SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Senin, 29 November 2010

Penghuni Rutan Kelas IIB Bengkayang Kembali Lepas

BENGKAYANG. Untuk yang kedua kalinya, Penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Bengkayang di Kecamatan Lumar kembali lepas. Jika kasus yang pertama lalu, yakni Agustus 2009 dua orang yang kabur berhasil ditangkap, untuk yang kali ini, dua orang yang melarikan diri tersebut masih dalam pencarian pihak kepolisian. Aiptu Sarjono, Kapolsek (Kepala Polisi Sektor) Lumar mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari Rutan Kelas IIB Bengkayang pada, Senin (26/7) mengenai adanya Napi yang melarikan diri. “Laporan terkait pihak Rutan memohon bantuan (Kepolisian) agar dapat menangkap kembali kedua Napi yang melarikan diri tersebut. Adapun kedua napi yang dimaksud, masing-masing Sanju Raju alias Maju dengan nomor Registrasi B.18/2009 dan Aliasus alias Elias dengan nomor registrasi B.17/2010,” beber Sarjono diruang kerjanya, Rabu (28/7). Sarjono melanjutkan, dimana keduanya ditahan atas pelanggaran Pasal 363 KUHP karena terkait Pencurian dengan masa tahanan sama dua tahun. Masih berdasarkan laporan tersebut, Sarjono menyebutkan bahwa Sanju sebenarnya tinggal menjalani masa tahanan hingga 24 Agustus 2012 sedangkan Aliasus hingga 18 Januari 2012. Guna merespon laporan dari Rutan itu, Sarjono menerangkan bila saat ini anggotanya telah disiagakan untuk melakukan penyelidikan dan olah TKP. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan empat Kapolsek, yakni Polsek Kota, Ledo, Sanggau Ledo dan Seluas. Koordinasi dengan empat Polsek ini, dikatakannya karena asal dari 2 Napi yang melarikan diri tersebut berasal dari Dusun Pejambi, Kecamatan Seluas. Dimana jalur menuju kecamatan tersebut terlebih dahulu melintasi wilayah kecamatan Ledo, Sanggau Ledo, sementara Polsek Kota itu karena dikhawatirkan Napi melarikan diri kearah Kota. “Mengenai kronologis kaburnya 2 orang Napi itu, silahkan Tanya kepada Kepala Rutan, karena dia yang lebih tahu dan juga bukan kewenangan kami,” tandasnya. Namun hingga berita ini diturunkan, kronologis kaburnya Napi dari tahanan belum dapat dikonfirmasi dengan pasti karena sulitnya menemui Kepala Rutan Kelas IIB Bengkayang, Sukaji. Dimana ketika didatangi langsung ke Rutan maupun dirumah dinas, Kepala Rutan tidak berada ditempat, menurut petugas yang piket, keberadaannya sejak siang tidak diketahui. Beberapa pencari berita yang mencoba menghubungi kemudian meminta nomor kontak Kepala Rutan tersebut. Setelah diperoleh dan dihubungi serta melalui pesan singkat, masih juga belum ada tanggapan ataupun respon dari yang bersangkutan. Terpisah, Sigit salah satu warga Kelurahan Sebalo Kecamatan Bengkayang mengungkapkan, Mungkin Kepala Rutan itu takut diketahui atasannya kali, makanya dia tidak mau ditemui wartawan Menurutnya, pihak Rutan Kelas IIB Bengkayang seharusnya dapat mengambil pelajaran dari kejadian pertama pada tahun 2009 lalu, sehingga menutup kemungkinan peluang napi yang lain untuk kabur kembali seperti yang terjadi kali ini. “Penataan Rutan yang lebih ketat, termasuk penambahan personil merupakan hal penting yang harus diperhatikan pihak Rutan agar tidak memberikan sedikit ruang bagi Napi yang berniat kabur. Dengan adanya kejadian yang kedua kali ini, hal ini setidaknya akan mencoreng kualitas pengamanan Rutan,” jelas Sigit yang ikut awak Koran ini datang ke Rutan. Saat awak Koran ini menanyakan hal ini kepada Kades Tiga Berkat, Kalan dimana Rutan tersebut masih wilayah kerjanya.”Saya tidak tahu ada Napi yang lepas, dikarenakan pihak terkait tidak memberitahu hal ini kepadanya selaku Kades,” tegas Kalan diruang kerjanya, kemarin. Hal senada juga diungkapkan oleh Sekcam Lumar, Jarqoni BA bahwa dirinya tidak mengetahui bahwa Napi tersebut kabur dan dengan raut muka seakan tidak percaya bahwa untuk kedua kalinya Napi di Rutan Bumi Sebalo tersebut kembali lepas. Salah satu warga Dusun Lumar Desa Tiga Berkat berharap pihak terkait segera menangkap Napi yang lepas tersebut. Hal ini dipandang perlu dikarenakan dari segi keamanan. “Masyarakat disini pada resah mendengar ada Napi yang kabur. Dan penduduk sekitar selalu dihantui rasa was-was takut harta benda akan di curi oleh kedua buronan tersebut,” ungkap Pitung dikediamannya, kemarin.(cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar