SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Sabtu, 26 Februari 2011

95 Patok Batas Indonesia Hilang di Jagoi Babang

BENGKAYANG. Sabtu (26/2) merupakan hari bersejarah bagi masyarakat Kecamatan Jagoi. Karena pemimpin yang hanya dapat dilihat melalui layar televise dan media cetak dapat mereka pandang langsung dengan mata kepala mereka sendiri. Hadirnya Panglima TNI membawa secercah harapan bagi warga daerah perbatasan. Dari 200 patok yang dipatroli, sebanyak 95 patok batas hilang atau tidak ditemukan kami di lapangan. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, apa yang telah dilaporkan oleh dan satgas Jagoi Babang tentunya sudah di laporkan kepada Pangdam XII Tanjungpura dan kami akan menindaklanjutinya. “Ada pos yang perlu direlokasikan, dan ada pos yang perlu ditambah. Itu akan kita kaji semuanya. Tentunya, hal itu dikaitkan dengan panjangnya wilayah tersebut. Yang kedua menjadi perhatian kita ialah perkembangan telekomunikasi, bagaimana komunikasi dapat berjalan dengan baik,” terang Agus saat konferensi pers di Pos Libas Jagoi Babang, kemarin. Agus kembali menegaskan, sarana patroli juga sangat penting. Apabila tidak ada sarana patroli, susah ditempuh karena sesuai dengan jarak tempuh yang mencapai 15 kilometer panjangnya. Oleh karena itu, sarana patrol yang sudah rusak, apabila perlu diganti, akan kita ganti. Semuanya berjalan dengan baik dan benar. Agus mengingatkan, proses pelangaran hukum harus dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono meninjau wilayah perbatasan darat Indonesia-Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat, hari ini Sabtu, 26 Februari 2011. Panglima TNI didampingi Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Geerhan Lantara, dan sejumlah asistennya menggunakan helikopter Mi-17 TNI Angkatan Darat menuju Pos Pengamanan Perbatasan Jagoi Babang dan Aruk. Panglima TNI mengatakan perbatasan darat RI-Malaysia di Kalimantan memiliki posisi strategis. Karena selain berbatasan dengan Malaysia, wilayah perbatasan darat RI-Malaysia juga sangat dekat dengan Laut Cina Selatan. “Jadi, apapun yang terjadi di Laut Cina Selatan, bisa berdampak hingga ke wilayah perbatasan darat RI-Malaysia di Kalbar,” kata Jendral bintang empat ini di temui di Jagoi Babang, Sabtu (26/2). Di pos perbatasan, Panglima TNI sempat mendapatkan laporan soal kondisi perbatasan darat RI-Malaysia dari Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 641/Bru. Dalam kunjungannya itu, Sementara itu, Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, menjelaskan, perbatasan darat RI-Malaysia di Kalbar memiliki panjang 966 kilometer. Jalur perbatasan sepanjang itu melintasi 14 desa, 15 kecamatan, lima kabupaten, dan 52 jalan `tikus` yang menghubungkan 55 desa di Kalbar dengan 32 kampung di Serawak (Malaysia). “Di sepanjang perbatasan darat RI-Malaysia di Kalbar itu terdapat lima pintu lintas batas yakni Entikong, Aruk, Jagoi Babang, Jasa, dan Mangabadau,” terang orang nomor dua di Pemprov Kalbar. Komandan Satgas Pamtas Yonif 641/Bru Letkol Inf Trisaktiono dalam paparannya kepada Panglima TNI mengemukakan, panjang perbatasan darat Kalbar-Serawak tercatat 966 kilometer. "Wilayah perbatasan itu dijaga oleh sekitar 615 personel yang tersebar di 32 pos pengamanan perbatasan. Terdapat 200 kilometer panjang wilayah perbatasan Kalbar-Serawak yang menjadi "status quo" karena merupakan kawasan taman nasional,” jelasnya. Ia mengemukakan, selain belum adanya jaringan jalan yang memadai, terdapat pula keterbatasan aliran listrik, air bersih, jaringan telekomunikasi dan sarana transportasi untuk melakukan pengawasan dan pengamanan wilayah perbatasan. Lain halnya dengan Bupati Bengkayang Suryadman Gidot SPd sangat berterima kasih kepada Panglima TNI karena telah sudi berkunjung ke Kabupaten Bengkayang terutama di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Jagoi Babang. “Kita berpikir positif dengan datangnya Panglima TNI, dengan harapan kedepannya ada perhatian pengembangan daerah perbatasan. Perbatasan perlu dikembangkan oleh semua pihak, itu yang terpenting,” jelas Wakil Bupati Bengkayang periode 2005-2010 ini. Gidot menjelaskan, untuk membangun daerah perbatasan tidak mudah, apabila hanya mengharapkan satu pihak saja, tidak akan terealisasikan. Dengan datangnya Panglima TNI, ada upaya untuk membangun infratsruktur dengan menggunakan program. Suami dari Femi Oktafiani Gidot ini memisalkan, membangun infratsruktur TMD dalam skala besar untuk menjaga wilayah perbatasan NKRI. Apabila secara manual, apa yang dicita-citakan tidak akan tercapai. Kapolres Bengkayang, AKBP Mosyan Nimitch SIK membeberkan, sebanyak 80 personil kepolisian saat mengamankan kedatangan Panglima TNI bersama rombongan saat berkunjung ke Jagoi Babang “Sampai saat ini situasi dan kondisi tetap kondusif keamanan Kecamatan jagoi saat datangnya Panglima TNI bersama rombongan. Tidak ada gangguan satu pun yang terjadi,” terang Nimitch. Lettu Inf Dedi Hartono Dan Pos Libas Jagoi Babang mengungkapkan, kunjungan kerja Panglima TNI untuk meninjau pos-pos pengamanan perbatasan di Kalbar khususnya di Kabupaten Bengkayang terutama di Kecamatan Jagoi. “Setelah Panglima TNI berkunjung kesini, dilanjutkan ke Aruk Kecamatan Sajingan Kabupaten Sambas sekalian menelusuri garis batas sampai ke Tanjung Datok Kecamatan Paloh bersama rombongan,” beber Dedi diruang kerjanya, belum lama ini. Panglima TNI memesan kepada prajurit untuk meningkatkan profesionalisme, menjaga disiplin dalam menjalankan tugas perbatasan, dan bekerjasama yang baik serta berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menyelesaikan masalah. Panglima TNI juga memberikan bingkisan berupa alat-alat olahraga seperti bola kaki, volley, sepaktakraw dan buku-buku ilmu pengetahuan. Semuanya bertujuan untuk masyarakat. Sehingga warga sekitar dapat menyalurkan bakat dalam olahraga bersama prajurit. Sedangkan buku yang tersedia untuk semua kalangan dari anak-anak sampai ke orang tua. “Suatu kehormatan buat kami yang bertugas di daerah perbatasan. Karena pimpinan mau melihat langsung keadaan prajurit dalam kehidupan di lapangan. Tidak semuanya mendapatkan kesempatan seperti ini,” haru Dedi. Pada akhirnya, memotifasi kami untuk bekerja lebih baik secara maksimal ke depannya, apa yang telah diberikan kepada kami saat Panglima TNI mengunjungi kami sudah cukup senang. Dedi kembali membeberkan, kendala di lapangan saat menjalankan tugas ialah transportasi yang dimiliki oleh Pos LIbas Jagoi Babang hanya dua buah kendaraan roda dua yang kondisinya kurang maksimal dan dihadapkan dengan medan yang sulit. “Patroli untuk cek patok batas yang jauh, tidak di dukung dengan alat transportasi, sehingga mengandalkan jalan kaki. Satu buah merk Kawasaki Ninja 2009 yang dapat digunakan walaupun sering rusak, sedangkan motor Yamaha YT kondisinya rusak berat,” aku Dedi. Dedi menjelaskan, patroli patok batas dan patroli wilayah dilakukan minimal dua kali dalam seminggu. Karena kami harus melakukan ungkap, selidiki, dan cegah kegiatan illegal. Selain mengamankan patok batas dan patroli wilayah NKRI, kami juga diwajibkan untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat baik itu berupa anjangsana, olahraga bersama, maupun kegiatan keagamaan. “Pergeseran patok batas Indonesia ada. Perlu diketahui, dari 200 patok yang dipatroli, sebanyak 95 patok batas hilang atau tidak ditemukan kami di lapangan. Walaupun hilang, tetapi titik koordinatnya kita miliki dan dapat mengetahui letak patok sesuai titik koordinat masing-masing sesuai dengan kesepakatan kedua negara tidak hilang,” tegas Dedi. Dengan hilangnya 95 patok batas, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, seperti memberikan tanda dengan kayu atau balok dengan cara di cat. Bisa juga di tulis, dan segera melaporkan ke komando batas untuk ditindaklanjuti. Untuk membuat patok baru, bagian topografi TNI AD Indonesia dan topografi Malaysia bersama-sama membangun patok tersebut di lapangan. Tidak boleh satu negara saja supaya tidak muncul kecurigaan antara satu dengan yang lainnya. Perlu diketahui, batas kiri patok batas yang diawasi oleh prajurit Pos Libas Jagoi Babang ialah D864 di Gunung Raya, dan batas kanan E36 yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Siding. Hilang atau tidak ditemukannya patok batas dikarenakan beberap factor kemungkinan. Ada yang hilang dikarenakan longsor, balok sudah busuk, patok batas terlalu pendek, akibat pembukaan lahan sawitdan terkena gusur oleh buldoser kemudian hilang. Kemungkinan juga di hilangkan patok batas tersebut dengan sengaja oleh cukong kayu baik yang berasal dari Indonesia maupun Malaysia. Dari pantauan awak koran ini dilapangan, masyarakat Kecamatan Jagoi Babang dari balita sampai ke kakek-nenek antusias melihat kedatangan panglima TNI. Karena kejadian ini jarang terjadi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Apalagi yang datang ialah orang nomor satu di TNI. Panglima TNI disambut oleh Dansatgas Pamtas (Pengamanan Perbatasan) Yonif 641/Beruang Letkol Inf Trisakti. Panglima TNI bersama rombongan tiba di Jagoi Babang pada pukul 08.00 dan pukul 09.30 kegiatan selesai. Kemudian, rombongan menuju tempat parkir helicopter di Lapangan Sepakbola Jagoi Babang yang berjarak kurang lebih dua kilometer dari Pos Libas. Panglima TNI beserta rombongan melanjutkan kunjungan kerja ke Aruk Kecamatan Sajingan Kabupaten Sambas. Seluruh satuan TNI yang ada di Kabupaten Bengkayang turut mengamankan kedatangan Panglima TNI. Termasuk dari Singkawang dan Pontianak. Ada kejadian aneh saat helicopter yang ditumpangi Panglima TNI mendarat di lapangan sepakbola Jagoi Babang. Dimana atap teras warung yang berada tepat di depan lapangan sepakbola hamper terangkat ke atas sehingga anggota TNI meminta kepada pemilik warung untuk mengisi jerigen dengan air dan digantungkan ke tiang dengan maksud atap tersebut tidak terangkat saat helicopter meninggalkan tempat parkir. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar