SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Selasa, 30 November 2010

Workshop Pendidikan Pemilih Pemula, KPU Undang SMA/SMK Di Bengkayang

BENGKAYANG. Selama ini masyarakat banyak beranggapan pemilu atau tidak, sama saja. Dengan adanya workshop pendidikan pemilih pemula pada siswa-siswi, dapat berangapan pemilu sebagai sarana demokrasi dalam memilih pemimpin kedepan bukan hanya rutinitas. KPU mengudang delapan SMA/SMK baik negri maupun swasta yang ada di ibu kota Kabupaten Bengkayang. Ketua KPU Bengkayang, Eddy A SH mengatakan, hari ini (kemarin, Red) rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait yang berlangsung alot di Lala Golden. Dari 17 camat yang di undang,dua tidak hadir dan diwakilkan oleh Sekretaris Camat yakni Kecamatan Ledo dan Jagoi Babang. Sedangkan Kakan Kesbangpol-linmas, Kepala BPS tampak hadir dalam kegiatan ini hanya Kadisdisdukcapil berhalangan dikarenakan ikut kegiatan di Batam mengenai e-KTP. “Ada dua hasil rapat tadi, mengenai data pemilih, kedepan antara KPU dan Pemerintah Daerah Bengkayang terutama Disdukcapil harus saling berkoordinasi terlebih dahulu untuk mengeluarkan DPS (Daftar Pemilih Sementara) untuk diumumkan ke publik. Sedangkan mengenai rekrutmen penyelengara pemilu di tingkat kecamatan, camat siap memfasilitasi proses penerimaan pendaftaran dan penggunaan aula kantor camat untuk calon-calon anggota PPK” terang Eddy usai rapat, Selasa (30/11). Eddy menjelaskan, kegiatan KPU bukan sampai disini saja, Rabu (1/12) akan dilanjutkan dengan workshop pendidikan pemilih pemula pada tempat yang sama. Sebanyak delapan SMA/SMK baik negeri maupun swasta sebagai perwakilan yang ada di ibu kota Bengkayang di undang untuk menghadiri acara ini. Masing-masing sekolah wajib mengutus enam siswa-siswinya. Adapun SMA yang diundang dalam kegiatan ini ialah SMA Negeri satu dua, dan tiga. SMA Swasta adalah SMA Shalom, Borneo dan Fransiskus Asisi. Serta SMK Negeri satu dan SMK PSD Bengkayang. “Kegiatan ini bertujuan menyampaikan kepada pemilih pemula mengenai pemahaman soal-soal pelaksanaan pemilu baik Pileg, Pilpres, maupun Peilukada. Selain itu mereka dapat memahami hak dan kewajiban dalam pemilu. Karena selama ini pemilih di Kabupaten Bengkayangdapat digolongkan menjadi tiga golongan yakni pemilih pragmatis, rasional dan emosional,” jelas bapak tiga anak ini, kemarin. Eddy menerangkan, pemilih pragmatis ialah orang memilih salah satu pemimpin karena diberi duit. Pemilih rasional adalah pemilih yang berdasarkan hati nuraninya yang benar dan berpengaruh bagi pemilih. Sedangkan pemilih emosional, memilih pemimpin karena masih keluarga, kerabat, teman suku, dan seagama. Kedepan, masyarakat Bengkayang dapat memilih pemimpin dengan cara rasional. Devisi Hukum KPU Bengkayang ini berharap setelah mengikuti kegiatan ini pemilih pemula dapat menjadi agen perubahan. Karena selama ini masyarakat banyak beranggapan pemilu atau tidak sama saja. Siswa-siswi dapat berangapan pemilu sebagai sarana demokrasi dalam memilih pemimpin kedepan bukan hanya rutinitas. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar