memberikan sembako dan uang tunai sealakadarnya. Bantuan yang kami berikan ini secara bergilir di setiap kecamatan. Kecamatan yang telah diberikan bantuan tidak akan mendapat bantuan lagi dari DWP. Sedangkan untuk 12 kecamatan lainnya agenda 2012 dan tahun berikutnya. “Anggota DWP Kabupaten Bengkayang lebih giat lagi fokus ke organsiasi sesuai dengan seksi-seksinya masing-masing. Bekerjalah sesuai dengan tupoksi dan profesional. Baik yang ada di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial,”sarannya. Ditambahkan Merry Sutahan Ketua Panitia HUT DWP Kabupaten Bengkayang ke-XI. Ia menjelaskan, sebanyak 262 undnagan disebarkan dan hanya kurang lebih 150 orang yang hadir. Memperingati ulang tahun organisasi kami, telah melakukan beberapa perlombaan seperti pidato dan buat nasi tumpeng dari tanggal 6-13 Desember 2010. “Rabu (8/12) lalu kami melakukan anjangsana ke Kecamatan Jagoi babang dan Seluas. Jumat (10/12), melaksanakan donor darah dan bekerjasama dengan Dinkes Bengkayang. Kamis (16/12) mendatang, bekerjasama dengan Dishutbung akan menyelenggarakan kegiatan tanam pohon mangrove di Karimunting Kecamatan Sungai raya Kepulauan,” beber Merry. (cah)

Minggu, 12 Desember 2010

Menkominfo Resmikan 14 desa informasi

Sembiring: Masyarakat perbatasan cerdas dan memajukan pembangunan perekonomian BENGKAYANG. Menkominfo meresmikan 14 desa informasi secara serentak yang dipusatkan di Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat. Tifatul Sembiring, Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) RI, mengatakan program Desa Informasi merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan akses informasi dan telekomunikasi warga masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah terluar dan perbatasan. "Dengan Desa Informasi ini diharapkan dapat semakin mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan pembangunan perekonomian warga masyarakat yang berada di wilayah-wilayah perbatasan dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi," ujar Tifatul kepada Equator di Jagoi Babang, Sabtu (11/12). Sembiring menjelaskan, Desa Informasi ini merupakan program Kementerian Kominfo yang difokuskan pada pembangunan fasilitas telekomunikasi dan informatika di desa-desa terpencil khususnya yang berada di wilayah-wilayah perbatasan RI dengan negara-negara tetangga. Sejak dicanangkan pada 2009 yang lalu, Kementerian Kominfo menargetkan pelaksanaan 500 Desa Informasi hingga tahun 2014. Dalam peresmian di Desa Jagoi ini, Kementerian Kominfo juga sekaligus meresmikan 14 lokasi Desa Informasi yang terletak di berbagai wilayah perbatasan RI. Peresmian di Desa Jagoi ini sekaligus menandai telah diluncurkannya 14 Desa Informasi lainnya, yang terdiri dari lima desa di Provinsi Kalimantan Barat, empat desa di Kalimantan Timur, satu desa di Kepulauan Riau, satu desa di Nusa Tenggara Timur, satu desa di Sulawesi Utara, satu desa di Papua, dan satu desa di Maluku Utara. Sementara di Kalbar sendiri ada lima Desa Informasi yang akan diresmikan oleh Menkominfo, di antaranya Desa Informasi di Desa Senaning, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang; kemudian Desa Nibong, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas; Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang; Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu; dan Desa Balai Karangan, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau. Desa informasi lainnya yang juga diresmikan secara simbolis oleh Menkominfo, yakni empat desa di Provinsi Kalimantann Timur, yaitu Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan; Desa Liang Butan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan; Desa Long Loreh, Kecamatan Malinau Selatan, Kabupaten Malinau. Kemudian desa informasi di Desa Tanjung, Kecamatan Bungutan Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Desa Lenganeng, Kecamatan Tabukan Timur, Kabupaten Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Desa Sota, Kecamatan Sota, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, serta Desa Yayasan, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten P Morotai, Provinsi Maluku Utara. Desa Jagoi, adalah desa yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia Timur (Sarawak), untuk menuju ke desa itu memerlukan waktu tempuh sekitar delapan jam perjalanan darat, dari Pontianak - ibu kota Kabupaten Bengkayang enam jam perjalanan, kemudian masih membutuhkan waktu dua jam ke Desa Jagoi Babang. Siaran televisi dan radio di desa tersebut lebih didominasi dari Malaysia karena lokasi desa itu sangat dekat dengan negara tetangga itu. Bupati Bengkayang Suryadman Gidot mengucapkan, terimakasihnya atas dipilihnya Desa Jagoi sebagai pusat peresmian desa informasi dari 13 desa lainnya. Dalam hal ini, suatu kebanggaan bagi pemda dan masyarakat Bumi Sebalo. Selama ini masyarakat Jagoi atau perbatasan hanya mendengar dan melihat informasi dari negara tetangga "Kami berharap dengan diresmikannya desa informasi di Bengkayang bisa menjadi jembatan penghubung kesenjangan informasi dan komunikasi yang saat ini terjadi. Mudah-mudahan kehadiran desa informasi, masyarakat kami bisa menyaksikan perkembangan negaranya sendiri," kata Gidot. Turut hadir dalam peresmian tersebut, antara lain Direktur Utama MNC SkyVision (Indovision) Rudy Tanoesoedibjo, Dirjen Sistem Komunikasi dan Diseminasi Informasi Kementerian Kominfo Bambang Subijantoro, dan Bupati Bengkayang Suryadman Gidot beserta Kepala SKPD Bumi Sebalo. Saat acara berlangsung, Jagoi Babang di guyur hujan lebat. Sembiring datang ke Jagoi menggunakan helikopter milik Polda Kalbar sebanyak dua buah. (cah)

Sekolah Pedalaman Minim, Perkotaan Penumpukan Guru

BENGKAYANG. Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Tingkat SMP/MTs Bengkayang, Gustian Andiwinata SPd MM mengatakan, Pemda Bengkayang dalam hal ini Dinas Pendidikan diharapkan mampu mengambil keputusan yang bijak terkait permasalahan pendidikan yang ada didaerah ini, terutamanya mengenai ketersediaan tenaga guru didaerah pedalaman. “Kondisi yang terjadi saat ini, masih banyak sekolah didaerah pedalaman maupun perbatasan yang kekurangan tenaga pengajar (guru), khususnya yang berstatus PNS. Dinas Pendidikan harus bijak melihat kondisi ketersediaan guru pada sekolah-sekolah yang berada didaerah pedalaman maupun perbatasan, dimana guru-guru yang berstatus PNS sangat minim,” terang Gustian kepada Equator dikediamannya di Dusun Pereges Desa Seluas, Sabtu (11/12). Padahal, untuk tingkat SMP, ketersediaan guru harus disesuaikan dengan bidang studi yang tercantum dalam kurikulum sekolah. Dari lima orang guru berstatus PNS ini, tiga diantaranya merupakan guru bidang studi Matematika, masing-masing seorang guru Bahasa Inggris dan IPS. Sementara bidang studi IPA dan Bahasa Indonesia yang turut di-UAN-kan tak dimiliki. “Kondisi ini ini tidak terlepas dari adanya penumpukkan guru (PNS) didaerah perkotaan. Menutupi saya melakukan kebijakan mengenai permasalahan guru pada sekolah yang dipimpin saya, dengan memberdayakan 11 tenaga guru honor masing-masing bidang studi dan dua orang tenaga Tata Usaha (TU) honorer. Dimana 13 tenaga honor tersebut pembiayaannya dibebankan pada dana BOS yang diperoleh sekolahnya,” tegas Kepsek SMP Negeri 3 Seluas ini. Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Siding Matius Van Basten SPd mengatakan, jumlah tenaga pengajar yang ada di tempat kerjaya sebanyak tujuh orang guru dan satu TU. Tiga PNS termasuk dirinya, dan empatnya tenaga honorer. “Setiap guru merangkap dua mata pelajaran, bahkan ada yang tiga. Adapun PNS yang ada hanya berlatar belakang guru Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA. Mau tidak mau, demi menjalankan tugas Negara dan mencukupi jumlah jam mengajar wajib bagi PNS sebanyak 24 jam dalam seminggu,” aku bapak satu anak ini ditemui di Jalan Sanggau Ledo, Minggu (12/12). Sementara itu, guru SMP Negeri Seluas yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, di sekolah ia bertugas terjadi kekurangan guru, sehingga mereka bermusyawarah untuk mengajar mata pelajaran yang bukan basicnya. “Hal ini kami lakukan demi kecerdasan peserta didik kami. Walaupun memperkosa otak untuk memahami mata pelajaran yang bukan basic, demi mengabdi kepada nusa dan bangsa kami rela,” tegas bapak berkulit sawo matang dan berambut ikal ini, kemarin. (cah)

Jumat, 10 Desember 2010

Rusak Lingkungan Hidup, Denda Tiga Milyar

BENGKAYANG. Niko Prangkas, Ketua LSM Bina LIngkungan Hidup Borneo Kabupaten Bengkayang mengatakan, saat ini semakin maraknya kegiatan pertambangan ilegal di Bumi Sebalo. Selain Dompeng, banyak galian C yang ada di Bengkayang tidak memiliki ijin dari Pemkab sehingga merusak lingkungan hidup. “Parahnya, kini kawasan Hutan Lindung Gunung Pandan Puloh telah masuk pertambangan ilegal yang lebih dikenal dengan glondong. Ratusan set mesin glondong beroperasi disana tetapi tidak pernah di sentuh oleh aparat yang berwenang,” tegas Niko kepada Equator ditemui dikediamannya di Jalan Basuki Rachmat, Kamis (9/12). Niko mengungkapkan, kegiatan penambang emas ilegal yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab di kawasan hutan lindung tersebut telah lama berlangsung. Padahal tidak dapat dipungkiri, kegiatan tersebut telah melanggar hukum. Ia menyarankan, seharusnya aparat hukum segera menindak tegas oknum yang tidak bertanggung jawab yang telah merusak lingkungan hidup. Jangan hanya dompeng dan galian C saja ditindak, tetapi glondong juga harus ditindak tegas. “Glondong sudah nyata-nyata melakukan penambangan di wilayah hutan lindung dan melanggar hukum, tetapi tidak ada ketegasan dari yang berwajib. Sedangkan dompeng yang notabene pemiliknya hanya memiliki modal kecil dirazia. Ini terkesan tebang pilih dalam mengegakkan hukum,” tandasnya. Terkait kegiatan penambangan ilegal yang dilakukan di dalam hutan lindung gunung pandan puloh yang hanya berjarak lima kilo meter dari Ibu kota kabupaten, Heru Pujiono, SKM MKM, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkayang menjelaskan, berdasarkan UU Np 32/2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Pasal 69 ayat 1 huruf a, setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan atau pengerusakan lingkungan hidup. “Ancaman pidananya, sesuai dengan Pasal 98 ayat 1, bahwa setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, air, air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling singkat tiga tahun dan paling lama 10 tahun. Dan denda paling sedikit tiga milyar rupiah dan paling banyak 10 milyar,” jelas Heru ditemui diruang kerjanya, kemarin. Heru melanjutkan, apabila memang benar ada kegiatan penambangan ilegal di dalam kawasan hutan lindung Gunung Pandan Puloh, masyarakat segera melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada pihak berwajib, dan akan ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tetapi perlu diingat, pelapor harus mengetahui lebih jauh, apakah wilayah pertambangan ilegal tersebut masuk Kabupaten Bengkayang atau kabupaten lain. Heru kembali menjelaskan, kita harus belajar pengalaman dari daerah lain. Banyak terjadi bencana alam yang diakibatkan pengerusakan lingkungan hidup. Beberapa bulan lalu, terjadi banjir bandang di kota Bengkayang. Masyarakat Bumi Sebalo sudah heboh. Itu tidak seberapa parahnya seperti daerah lain. Oleh karena itu, jangan sampai Hutan Lindung Gunung Pandan Puloh di rusak. Daerah tersebut sangat bermanfaat besar bagi warga yang ada di kota Bengkayang. Selain merupakan hulunya DAS Sebalo, juga statusnya sebagai hutan lindung. “Mari bersama-sama menjaga lingkungan hidup terutama Hutan Lindung Gunung Pandan Puloh yang merupakan sumber mata air warga Bengkayang. Bagi yang melakukan pertambangan didaerah hutan lindung kembalilah kejalan yang benar. Karena secara tidak langsung telah memberikan ancaman kepada masyarakat di sekitarnya. Jika bukan kita, siap lagi yang akan menyelamatkannya,” ajaknya. Heru memprediksikan, apabila sejak dini kegiatan pengerusakan lingkungan hidup di wilayah hutan lindung tersebut tidak di cegah, dimasa yang akan datang, apabila hujan deras gunung tersebut akan hancur dan akan terjadi banjir bandang yang lebih dahsyat lagi. Kota Bengkayang akan diterjang dan tenggelam. Yang rugi ialah masyarakat yang tinggal disekitar DAS Sebalo, bukan investor atau penyandang dana pertambangan ilegal. (cah)

Masuk Pos Badau, Pulang lewat Jagoi Babang

Obaja:Rombongan Borneo Dayak cultural dan Sport Development Committee Sarawak Malaysia Singgah ke Bengkayang BENGKAYANG. Para Rombongan Borneo Dayak cultural dan Sport Development Committee Sarawak Malaysia disambut oleh Asisten III Setda Kabupaten Bengkayang dan kepala SKPD, anggota DPRD Bumi Sebalo, dan tokoh Adat Dayak. Beberapa rombongan sangat puas dengan pelayanan yang disungguhkan Pemda Bumi Sebalo. Dato Sri Edmund Langgu, Ketua Rombongan Borneo Dayak cultural dan Sport Development Committee Sarawak Malaysia dalam bahasa dayak Iban yang diterjemahkan oleh Obaja, Asisten III Setda Bengkayang menjelaskan, kedatangannya dalam rangka safari dengan sejumlah mobil merupakan program kerjasama SESEK MALINDO, dimaan masuk ke Indoensia melalui Pos Imigran Lubuk Hantu-Nangga Badau dengan route Lubok Antu, Lanjak, Sungai Utik, Putus Sibau, Sintang, Pontianak, BengkayangSerikin, Kucing. “Kegiatan ini untukmeningkatkan hubungan baik antar negara bertetangga dan dapat juga sebagai sarana promosi kebudayaaan dan pariwisata yang ada di Kalbar,” kata mantan Timbalan Menteri Pertanian Malaysia, kemarin. Ditambahkan, Mathew Benson Ak Mounsey, Vice President (Wakil Ketua) DAM (Dayak Association Miri) mengatakan, sebanyak 76 orang dan 22 buah mobil dari Sarawak Malaysia melakukan safari Borneo Dayak Cultural dan Sport Development Commite Serawak di Kalbar selama seminggu. “Tujuan kami berkunjung ke Kalbar ialah untuk mempelajari budaya lama dayak. Dimana saat ini di Malaysia terutama adat dan budaya dayaknya telah lama tidak kelihatan dan tidak terpelihara seperti di sini yang selalu melestarikannya,” jelas Mathew kepada Equator di Hotel Lala Golden Bengkayang, Jumat (10/12). Mathew menjelaskan, semua ritual dayak yang dilakukan di Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Pontianak, dan Bengkayang tidak jauh beda dengan nenek moyang kami di Malaysia. Kita orang dayak semuanya serumpun, walau beda negara. Rombongan mulai masuk daerah Kalbar melalui Badau dan kembali melalui Jagoi Babang. Dalam rombongan, ikut serta juga penulis asal malaysia sebanyak dua orang dan wartawan Radio RTM yang sering bercerita tentang adat budaya dayak di Kalbar. “Masyarakat Malaysia berpikir cerita yang dipublikasikan lewat radio RTM hanya reka saja, saya juga dulunya beranggapan begitu. Tetapi semuanya memang nyata dan benar, bukan reka belaka,” beber bapak berbadan gempal dan berkulit sawo matang ini, kemarin. Hasil dari kegiatan ini, akan kami musyawarahkan dan kembali melestarikan adat budaya dayak di negara kami yang selama ini tidak lagi dilakukan ritual adatnya dan kelestariannya. Ini pertama kalinya Mathew datang ke Bumi Sebalo. Rombongan juga menyerahkan bnatuan dua kursi roda untuk Hospital. Ia mengungkapkan, masyarakat dayak di Malaysia sudah banyak tidak lagi mempraktekkan apa yang diperbuat oleh orang dayak yang ada di Kalbar. Dan Mathew sependapat dengan nenek moyangkan yang mengatakan asal dayak dari Sungai Kapuas. Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Petrus Diaz menjelaskan, para rombongan akan dituntun sampai ke Kecamatan Jagoi Babang dimana berbatasan langsung dengan Serikin Serawak malaysia. “Rombongan menggunakan kendaraan roda empat yang double gardan karena wilayah yang mereka lalui jalannya rusak berat. Sama halnya dengan jalan provinsi menuju Serikin,” kata bapak berkumis dan berkacamata putih ini. (cah)

PKK Bengkayang Bantu Pengrajin di Lima Kecamatan.

BENGKAYANG. Seselia Ones, Sekretaris PKK Kabupaten Bengkayang mengatakan, seiring banyaknya pergantian kepengurusan di tubuh PKK, maka diadakannya kegiatan pelatihan pengelolaan program dan penyuluhan pemberdayaan kesejahteraan keluarga bagi TP PKK Kabupaten dan Kecamatan selama dua hari di Kantor Bupati Bengkayang. “Tujuan kegiatan ini ialah untuk memberikan pelatihan kepada anggota baru supaya mereka mengetahui apa tugas dan kewajiban mereka sebagai pengurus. Narasumbernya dari Provinsi sebnayak lima orang,” terang Seselia kepadqa Equator di Aula I Lantai II, Jumat (10/12). Seselia menjelaskan, peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 48 orang, yakni 17 pengurus kecamatan , 17 sekretaris di kecamatan, dan PKK kabupaten sebnayak 14 orang. Dengan diadakan kegiatan ini diharapkan para pengurus dapat mengabdikan diri kepada masyarakat sesuai bidang-bidangnya dan bekerjasama dengan instansi terkait. Para pengurus baru wajib dilatih, supaya mereka sama dengan yang lainnya. Apabila mereka terjun kemasyarakat, dapat membina warga di sekitar tempat tinggalnya. Ones merasa tidak mampu menyampaikan materi kepada peserta, oleh karena itu ia meminta tolong kepada PKK Kalbar menyampaikan materi sesuai dengan bidang-bidangnya. Semenjak 10 Agustus lalu hingga sekarang, sudah beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh PKK Bengkayang. Dan saat ini baru lima kecamatan yang dapat dirangkul untuk mengembangkan produk pada masing-masing kecamatan seperti Lumar, Seluas, Jagoi Babang, Sungai Raya Kepulauan, dan Sanggau Ledo. “Beberapa waktu lalu kami ke Lemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepuluan untuk membantu pengrajin disana. Mereka membuat manisan rumput laut dan pala. Selama ini mereka kesulitan untuk memasarkannya. Oleh karena itu, kami memfasilitasi mereka dengan membelinya dan menjualnya kembali dengan maksud produk mereka dapat lebih dikenal oleh masyarakat di luar Kabupaten Bengkayang,” jelasnya. Ones melanjutkan, di Sungai Keran juga memiliki potensi, yakni amplang ikan tenggiri. Menurut penjelasan pengrajin, mereka kewalahan dalam mendapatkan bahan bakunya sehingga banyak pesanan yang tidak dapat dipenuhi. Ini merupakan potensi besar untuk meningkatkan PAD Bumi Sebalo sekalian mempromosikan produk unggulan di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Sedangkan untuk Kecamatan Lumar, difokuskan produksi tahu dan tempe. Kecamatan Seluas dikembangkan Juah (Orang Dayak Bakati sebutnya Basek), bidai untuk buat alas meja, dan bubu (Orang Dayak Bakati sebut: jo) untuk nangkap ikan di sungai kecil atau parit, tetapi dalam bentuk kecil untuk souvenir. Untuk Kecamatan Jagoi Babang, bidai dan tas yang dianyam. Untuk bidainya tidak jauh beda dengan Seluas. Lain halnya Kecamatan Sanggau Ledo, akan dikembangkan budidaya jamur merang. “Dengan adanya produk unggulan disetiap kecamatan, akan meningkatkan kesejahteraan pengrajin dan menciptakan lapangan kerja bagi pengrajin yang alasan klasiknya susah untuk memasarkan produknya. Bila perlu, mencari bapak angkat kepada pengrajin tersebut supaya usahanya makin berkembang,” kata Ones. (cah)

Kamis, 09 Desember 2010

NAPI Rutan Kelas II B Bengkayang Meninggal

Deni: Saat sembahyang di rumah orang tuanya, sempat mengeluarkan air mata dan lendir dari mulut BENGKAYANG. Apabila kasus sebelumnya sudah dua kali Napi (nara pidana) Rutan Kelas II B Bengkayang berhasil melarikan diri dan sampai kini masih belum ditemui. Kini satu penghuni Rutan menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan ke RSUD Bengkayang karena sakit. Kapolres Bengkayang, AKBP Mosyan Nimitch SIK mengatakan, memang benar pada Senin (6/12) seorang Nara Pidana Rutan Kelas IIB Bengkayang atas nama Herkulanus Bembo, 22, anak Engges beragama Khatolik, pekerjaan Tani, Suku dayak, beralamat Dusun Sujah Desa Sahan, Kecamatan Seluas meninggal dunia karena sakit. “Bembo di hukum karena kasus 363 (Curi Uang), dan di vonis hukuman selama satu tahun oleh Pengadilan Negeri Bumi Sebalo. Ia baru menjalani hukuman empat bulan penjara, sisa delapan bulan lagi,” terang orang nomor satu baju cokelat di Polres Bengkayang via telepon seluler, Selasa (7/12). Saat awak koran ini menanyakan mengenai hasil visum NAPI tersebut, Nimitch mengarahkan untuk berkoordinasi dengan RSUD Bengkayang. Awak koran Equator dilapangan segera meluncur ke rumah sakit untuk mengetahui hasil visum tersebut. Dari beberapa perawat yang bertugas di IGD (Instalasi Unit Darurat) RSUD Bengkayang saat di tanya oleh Equator , mengakui bahwa ada nama pasien Hekulanus Bembo datang tetapi tidak lagi bernyawa. Kemungkinan, ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Dari salah satu perawat IGD RSUD Bengkayang yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan, untuk rekam medis pasien tidak dimiliki oleh mereka. Semuanya ada di Rutan Kelas II B Bengkayang. Karena yang berwenang untuk menyimpannya adalah mereka. Sedangkan hasil visum telah di ambil oleh pihak kepolisian. “Sabtu (4/12) lalu, Bembo dirujuk kesini, dan semingggu sebelumnya juga pernah masuk IGD. Ia memang sering sakit-sakitan,” aku perawat berkulit putih dan berambut panjang kepada Equator di ruang IGD, kemarin. Meninggalnya Napi atas nama Herkulanus Bembo yang merupakan tanggungjawab Rutan Kelas II B Bengkayang membuat gempar masyarakat Bumi Sebalo. Simpang siurnya penyebab kematian napi tersebut di tengah-tengah warga Bengkayang masih mengalir deras. Berhubung hari libur, instansi terkait yang mengurusi masalah ini tidak dapat ditemui oleh Equator dilapangan. Sementara itu, Deni abang sepupu Bembo menemui Equator di Kantor Bupati Bengkayang mengungkapkan, kematian adik sepupunya itu tidak wajar, selaku pihak keluarga masih menyangsikan keterangan dari pihak selama ini yang mengatakan Bembo meninggal karena sakit. “Apabila memang Bembo meninggal karena sakit, kenapa telinga kanannya mengeluarkan darah dan di bawah telinga kanannya lebam sampai berwarna biru. Ini nyata-nyata tidak wajar, dan kami mempertanyakan hal ini untuk mencari keadilan,” tanya Deni dengan raut sedih, kemarin. Deni menjelaskan, pada Minggu ((5/12), Petrus adiknya Bembo menjengguk ke Rutan Kelas II B Bengkayang, untuk mengantar buah timun dan sayur pucuk timun yang di pesan Bembo, karena ia pegen makan. Setibanya di rutan, penjaga tidak memperbolehkan Petrus melihat Bembo walau mengintip dari luar. Gayus saja yang korupsi uang negara bermilyaran rupiah dapat dengan mudahnya keluar masuk penjara. Mentang-mentang rakyat kecil dan tidak memiliki kekuasaan, pihak Rutan memperlakukan ini kepada masyarakat kecil. Kematian Bembo akan di usut tuntas oleh keluarganya. “Anehnya, saat mayat Bembo disembahyangkan dirumah orang tuanya sekitar pukul 13.00 Hari Selasa (7/12) sebelum di kuburkan, keluar air mata Bembo kiri dan kanan serta lendir dari mulutnya. Paman saya langsung mengusap dengan tisu dari RSUD Bengkayang,” aku bapak berambut ikal dan berkulit sawo matang ini. Kejanggalan-kejanggalan ini menurut logika tidak mungkin terjadi, kenapa orang yang sudah mati dapat mengeluarkan air mata. Deni melanjutkan, besok (hari ini, Red) para pengurus desa dan adat serta tokoh masyarakat Kecamatan Seluas akan menemui Polsek Lumar dan Rutan untuk mendapatkan kejelasan mengenai kematian Bembo. (cah)

Dekranasda Bengkayang Gelar Pasar Murah

BENGKAYANG. Menyambut hari raya umat kristiani di Kabupaten Bengkayang, beberapa instansi Pemda Bumi Sebalo melakukan kegiatan yang di fokuskan di Kecamatan Seluas. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bengkayang menggelar pasar murah. Kadis Perindag Kabupaten Bengkayang, M. Syarief Rahman mengatakan, menyambut hari raya Natal dan Tahun Baru kali ini, Dekranasda Bengkayang bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bengkayang, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan mengadakan pasar murah di Kecamatan Seluas. "Pasar murah tersebut diadakan, Sabtu (11/12) ini dan dipusatkan di SMAN 1 Kecamatan Seluas. Pasar murah itu diselenggarakan sebagai salah satu upaya menanggulangi adanya kenaikan harga sembako menjelang hari raya tersebut. Disebutkannya, pada saat pasar Murah pihaknya akan membagikan 500 paket sembako dengan nilai Rp.110 ribu namun akan dijual dengan harga Rp.50 ribu.," terang Syarief kepada Equator di ruang kerjanya, Kamis (9/12). syarief menjelaskan, setiap paket berisi masing-masing lima kilogram beras, Mentega satu Kg, Gula Pasir dua Kg, Sirup Marjan satu botol dan susu satu Kaleng.Selain mengadakan pasar murah, pada kesempatan itu juga akan diadakan pengobatan gratis, sunatan massal dari Dinkes dan IDI, penyuluhan bagi anak usia sekolah oleh Dinsosnakertrans. Sedangkan, Dinas Pertanian akan memberikan bantuan bibitkepada masyarakat Kecamatan Seluas, dan makan telur di Seluas (Makluas) bersama akan digelar disana. Ia berharap dengan diadakan pasar murah dan kegiatan sosial ini dapat bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu. Terpisah, Syaiful, 29, Warga Dusun Pisang Desa Seluas menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Bengkayang dengan diadakannya kegiatan ini. Ini merupakan langkah nyata untuk membantu masyarakat kurang mampu khususnya warga Kecamatan Seluas. “Alangkah baiknya, kegiatan ini selain diadakan di Seluas, juga di adakan di kecamatan lain, terutama daerah terisolir seperti Kecamatan Siding dan Lembah Bawang serta Suti Semarang. Dimana ketiga daerah ini akses jalannya masih belum memadai,” saran bapak berambut lurus dan bertahi lalat di kening di Jalan Sanggau Ledo, kemarin. (cah)

Minggu, 05 Desember 2010

PODJ Inginkan Perbaikan Jalan

BENGKAYANG. Ratusan kepala keluarga menggantungkan dirinya pada ojek menuju Serikin Serawak Malaysia dari batas nol Jagoi Babang. Keuntungan para ojek dapat diraup hanya hari Jumat saja, selebihnya kadang tidak dapat uang. PODJ menginginkan jalan provinsi diperbaiki, walaupun perhatian pemerintah di bidang lainnya tidak diperhatikan. Masardi, 32, Ketua Harian PODJ (Persatuan Ojek Desa Jagoi) mengatakan, setiap hari Jumat di batas nol banyak tumpangan yang ingin menuju Serikin. Karena setiap malam sabtu dan minggu ada pasar tumpah di Serikin Kucing Malaysia. “Dari batas nol sampai Serikin dengan jarak 4,5 kilometer, perorang dan barang dikenai biaya 15 ringgit Malaysia atau 40 ribu rupiah. Dan pajak untuk masuk kas PODJ sebesar seribu rupiah. Anggota kami sebanyak 142 orang, dan yang aktif hanya 90 orang,” terang Masardi kepada Equator di pangkalan Ojek batas nol, Minggu (5/12). Ia menjelaskan, pedagang asal Indoensia setiap hari jumat membayar dengan rupiah, sedangkan hari sabtu dan minggu dengan ringgit Malaysia. Pada hari biasa (Senin-Kamis, dan Sabtu), sudah standby di pangkalan ojek jam 06.00 sampai 15.30. Apabila hari Jumat, kadang sampai pukul 03.00. “Kebanyak Pedagang yangmemakai jasa ojek berasal dari Pontianak, Pemangkat, Tebas, Sejangkung, dan Sambas. Para pengguna ojek datang ke batas nol di Jagoi Babang menggunakan kendaraan roda empat. Warga Kabupaten Bengkayang sedikit sekali, hanya membawa sayur dan bidai dengan kendaraan pribadi,” jelasnya. Saat awak koran ini menanyakan, apabila batas sudah di buka dengan resmi, apakah tidak mengganggu pekerjaan yang selama ini digeluti oleh mereka untuk menafkahi keluarga. “Kami belum tau apa yang akan kami lakukan, semuanya tergantung kepada kebijakan pemerintah”tegasnya. Ia mengungkapkan, pergantian pengurus setiap dua tahun seklai. Setiap anggota memiliki hak untuk memilih kepengurusan baru, tidak lama lagi akan diadakan pemilihan pengurus PODJ setelah Pilkades Jagoi Babang. Sementara itu, No Liu, 28, Warga Desa Jagoi Babang yang juga anggota PODJ, ia hanya dua hari sebagai ojek, yakni pada hari Jumat dan Minggu. Hari lainnya sebagai petani seperti noreh, dan bercocok tanam yang laku di jual di Serikin seperti jahe, kunyit, lada, dan cabe. “Selama ini, pemerintah baik pusat, provinsi, bahkan kabupaten tidak pernah memperhatikan mereka. Terutama bantuan untuk PODJ. Para pengojek tidak meminta lebih kepada pemerintah, mereka hanya meminta jalan diperbaiki dengan baik. “Selama ini, jalan diperbaiki tetapi dalam hitungan bulan sudah hancur lagi. Entah kapan baru bagus jalan di sini. Seharusnya pemerintah mengawasi para kontraktor yang mengerjakannya, yang merasakan ialah masyarakat disini, bukan pusat atau provinsi,” keluhnya. Walaupun daerah perbatasan selalu di anak-tirikan oleh pemerintah, tetapi warga di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia masih mencintai NKRI. Jangan sampai masyarakat di wilayah perbatasan berpaling ke lain hati dan memilih WNM (Warga Negara Malaysia). Oleh karena itu, pemerintah segera melakukan perbaikan dan mengawasi segala program sampai ke lapangan, jangan hanya menerima laporan di atas meja saja. Pepatah mengatakan, “Lebih baik Terlambat, Dari Pada Tidak Sama Sekali”. (cah)

Bidai dan Nyobeng Dipatenkan Malaysia

BENGKAYANG. Banyak warisan adat budaya Indonesia yang beranekaragam dipatenkan oleh Malaysia, seperti gamelan, wayang kulit, makanan seperti tempoya dan lain-lainnya. Baru-baru ini, Malaysia wacanannya ingin patenkan Bidai dan Nyobeng. Pemerintah harus cepat bertindak. Sebastianus Darwis SE MM, Ketau DPRD Kabupaten Bengkayang mengatakan, terkait dengan dipatenkannya Bidai asal Jagoi Babang Malaysia dan akan dipatenkannya kembali Nyobeng asal Siding dan Jagoi Babang oleh negeri jiran, selaku tokoh masyarakat sangat disayangkan sekali pemerintah pusat tidak mengajukan protes kepada Malaysia. “Ini seharusnya menjadi perhatian khusus oleh pemerintah pusat. Karena Nyobeng merupakan potensi wisata dan rumah adat Baluk sudah di dirikan di TMII Jakarta. Pemerintah pusat melalui departemen pariwisata wajib mengajukan protes kepada Malaysia atas rencananya untuk patenkan Nyobeng warisan budaya Dayak Bidayuh dari Bengkayang,” saran Darwis di Hotel Lala Golden Bengkayang, belum lama ini. Terpisah, Attah Lazarus, 56, Pengerajin Bidai Asal Desa Seluas mengungkapkan, sangat disayangkan sekali bidai di patenkan oleh Malaysia. Sebagai WNI, kami sangat tersinggung dan marah bidai di patenkan oleh negeri jiran. “Kami hanya pengerajin, selaku wirausaha kami bekerja untuk mencari untung dan hasil kreasi kami dapat ditampung. Keunggulan Malaysia,pengusaha dapat menampung bidai dalam jumlah banyak, dan harga jual pun tinggi. Sedangkan di Indonesia, tidak ada penampung dan harga jualnya rendah,” ungkap Attah, Minggu (5/12). Attah yang juga Ketua Adat Desa Seluas menjelaskan, alasan utama mereka menjual bidai ke negeri jiran karena tidak ada penampung dan pasaran di Indoensia. Di negeri ini tidak ada yang beranimembeli bidai buatan pengrajin bidai dengan harga mahal dan jumlah besar. Seandainya ada pengusaha asal Indoensia yang berani membeli karya kami dan dalam jumlah besar, kamitidak akan jual ke Malaysia. Untuk bahan baku saja, kami harus membeli Rotan Saga Emas dari Kalimantan Tengah. Sedangkan Kulit Kayunya dari kecamatan lain diKabupaten Bnegkayang, bahkan luar kabupaten. Sementara itu, Acoi, 45, Warga Jagoi Babang sangat tersinggung sekali Bidai di Patenkan oleh pihak Malaysia. Ini menjadi pelajaranbagi pemerintah pusat untuk melestarikan adat budaya dan kreasi masyarakat di daerah perbatasan. “Pemerintah pusat dengan secepatnya melakukan tindakan atau kebijakan mengenai dipatenkannya Bidai buatan masyarakat perbatasan oleh Malaysia. Setiap hari sabtu, banyak pengerajin menjual bidainya ke Serikin dalam jumlah banyak,” beber Acoi ditemui di batas nol, kemarin. Accoi yang juga anggota PODJ (Persatuan Ojek Desa Jagoi) menjelaskan, ia sendiri biasanya mengojek bidai untuk dibawa ke Serikin, disana pengusahanya mampu membeli bidai dalam jumlah banyak. Tidak adanya penampung di Indonesia menjadi alasan masyarakat menjual ke Malaysia. Selain itu, harganya juga sangat menggiurkan seklai apabila menjual bidai di negeri jiran. Ditambahkan Gustian Andiwinata SPd MM, Ketua MKKS (Musyawarah Kelompok Kepala Sekolah) Kabupaten Bengkayang, dipatenkannya bidai oleh Malaysia bukan salah negeri tersebut, yang disalahkan ialah pemerintah pusat. “Selama 65 tahun Indoensia merdeka, daerah perbatasan terutama di Kabupaten Bengkayang selalu dianak-tirikan. Setelah Bidai, wacananya Malaysia mau patenkan Nyobeng. Jangan sampai adat budaya Indonesia yang ada di Kabupaten Bengkayang pun di patenkan Malaysia, ini sangat merugikan RI,” keluh Gustian. Perlu diketahui, untuk kategori warisan obyek kebangsaan, sebagian besar didaftarkan akhir 2008 dan awal 2009. Warisan kebangsaan Malaysia yang didaftarkan pada 25 Desember 2008, antara lain nasi tumpeng, ketupat, air kelapa, tempoya, lemang, sate, dodol, bubur sum-sum, dan bubur kacang hijau. Padahal, tempoya dan lemang adalah makan khas dayak yang ada di Kabupaten Bengkayang. Tenun Sambas dan tikar bidai yang banyak dihasilkan perajin di kawasan perbatasan namun juga marak dijual di Sarawak, Malaysia. Perdagangan bebas ikut memicu maraknya penjualan hasil karya perajin Kalbar di negara tetangga. (cah)

Sabtu, 04 Desember 2010

Warga Bengkayang Banyak Belajar di Malaysia

BENGKAYANG. Selama dua hari, Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Bengkayang. Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian, dan kebudayaan. Saat malam ramah tamah yang dilaksanakan di Hotel Lala Golden, Gidot membeberkan generasi penerus kita banyak yang menuntut ilmu di Malaysia. Bupati Bengkayang Suryadman Gidot SPd mengatakan, DAK (Dana Alokasi Khusus) dari pusat masih terlalu jauh dari harapan untuk Bumi Sebalo, terutama DAK di bidang pendidikan. Padahal kabupaten ini butuh membangun ruang kelas, perpustakaan, rumah-rumah guru. Bila perlu, ada SMK Unggulan di wilayah perbatasan. Hal ini dipandang perlu, karena banyak warga Bumi Sebalo yang bersekolah di negeri jiran untuk menuntut ilmu. Sarana dan prasaran di Kucing Serawak Malaysia sangat menunjang. Seharusnya kita malu dengan mereka, sebagai beranda terdepan di Indonesia dalam hal pendidikan kita kalah jauh dengan Malaysia. “Saat ini banyak generasi penerus kita menuntut ilmu di Malaysia, apabila Kabupaten Bengkayang menjadi perhatian khusus pemerintah pusat, dapat saya prediksikan lima tahun mendatang masyarakat negeri jiran banyak bersekolah di Bengkayang,” tegasnya. Gidot mengeluh dengan perpustakaan yang kecil dan tidak cukup untuk ruangan membaca di SD negeri yang ada di wilayah kerjanya. Ruang yang sempit hanya untuk gudang buku saja. Ia berharap kepada Komisi X DPR RI, selain memperhatikan di bidang pendidikan, disetiap kampung ada lapangan sepakbola, dan GOR (Gedung OlahRaga) untuk Bumi Sebalo. “Hal ini dipandang perlu, selain untuk kegiatan pemuda di perkampungan supaya tidak melakukan sesuatu yang negative juga bermanfaat untuk helicopter mendarat apabila ada sesuatu yang darurat,” harap Gidot, Kamis (2/12). Dengan datangnya Komisi X DPR RI ke Bengkayang. Selain dapat membawa aspirasi dari Bumi Sebalo untuk diperhatikan pusat, juga sebagai bahan masukan kepada legislator yang berkunjung untuk melihat realita yang terjadi di daerah perbatasan yang ada di Bengkayang. Kepala Bappeda Bengkayang Drs Paulus Anwardi MSi mengungkapkan, dalam hal pembangunan di bidang pendidikan, Bumi Sebalo masih banyak kekurangannya. Kurangnya perhatian dari pemerintah pusat salah satu factor utama ketertinggalan dengan kabupaten lain yang ada di Kalbar. “Di Kecamatan Siding dan Jagoi Babang yang merupakan berbatasan langsung dengan Malaysia, belum memiliki Taman Kanak-Kanak dan SMA hanya Siding yang belum, Sedangkan Jagoi sudah ada. Untuk SD dan SMP sudah terpenuhi,” ungkap Paulus, kemarin. Sementara itu, Ir H Zulfadhli Ketua Rombongan Komisi X DPR RI menjelaskan mengenai SMK unggulan atau terpadu, Bupati Bengkayang dapat memberikan bahan kepada Komisi X DPR RI sebagai bahan laporan ke pusat untuk merealsiasikan SMK unggulan di Bumi Sebalo. Karena ada dana hibah dari luar negeri untuk pendidikan. Sedangkan pembangunan GOR, akan disampaikan kepada Menpora Andi kedatangan mereka ke Kabupaten Bengkayang ini dalam rangka kunjungan kerja yang merupakan penugasan oleh ketua Komisi X yang spesifik, hasilnya pasti ada tindaklanjutnya. Malarangeng. “Yang terpenting, berikan info yang secukupnya dan bahan yang lengkap ini sudah tepat waktunya, karena anggaran sudah ditetapkan tinggal menunggu rapat DIPA lagi. Kebanyakkan, pemerintah pusat tidak berpihak kepada daerah. Memang teknisnya begitu, jika tidak ada desakan dari DPR RI, tidak akan bisa terealisasikan,” beber legislator Partai Golkar asal Kalbar ini. “APBN 2011 sudah ditetapkansekarang tinggal membahas DIPA pada awal tahun depan. Sekarang kami sedang berjuang untuk masukan dari daerah-daerah. Supaya pendidikan di daerah perbatasan maju, sesuai dengan program pemerintah ialah untukmeningkatkan pendidikan di daerah perbatasan, pulau-pulau kecil dan pulau terluar di Indoensia. Dari pantauan Equator dilapangan saat malam ramah tamah, hadir juga Wakil Bupati Bnegkayang Agustinis Naon S SOs, Ketua DPRD Bengkayang beserta anggota, unsure muspida lainnya, dan kepala Badan, Kantor, dan dinas menyambut kedatangan DPR RI dari Komisi X. Jumat (3/12) Komisi X DPR RI beserta rombongan akan meninjau langsung kondisi riil dilapangan yakni di Kecamatan Jagoi Babang untuk melihat infrastruktur di wilayah perbatasan dengan negeri jiran kita yakni Malaysia. (cah)

Malaysia Siap, Indonesia Lamban

BENGKAYANG. Sejak 2004 silam, Pemerintah Daerah Bnegkayang menginginkan dibukanya PPLB Jagoi Babang, namun sampai saat ini tidak ada kepastiannya. Kabupaten Sambas yang lambat, sudah terealisasikan. pemerintah pusat segera PPLB di Jagoi Babang dibangun insfratsrukturnya. Malaysia sudah siap buka tinggal menunggu kesiapan dari Indonesia, kabupaten masih menunggu pusat yang lamban mengenai hal ini. Sebastianus Darwis SE MM, Ketua DPRD Bengkayang menyarankan, border Jagoi Babang segera dibuka, apabila tidak dibuka maka tidak akan terkontrol kegiatan keluar masuk masyarakat disana. Dan ini merupakan bahan pemikiran kita bersama baik dari Pemda Bengkayang dan DPRD. “Oleh karena itu, pemerintah pusat segera PPLB di Jagoi Babang dibangun insfratsrukturnya. Malaysia sudah siap buka tinggal menunggu kesiapan dari Indonesia, kabupaten masih menunggu pusat yang lamban mengenai hal ini,” saran Legislator PDI Perjuangan Dapil II ini, di Hotel Lala Golden, Kamis (2/12). Darwis membeberkan, masih ada dua kecamatan yang ada di Bumi Sebalo yang masih terisolir, yakni Kecamatan Siding dan Suti Semarang. Hal ini dikarenakan, jalannya belum dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Keduanya kerupakan berbatasan langsung dengan Malaysia. Menyikapi yang diungkapkan oleh Ketua DPRD Bengkayang, Ir H Zulfadhli Ketua Rombongan Komisi X DPR RI menjelaskan, Sebenarnya saya sudah muak, dengan setiap kali kunjungan kerja dari pusat menuju Entikong Kabupaten Sanggau Kapuas, setiap tahun kunjungan kesana tetapi hasilnya tidak nampak. “Saya sudah malu kesana, karena wilayah tersebut telah didatangi baik dari menteri, Kapolri, DPR, sampai presiden tetapi tidak ada perubahan. Mungkin malaikat baru dapat merubahnya kata orang-orang kalbar,” ungkap Legislator dari Partai Golkar ini. Ia menjelaskan, padahal daerah perbatasan bukan hanya Entikong, masih ada lima kabupaten yang ada di Kalbar yang berbatasan langsung dengan Malaysia yakni Bengkayang, Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu, dan Sintang. Yang lebih dekat dengan akses ke Kucing Serawak Malaysia adalah Bengkayang. “Saya tau persis, Bengkayang wilayah yang potensial untuk dikembangkan. Dengan SDA yang melimpah, dan hanya tinggal meningkatkan SDMnya, saya yakin Bumi Sebalo dapat bersaing dengan kabupaten lain yang saat ini minim perhatian dari pemerintah pusat,” kata Mantan Ketua DPRD Kalbar 2004-2009 ini.

APBD Terbatas, Gidot Ingatkan SKPD Untuk Proaktif

BENGKAYANG. Anggaran daerah harus benar-benar mencerminkan kebutuhan rakyat dengan memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Ditambah APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang terbatas, Gidot mengingatkan kepada para SKPD untuk proaktif mengusahakan sumber pendanaan lain. Bupati Bengkayang Suryadman Gidot SPd mengatakan, rancangan (Kebijakan Umum APBD) KUA dibahas dan disepakati bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD sebagai landasan penyusunan RAPBD tahun anggaran berikutnya. Berdasarkan KUA yang telah disepakati, Pemda kemudian menyusun rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS). “Rancangan PPAS disusun dengan terlebih dahulu menentukan skala prioritas untuk bidang urusan pemda, kemudian menentukan purutan program untuk masing-maisng urusan, dan selanjutnya menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program,” terang Gidot di ruang kerjanya, belum lama ini. Gidot menjelaskan, rancangan KUA dan PPAS tahun anggaran 2011 ini, bagi kedua lembaga merupakan suatu catatan sejarah pemerintah tersendiri. Karena melrupakan pelaksanaan tahun pertama Bupati dan Wail Bupati Bnegkayang periode 2010-2015, sehingga program dan kegiatan yang dituangkan dalam KUA dan PPAS demi mencapai visi terwujudnya masyarakat Bumi Sebalo yang sejahtera, cerdas, sehat, beriman, demokratis, dan mandiri dalam keberagaman. Gidot mengajak seluruh pihak eksekutif dan legislatif untuk bersungguh-sungguh dan seksama membahas dokumen KUA dan PPAS, supaya dapat terjawab aspirasi dan kebutuhan masyarakat secara langsung berdasarkan skala prioritas pembangunannya. Dalam KUA 2011, terdapat isu-isu dan masalah mendesak yang memerlukan penanganan melalaui berbagai upaya kongkrit, sehingga dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan, yang diarahkan bagi terciptanya stabilitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah. Oleh karena itu, pemda telah menetapkan target pencapaian kerja yang memuat program dan kegiatan prioritas sesuai bidang urusan Pemkab yang telah diserahkan kepada daerah seperti 25 urusan wajib dan delapan urusan pilihan. Anggaran daerah pada hakekatnya merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah yangluas, nyata dan bertanggungjawab. Dengan demikian, anggaran daerah harus benar-benar mencerminkan kebutuhan rakyat dengan memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. “Memperhatikan ketersediaan pendanaan dalam APBD yang sangat terbatas, para kepala SKPD untuk proaktif mengusahakan sumber pendanaan lain seperti dekonsentrasi tugas pembantuan, optimalisasi dan lain-lain melalui pemprov maupun pusat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” imbaunya. Terpisah, H Mariadi SE MM anggota Komisi C DPRD Bengkayang mengungkapkan, Bupati Bengkayang Suryadman Gidot sangat progresif untuk memajukan kabupaten ini, dan agresif untuk meningkatkan PAD Bumi Sebalo. Selain itu, beliau juga fokus dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dan Gidot tidak menganut sistem perencanaan yang tidak terputus dalam pembangunan tetapi berkelanjutan. Semua program wajib diketahui oleh masyarakat, karena program ini akan nyambung antara pemda dan warga apabila ada keterbukaan. “Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, harus ada fungsi kontrol dari LSM, masyarakat, Media Massa, ini yang harus diperkuat. Tidak terlepas dari itu, untuk mencapai apa yang diinginkan untuk membangun Kabupaten Bengkayang lebih baik dari saat ini, harus di ikuti oleh bawahannya untuk menterjemahkan apa yang menjadi agenda Bupati Bengkayang,”saran Legislator PAN dari Dapil III ini, kemarin. (cah)