SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Minggu, 16 Januari 2011

Natal Oikumene Kabupaten Bengkayang Sederhana Tapi Meriah

Cornelis: Ajak Masyarakat bersama dirinya membangun Kalbar dari ketertinggalan BENGKAYANG. Natal Oikumene yang diselenggarakan di Lantai V Kantor Bupati Bengkayang Jumat (14/1) diselenggarakan dengan sederhana tetapi meriah. Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalbar mengajak seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo bersama dirinya membangun Kalbar dari ketertinggalan. Drs Cornelis MH, Gubernur Kalimantan Barat mengatakan, dirinya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bengkayang karena telah lama menunggu kedatangan dirinya. Ini dikarena dalam sehari ia beserta istri dan rombongan mengikuti Natal Oikumene 2010 di tiga wilayah termasuk Bumi Sebalo. Sebelum di Bengkayang, ia dari Serimbu dan Ngabang. Jadi harap dimaklumi. “Kita sebagai WNI, harus saling harga dan menghargai serta toleransi dalam keberagaman. Apabila merayakan Imlek atau lebaran, kita jangan pawai sehingga mengganggu bagi yang merayakannya untuk beribadah,berikanlah ketenangan dalam menjalankan ibadah. Begitu juga saat Natal, mereka pun memahami dan toleransi dimana kita sedang merayakannya dan melakukan ibadah. Jadi kita harus tetap toleransi dan tenggang rasa dalam keberagaman keyakinan,” saran Mantan Bupati Landak di Lantai 5 Kantor Bupati Bengkayang, Jumat (14/1). Ketua DAD Kalbar ini menjelaskan, beberapa waktu lalu ia bersama masyarakat dayak lainnya melakukan orasi di Bundaran Hotel Indonesia untuk menuntut prof. Thamrin yang telah menghina suku dayak. Ia mengajak kepada seluruh warga Bumi Sebalo membantu dirinya untuk melawan professor gila tersebut. Bagi sarjanawan dan sarjanawati yang besic pendidikannya social dan hukum dapat kiranya membantu ia dalam penelitian untuk mementahkan penelitian dosen UI tersebut. “Hari ini merupakan Hari Ulang tahun saya menjadi Gubernur Kalbar yang ketiga tahunnya dan saya merayakan bersama masyarakat Kabupaten Bengkayang. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama membangun Kalbar dari ketertinggalan, karena suatu daerah dikatakan terisolir dikarenakan insfrastuktur jalan yang tidak memadai. Tahun kemarin saya fokuskan pembukaan PPLB di Kabupaten Sambas dan kini sudah terealisasikan, tahun mendatang PPLB Kabupaten Bengkayang akan diperjuangkan untuk dibuka,” tegasnya. Cornelis juga menyinggung wakil rakyat di provinsi yang tidak mendukung adanya proyek multi years. Padahal tidak dipungkiri, masyarakat sekitar proyek tersebut sangat mendambakan segera terealisasikan. Ini nyata sekali, hati mereka sudah tertutup karena demi kepentingan politik dan kelompok, bukan untuk kepentingan rakyat kecil. “Bagi Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Ketua dan anggota DPRD Kabupaten Bengkayang serta pejabat eselon II untuk dapat kiranya hadir pada natal oikumene di pendopo Gubernur yang dilaksanakan Minggu (15/1). Bagi yang belum mendapatkan undangan, anggap saja ucapan saya secara lisan ini sebagai undangan. Hari ini saya memenuhi undangan ditiga daerah yang berbeda, besok baru melayani para undangan saya,” seloroh Cornelis,kemarin. Sementara itu, Bupati Bengkayang Suryadman Gidot SPd mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Bumi Sebalo dari ketertinggalan dari kabupaten lain sesuai dengan bidang masing-masing. “Pemda dan DPRD Bengkayang walau macam manapun berusaha, apabila tidak ada dukungan dari seluruh elemen masyarakat, susah untuk mewujudkan tanda dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan cita-cita kita membuat Kabupaten Bengkayang lebih maju dari kabupaten lainnya. Mari bersama-sama mengejar ketertingalan kabupaten yang kita cintai ini,” ajaknya. Mengenai daerah tertinggal dan terisolir yang ada di Bumi Sebalo,Gidot bersama SKPD akan berusaha sekuat tenaga untuk membuka wilayah terisolir yang tentunya tanpa bantuan dari semua pihak, hal ini tidak akan terealisasikan. Kapolres Bengkayang, AKBP Mosyan Nimitch SIK membeberkan, sebanyak 50 personil ia kerahkan jajarannya untuk mengamankan kegiatan Natal dan Tahun Baru yang diselenggarakan di kantor satu atap ini. Masing-masing satuan Lantas dan Samapta yang diturunkan di lapangan. Dari pantauan Equator dilapangan, Gubernur Kalbar beserta istri dan rombongan datang ke Bumi Sebalo pukul 16.40 dan disambut langsung oleh Bupati Bengkayang berserta istri dan seluruh elemen masyarakat yang hadir dengan diiringi tarian dayak sambut tamu. Dikarenakan perjalanan jauh dan tidak berhenti dari Kabupaten Landak ke Bengkayang, kepala daerah Kalbar dan istri langsung mencari toilet, 10 menit kemudian baru menempati tempat yang telah disediakan oleh Panitia Natal. Tampak hadir mantan Bupati Bengkayang periode 1999-2010, Drs Jacobus Luna MSi, Ketua dan Anggota DPRD Bengkayang, Dandim 1202 Singkawang, Kapolres Bengkayang, Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala Pengadilan Negeri, Kepala SKPD se-Kabupaten Bengkayang, tokoh masyarakat, adat, agama, pastor, pendeta, serta suster. Tema Natal dan Tahun Baru secara nasional ialah terang sesungguhnya yang menerangi setiap manusia sedang datang kedalam dunia , yohanes 1:1-9. Natal Oikumene 2010 Kabupaten Bengkayang. Kali ini sangat meriah, karena di hadiri oleh Gubernur Kalbar dan artis ibu kota Obbie Mesakh. Cornelis sebagai Gubernur Kalbar menyalakan lilin pertama yang disiapkan oleh panitia, disusul oleh Suryadman Gidot selaku Bupati Bengkayang, kemudian Sebastianus Darwis sebagai Ketua DPRD Bengkayang, diikuti Agustinus Naon yang merupakan Wakil Bupati Bengkayang, Kristianus Anyim menjabat sebagai Sekda Bumi Sebalo. Kepala Bimas Khatolik dan Protestan di Kementerian Agama Kantor Kabupaten yakni Alexander Tinggi SPd, Sag dan Yusak, serta terakhir Bupati Bengkayang periode 2000-2010, Drs Jacobus Luna MSi. Sebanyak delapan lilin yang disiapkan oleh panitia. Sementara itu, suasana tempat kegiatan ini di Lantai lima, kursi yang disediakan oleh panitia baik di sayap kiri dan kanan dipenuhi oleh para undangan, baik itu dari umat kristiani maupun muslim dalam merayakan Natal Dan Tahun Baru di satu atap dari anak-anak sampai kakek-nenek. Sebanyak empat layar televise berukuran 21 inci disiapkan oleh panitia di empat penjuru. Kejadian unik yang kerap terjadi apabila ada suatu kegiatan di Lantai Lima Satu Atap ialah, masyarakat yang hadir banyak terjebak dengan cat tembok kapur di satu atap. Pakaian mereka yag bersandar pun langsung putih dan ada beberapa warga yang sadar langsung mengibas-kibaskan pakaiannya yang terkena cat putih kapur tersebut. Sedangkan bagi yang tidak sadar, membawa kado manis dari satu atap ke rumahnya. Di saat orang tua sedang khusyuk ibadah, sekelompok anak laki-laki di sayap kanan sibuk bermain dan ribut, tidak ada satu pun panitia yang menegur supaya tidak mengganggu acara yang sedang berlangsung. Sedangkan sebagian anak-anak lainnya, tampak mata yang lelah ingin tidur karena lelah menunggu selama beberapa jam baru kegiatan dimulai. Perlu diketahui, panitia menebarkan undangan kepada para undangan menyebutkan kegiatan dimulai jam 16.00, tetapi berhubung menunggu tamu dari provinsi, acara baru dimulai pukul 07.00 sampai 22.15. Masyarakat banyak yang mengeluhkan dengan molornya kegiatan. Bagi yang sudah mengetahui acara akan molornya waktu kegiatan tersebut, datang pukul 18.00, tetapi bagi warga yang disiplin waktu, pukul 16.00 sudah ada ditempat kegiatan. Celakanya, banyak para tamu baik itu masyarakat Bumi Sebalo yang menghadiri kegiatan dan para tamu dari provinsi banyak yang tidak kebagian makanan. Kejadian ini membuat para PNS Bumi Sebalo menyayangkan kejadian ini terjadi dan menjadi pembicaraan hangat usai kegiatan tersebut. Awalnya awak Koran ini tidak mengetahui kejadian tersebut, berhubung disana-sini membicarakan hal tersebut. Dapat dibayangkan, para tamu undangan yang tidak makan dari rumah, harus menunggu pukul 21.00 kampung tengahnya terisi. Parahnya, tamu VIP baru terisi perutnya usai acara di kediaman Bupati Bengkayang bagi umat Nasrani, dan di Pendopo Pemda untuk yang muslim. Obbie Mesakh Bius Warga Bengkayang Obbie Mesakh artis ibu kota Jakarta yang dihadirkan oleh Gubernur Kalbar dalam rangka merayakan Natal Oikumene, berhasil membius seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo dan ia juga sebagai daya tarik masyarakat rela menunggu berjam-jam walau belum makan dari rumah. Obbie membawakan beberapa lagu ciptaanya salah satunya ialah Kisah Kasih Di Sekolah dan lagu-lagu natal. Disaat Obbie Mesakh dan Cornelis berduet maut dengan menyanyikan lagu ciptaan Pance Pondang dengan spontan tepuk tangan meriah dari para undangan. Gidot dengan replek ikut bernyanyi walau d kursi dan tangannya sesekali bergendang dengan meja di hadapannya. Sementara itu, ibu-Ibu pejabat Bumi Sebalo disibukkan dengan mengabadikan duet maut Kepala Daerah Kalbar dan Obbie Mesakh menggunakan handphone. Tamu undangan lainnya tak kalah saing dengan apa yang diperbuat oleh para tamu VIP, suara riang gembira membuat suasana meriah dan bahagia. Seakan tidak mau kalah dengan suaminya, istri gubernur pun berduet maut dengan Obie Mesakh dan menyanyikan lagu demi kau si buah hati. Tidak dapat diperkirakan oleh semua orang, termasuk para wartawan dan juru gambar, tiba-tiba Cornelis membawakan sebuah bunga mawar dan diberikan kepada istri tercintanya dan langsung mencium pipi kiri dan kanan pasangan hidupnya dengan disaksikan ribuan pasang mata warga Bumi Sebalo. Tepuk tangan yang meriah dan terharu nampak di raut wajah para undangan. Usai kegiatan, setelah Gubernur Kalbar beserta Istri dan pejabat Kabupaten Bengkayang meninggalkan ruangan, masyarakat menyerbu Obbie Mesakh untuk diabadikan sebagai kenang-kenangan. Mereka berfoto bersama dan saling berebut berada disisi artis ibu kota tersebut. Setelah itu, obbie Mesakh bersama panitia bersantai ria di tempat duduk VIP untuk menikmati buah-buahan yang telah tersedia kurang lebih lima menit termasuk awak Koran ini. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar