SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Selasa, 15 Februari 2011

Wujudkan Kecamatan Teriak Swasembada Beras

BENGKAYANG. Selama 11 tahun Bengkayang menjadi kabupaten, kabupaten ini tidak pernah swasembada beras. Sebenarnya Bumi Sebalo tidak pernah gagal panen padi, dan kebutuhan beras raskin dan bulong tidak terlalu dibutuhkan. Dengan program beras raskin membuat masyarakat malas untuk menanam padi baik itu sawah ataupun berladang. KSU Sepakat Bersama ingin wujudkan Kecamatan Teriak swasembada beras. Heru Kamaruzaman SE, Ketua Umum Koperasi Sepakat Bersama Desa Dharma Bhakti Kecamatan Teriak mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan terobosan baru dalam menampung gawah kelompok tani yang mereka bina tertama di Kecamatan Teriak dan Bengkayang. “Dalam rangka menyukseskan ketahanan pangan, salah satunya persiapan pembelian gabah petani. Akhir bulan Februari, rata-rata sudah panen padi ladang, dan sampai saat ini Bumi Sebalo belum ada pengepakan beras seperti kabupaten lain yang ada di Kalbar,” terang Heru ditemui diruang kerjanya, belum lama ini. Heru menjelaskan, hal ini kami lakukan sesuai dengan rapat anggota (29/12) 2010lalu, bahwa kami sepakat untuk menadah gabah petani terutama padi lading menjadi skala pioritas, sedangkan padi sawah pioritas cadangan. KSU Sepakat Bersama akan membeli hasil panen petani dengan kualitas baik dan akan di distribusikan di seluruh Kabupaten Bengkayang. Heru sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi di Bumi Sebalo. Beras asal kabupaten selama ini hilang dari pasaran, tidak tahu kemana rimbanya. “Untuk anggota kelompok tani yang telah terdaftar pada koperasi kami, dihargai gabah petani sebesar 3,5 ribu rupiah perkilogram dan standar tiga rbu rupiah. Ini sesuai dengan kualitas dan mutu gabahnya. Sedangkan yang bukan anggota poktan dihargai dua ribu ibu enam ratus rupiah gabah kering,” rinci bapak tiga anak ini, kemarin. Heru optimis, bahwa terobosan yang mereka lakukan ini akan membuahkan hasil dan suatu saat kecamatan Teriak menjadi salah satu kantong hasil beras di Bumi Sebalo. Dan ia ingin merealisasikan program pemerintah, dimana satu kecamatan memiliki satu komiditi yang di unggulkan. Hingga saat ini sudah 20 kelompok tani yang di bina oleh KSU Sepakat Bersama, itu baru di Kecamatan Teriak, sedangkan di Kecamatan Bengkayang baru delapan kelompok tani yang bergabung. Semuanya kami bina, baik itu dalam hal kredit pupuk, maupun bibit padi. “Dalam memproduksi beras, kami masih menggunakan pabrik skala kecil dimana baru lima buah pabrik milik anggota poktan. Saat ini lagi dalam proses untuk mengajuka proposal bantuan mesin pabrik padi kepada Pemda Bengkayang. tidak adanya mesin pabrik padi yang baik merupakan permasalahan yang sedang kami hadapi,” aku pria berambut ikal dan berbadan gempal ini. KSU Sepakat Bersama telah memesan 2000 lembar karung. Saat ini baru dating separo. Dalam satu karung berisi 10 kilogram. Saat uji coba memasarkan produk, akan di bagikan gratis kepada anggota poktan, setiap anggota mendapatkan satu karung. “Bengkayang tidak pernah gagal panen seperti daerah lain. Oleh karena itu, kami ingin mewujudkan Kecamatan Teriak swasembada beras. Adapun merk beras produk kami ialah Beras Bumi Sebalo, beras organic karena merupakan beras gunung,” bebernya. Sementara itu, Desman, 21, Warga Desa Dharma Bhakti sangat berterima kasih kepada pihak KSU Sepakat Bersama karena telah membantu petani yang ada di desanya, terutama menampung gabah yang di jual oleh petani. Karena selama ini petani kesulitan dalam menjual gabah dan harga beli cukong di bawah standar harga gabah nasional perkilogramnya 2750 rupiah.(cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar