SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Senin, 08 November 2010

Merapi Meletus, Mahasiswa Bengkayang Ungsi Keluar Yogyakarta

Merapi Meletus, Mahasiswa Bengkayang Ungsi Keluar Yogyakarta
Gidot: Saya akan kesana untuk meninjau langsung situasi dan kondisi mahasiswa Bengkayang

BENGKAYANG. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir pengumuman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyebutkan status Gunung Merapi masih awas. Selain Gunung Merapi di perbatasan Jogja dan Jawa Tengah, 21 gunung lainnya dinyatakan siaga dan waspada. Mahasiswa asal Bengkayang banyak yang mengungsi keluar DIY, bahkan ada yang pulang kampung. Bupati Bumi Sebalo akan akan kesana untuk meninjau langsung situasi dan kondisi mahasiswa Bengkayang.
Suryadman Gidot SPd Bupati Bengkayang mengatakan, terkait meletusnya gunung berapi yang ada di Yogyakarta, dan telah sampainya hujan abu ke DIY, ia selaku kepala daerah tetap mengikuti perkembangannya.
“Apabila satu sampai dua hari ini masih tidak memungkinan, saya akan kesana untuk meninjau langsung situasi dan kondisi mahasiswa Bengkayang,”terang mantan Wakil Bupati Bengkayang 2005-2010 via telepon seluler, Minggu (7/11).
Suami dari Femi Suryadman Gidot ini menyarankan kepada orang tua mahasiswa maupun pelajar yang menuntut ilmu di DIY dan sekitarnya tetap tenang. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo pada khususnya dan Kalbar pada umumnya bersama-sama memanjatkan doa supaya masalah yang telah di hadapi oleh saudara kita di Yogyakarta segera usai.
“Apabila ada peringatan dari pemerintah DIY, tentang keadaan cuaca yang berpengaruh dengan kesehatan, kita akan mengevakuasi juga mahasiswa Kabupaten Bengkayang ketempat yang lebih aman,” tegas Gidot.
Ia menjelaskan, sudah meminta FPMKB (Forum Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Bengkayang) yang ada di Yogyakarta untuk membuka posko mengenai informasi dan komando mengenai perkembangan situasi dan kondisi disana.
Ketua FPMKB di Yogyakarta, Josua menambahkan, jumlah mahasiswa asal Kabupaten Bnegkayang yang ada di Yogyakarta menurut data yang ada sebanyak 260 orang. Untuk tahun ajaran baru 2010/2011 dirinya mengakui belum mendapatkan data mahasiswa baru yang menuntut ilmu di sana.
Ia mengakui, sejak awal gunung berapi meletus, dirinya selalu berkoordinasi dengan kepengurusan forum maupun anggota yang ada di DIY bahwa belum ada mahasiswa yang masuk rumah sakit. Tetapi gangguan pernafasan ringan hampir semua di alami anak-anak Bumi Sebalo.
“Sejak Kamis (4/11) hingga hari ini, kami lebih berinisiatif keluar dari Yogyakarta, bahkan ada beberapa mahasiswa Bengkayang lainnya yang memutuskan pulang kampung. Ada juga yang menginformasikan bahwa mereka mengungsi ke Cilacap, Bogor, Jakarta, dan Surabaya,” jelasnya.
Ia masih belum mengetahui secara pasti sudah berapa banyak mahasiswa yang telah mengungsi dan keluar dari DIY. Menurutnya, Universitas Respati dimana ia kuliah dan teman yang dari ikatan dinas kejuruan Ilmu Pendidikan UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) sudah diliburkan. Sedangkan untuk kampus yang lain masih belum diketahui secara pasti apakah sudah diliburkan atau belum. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar