SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Selasa, 23 November 2010

Bengkayang Kota Terselubung

BENGKAYANG. Dengan rekoleksi, iman Kristiani dapat tumbuh dan berkembang dalam kehidupan menggereja sehingga menjadi dewasa guna membawa perubahan dan pembaharuan tingkah laku dari yang lama berganti baru. Bengkayang seperti kota terselubung, walaupun hanya kota kecil, tetapi anak-anak di bawah umur banyak yang hamil di luar nikah. Dahlia Sag, Ketua WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) Kabupaten Bengkayang periode 2010-2013 mengatakan, generasi muda terutama remaja di Bumi Sebalo saat ini sangat memprihatinkan sekali. Dikarenakan pergaulan bebas, narkoba, dan iman remaja semakin merosot. “Sebagai Ketua organsiasi wanita Katolik dan seorang ibu, saya sangat tergugah untuk membantu remaja yang ada di Kabupaten Bengkayang supaya mereka tidak terjerumus dengan pergaulan bebas dan narkoba. Dengan bentuk nyatanya, kami membuat program penyuluhan ke kost, asrama kepada remaja,” ungkap Dahlia yang juga Guru Agama Katolik SMP Negeri 1 Bengkayang ini, Selasa (23/11). Dahlia menjelaskan, untuk merealsiasikan program ini, ia meminta bantuan kepada pihak kepolisian dan Polisi Pamong Praja yang ada di Bengkayang untuk membantu mereka dalam memberikan penyuluhan dan pengawasan dan bimbingan tentang bahayanya pergaulan bebas dan narkoba. Oleh karen itu, peran serta orang tua dalam mengawasi dan membimbing anaknya sangat dibutuhkan. Tidak dapat dipungkiri, mayoritas siswa dan siswi yang bersekolah di ibu kota kabupaten Bengkayang dan ibu kota kecamatan,banyak berasal dari daerah pedalaman. Mereka indekos dan ada yang tinggal di asrama ataupun keluarga. “Bengkayang seperti kota terselubung, walaupun hanya kota kecil, tetapi anak-anak di bawah umur banyak yang hamil di luar nikah. Ini merupakan beban moral bagi kita semua. Apabila dari sejak dini kita tidak membimbing dan mengawasi mereka, niscaya akan lebih banyak lagi korban dari pergaulan bebas dan narkoba,” jelasnya. Banyak contoh kejadian-kejadian yang sangat memilukan hati, beberapa bulan lalu, anak di bawah umur di perkosa di Kecamatan Ledo, di Bengkayang, baik yang bersekolah di SMA, dan SMK negeri atau swasta, belum ujian nasional sudah hamil di luar nikah. Parahnya, ada yang membunuh bayinya sendiri karena ibunya masih sekolah dan laki-laki yang menhamilinya tidak bertanggungjawab. Upaya memperkuat iman dalam menghadapi era perubahan yang semakin komplek dimasa ini serta berusaha menjaring pengaruh negative dari adanya perubahan tersebut, beberapa waktu lalu, Minggu (14/11), Kepengurusan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Bengkayang menggelar rekoleksi atau pendalaman iman bagi para anggotanya di Aula Paroki Santo Pius X. Kegiatan yang digelar selama satu hari ini menghadirkan pembicara Katekise Theresia dari Paroki Santa Bernadetta, Cileduk, Jakarta. Serta dengan jumlah peserta 139 orang Wanita Katolik yang berasal dari 11 Ranting WKRI. “Pembinaan iman melalui rekoleksi ini bertujuan akhir untuk memperkuat iman wanita Katolik dalam interaksi mereka, baik dalam keluarga, masyarakat maupun lingkungan luar lainnya dengan menemukan kebehargaannya dengan damai terhadap dirinya sendiri dan orang sekitarnya,” tuturnya. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar