SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Senin, 03 Januari 2011

Rabat Beton Tak Kuat, Pronton, Eskapator, dan Truck Tumbang

BENGKAYANG. Proyek multi years yang mengeluarkan dana milyaran rupiah untuk meningkatkan jalan Sanggau Ledo-Seluas-Jagoi Babang ke titik nol perbatasan terindikasi tidak kuat. Hal ini dikarenakan rabat beton tersebut tidak memakai tulang dan saat ini banyak yang rusak. Parahnya, dalam sebulan dua buah mobil tumbang, yakni truck dan pronton yang membawa eskapator. Egarius, anggota DPRD Bengkayang mengatakan, jalan rabat beton yang dibuat di jalan provinsi tepatnya di Dusun Pereges Desa Seluas Kecamatan Seluas kualitasnya dipertanyakan. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan jalan rabat beton tersebut tidak memakai tulang atau besi. “Tulang atau besi sangat berpengaruh dalam ketahan jalan rabat beton. Apalagi ini jalan provinsi, banyak aktifitas lalu lintas baik kendaraan roda dua, empat dan bahkan pronton. Jalur ini juga menuju ke Serikin Serawak Malaysia, apabila kualitasnya tidak baik, jalan akan cepat rusak,” terang Legislator dari Dapil III ini ditemui dikediamannya di Dusun Pereges, belum lama ini. Legislator dari Partai Demokrat inimenjelaskan, ia yakin rabat beton yang dibuat di jalan provinsi ini tidak bertahan dengan lama. Baik itu karena dalam pembuatannya tidak memakai tulang, juga campuran nya sedikit semen tetapi banyak pasirnya. Apabila memakai tulang, apabila jalan rabat beton tersebut retak, tidak akan hancur. Tetapi apabila tidak memakai tulang, akan hancur dan berderai bongkahan beton tersebut. Egarius sangat menyayangkan pihak ketiga dalam membuat jalan dengan kualitas tidak baik. “Saya juga tukang, jadi tahu takaran semen dan pasir mana yang lebih banyak. Pernah waktu itu saya menegur para pekerja tersebut karena banyak pasir dibandingkan semen untuk rabat beton. Apabila kualitas jalan tidak baik, kami yang merasakannya karena kami warga sini,” ungkap Eqarius. Egarius mengungkapkan, siapa saja yang bekerja, kerjakanlah dengan baik. Percuma saja pemerintah mengeluarkan dana milyaran rupiah tetapi kualitas dalam pengerjaannya asal-asalan. Kasihan dengan warga yang menggunakan jalan ini sehari-hari. “Warga banyak mengusulkan kepada dewan dan bupati untuk memperbaiki jalan di wilayahnya. Setelah terealisasikan, jalan yang diperbaiki tidak bagus dan asal jadi. Bagi yang mengerjakan jalan tersebut, kerja yang betul-betul, walaupun tidak sampai 100 persen, tetapi minimal 75 persen jadilah. Jangan pengerjaannya hanya 35 persen, masyarakat yang sakitnya,” sarannya. Bukan rahasia lagi dalam hal pengerjaan proyek, pemerintah sudah menghitung berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk pengerjaan jalan rabat beton tersebut, dan biaya untuk keuntungan pemborongnya. Apabila jalan selalu diperbaiki tetapi pengerjaannya asal jadi tidak memikirkan kualitas ketahanan jalan, perhatian pemerintah bukan hanya untuk jalan tersebut saja tetapi masih banyak lagi. “Oleh karena itu, kepada semua pihak dalam hal ini bekerjalah sesuai bistek dan tetap menjaga kualitas ketahanan jalan,” harap pria asal Sungkung Kecamatan Siding ini. Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Seluas yang tidak ingin disebutkan namanya saat melintas jalan di Pereges, ia meragukan ketahanan rabat beton yang ada di daerah tersebut. Belum saja diresmikan sudah banyak yang retak dan hancur rabat betonnya. “Rabu (15/12) lalu, sebuah mobil truck milik orang Kabupaten Landak saat melintas jalan yang rabat beton ini tumbang. Dan Kamis (30/12), sebuah mobil tronton yang membawa eskapator dari PT WKN tumbang saat melintas jalan rabat beton di Kuburan Desa Pereges Kecamatan Seluas,” beber pria berambut lurus dan berkulit sawo matang ini. Ia menjelaskan, hingga saat ini eskapator tersebut masih berada di tempat kejadian. Sedangkan trontonnya sudah kembali ke Pontianak. Ia menarik kesimpulan, badan jalan rabat beton tersebut tidak kuat menahan beban, sehingga pronton tersebut tumbang.(cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar