SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Sabtu, 27 November 2010

Antar Desa di Kecamatan Siding Masih Jalan Cacing

BENGKAYANG. Konversi minyak tanah ke elpiji tiga kilogram yang merupakan program dari pemerintah pusat mendapat penolakan dari masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia. Akses jalan darat yang masih sulit menjadi factor utama penolakan ini. Jalan antar desa,masih jalan cacing. Egarius, Anggota DPRD Bengkayang mengatakan, sangat tidak setuju adanya program dari pemerintah pusat tentang koversi minyak tanah ke elpiji tiga kilogram masuk ke Bumi Sebalo. Penolakan ini sangat beralasan apabila berbicara kenyataan di lapangan. “Akses jalan yang masih belum memadai menjadi alasan utama, jalan dari ibu kota Kecamatan Siding ke kecamatan lain saja masih jalan tikus. Apa lagi jalan antar desa,masih jalan cacing. Macam mana mau membawa elpiji tiga kilogram apabila tidak ada jalan darat yang dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat,” terang Egarius dari Dapil III ditemui Equator di ruang kerjanya, Kamis (25/11). Egarius yang merupakan asli dari Desa Sungkung Kecamatan Siding ini menjelaskan, pemerintah mau memberikan elpiji tiga kilogram, macam mana cara untuk membawa sampai ke pedalaman perbatasan. Jangan mau menyamakan Kalimantan dengan pulau Jawa yang sampai ke pedalaman sudah lancar akses daratnya. “Alangkah bijaknya, pemerintah melalui Menteri PDT untuk membangun saran dan prasarana terutama membuat akses jalan antar desa dan jalan menuju Kecamatan Siding. Setelah semuanya terelalisasi, baru masukan program konversi Minyak tanah ke elpiji tiga kilogram,” sarannya. Perlu diketahui, Kecamatan Siding yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Jagoi Babang menimbulkan masalah baru dan mempersulit warga Sungkung pada khususnya dan masyarakat Siding pada khususnya dalam mengurus administrasi. Biasanya hanya membutuhkan waktu dua hari, tetapi kini sampai tiga atau empat hari baru dapat kembali ke rumah karena akses jalan yang sulit. Oleh Karena itu, pemerintah pusat harus mengkaji ulang program konversi minyak tanah ke elpiji tiga kilogram. Perbaiki dahulu sarana dan prasarana yang ada di daerah pedalaman dan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Setelah itu, baru masukan Mita ke gas. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar