SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Jumat, 10 Desember 2010

Masuk Pos Badau, Pulang lewat Jagoi Babang

Obaja:Rombongan Borneo Dayak cultural dan Sport Development Committee Sarawak Malaysia Singgah ke Bengkayang BENGKAYANG. Para Rombongan Borneo Dayak cultural dan Sport Development Committee Sarawak Malaysia disambut oleh Asisten III Setda Kabupaten Bengkayang dan kepala SKPD, anggota DPRD Bumi Sebalo, dan tokoh Adat Dayak. Beberapa rombongan sangat puas dengan pelayanan yang disungguhkan Pemda Bumi Sebalo. Dato Sri Edmund Langgu, Ketua Rombongan Borneo Dayak cultural dan Sport Development Committee Sarawak Malaysia dalam bahasa dayak Iban yang diterjemahkan oleh Obaja, Asisten III Setda Bengkayang menjelaskan, kedatangannya dalam rangka safari dengan sejumlah mobil merupakan program kerjasama SESEK MALINDO, dimaan masuk ke Indoensia melalui Pos Imigran Lubuk Hantu-Nangga Badau dengan route Lubok Antu, Lanjak, Sungai Utik, Putus Sibau, Sintang, Pontianak, BengkayangSerikin, Kucing. “Kegiatan ini untukmeningkatkan hubungan baik antar negara bertetangga dan dapat juga sebagai sarana promosi kebudayaaan dan pariwisata yang ada di Kalbar,” kata mantan Timbalan Menteri Pertanian Malaysia, kemarin. Ditambahkan, Mathew Benson Ak Mounsey, Vice President (Wakil Ketua) DAM (Dayak Association Miri) mengatakan, sebanyak 76 orang dan 22 buah mobil dari Sarawak Malaysia melakukan safari Borneo Dayak Cultural dan Sport Development Commite Serawak di Kalbar selama seminggu. “Tujuan kami berkunjung ke Kalbar ialah untuk mempelajari budaya lama dayak. Dimana saat ini di Malaysia terutama adat dan budaya dayaknya telah lama tidak kelihatan dan tidak terpelihara seperti di sini yang selalu melestarikannya,” jelas Mathew kepada Equator di Hotel Lala Golden Bengkayang, Jumat (10/12). Mathew menjelaskan, semua ritual dayak yang dilakukan di Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Pontianak, dan Bengkayang tidak jauh beda dengan nenek moyang kami di Malaysia. Kita orang dayak semuanya serumpun, walau beda negara. Rombongan mulai masuk daerah Kalbar melalui Badau dan kembali melalui Jagoi Babang. Dalam rombongan, ikut serta juga penulis asal malaysia sebanyak dua orang dan wartawan Radio RTM yang sering bercerita tentang adat budaya dayak di Kalbar. “Masyarakat Malaysia berpikir cerita yang dipublikasikan lewat radio RTM hanya reka saja, saya juga dulunya beranggapan begitu. Tetapi semuanya memang nyata dan benar, bukan reka belaka,” beber bapak berbadan gempal dan berkulit sawo matang ini, kemarin. Hasil dari kegiatan ini, akan kami musyawarahkan dan kembali melestarikan adat budaya dayak di negara kami yang selama ini tidak lagi dilakukan ritual adatnya dan kelestariannya. Ini pertama kalinya Mathew datang ke Bumi Sebalo. Rombongan juga menyerahkan bnatuan dua kursi roda untuk Hospital. Ia mengungkapkan, masyarakat dayak di Malaysia sudah banyak tidak lagi mempraktekkan apa yang diperbuat oleh orang dayak yang ada di Kalbar. Dan Mathew sependapat dengan nenek moyangkan yang mengatakan asal dayak dari Sungai Kapuas. Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Petrus Diaz menjelaskan, para rombongan akan dituntun sampai ke Kecamatan Jagoi Babang dimana berbatasan langsung dengan Serikin Serawak malaysia. “Rombongan menggunakan kendaraan roda empat yang double gardan karena wilayah yang mereka lalui jalannya rusak berat. Sama halnya dengan jalan provinsi menuju Serikin,” kata bapak berkumis dan berkacamata putih ini. (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar