SURAT KEPUTUSAN

SURAT KEPUTUSAN
SK DARI MENTERI PERTAHANAN DAN KEAMANAN RI

Senin, 20 Desember 2010

Orang eropa tidak tahu dayak ada di Indonesia

BENGKAYANG. Acara pengukuhan maupun Rakerdat, keduanya dibuka dengan diadakannya upacara adat "Nyabul Adup", adat dari Dayak Bakati' Binua Palayo yang mana bertindak sebagai Panyangahatn, yakni Gubang. Pengukuhan tersebut ditandai dengan Penyematan Mahkota yang terbuat dari Burung Enggang oleh Ketua Umum DAD Kalbar, Cornelis kepada Kristianus Anyim. Cornelis SH MH, Ketua DAD Kalbar mengatakan, keberadaan DAD sangatlah penting terutama dalam memajukan masyarakat Dayak agar dapat mensejajarkan diri dengan masyarakat lain dalam membangun NKRI diberbagai bidang. Terbentuknya DAD ini dimaksud agar dapat membela kepentingan masyarakat Dayak. "DAD diharapkannya juga sebagai organisasi yang mampu membuka wawasan Masyarakat Dayak itu sendiri serta dunia luar terhadap keberadaan Dayak, sebab menurutnya, keberadaan suku Dayak selama ini seakan tertutup bagi dunia luar. Orang eropa tidak tahu dayak ada di Indonesia, mereka hanya mengetahui dayak ada di Malaysia saja. Ini sangat menyedihkan sekali,” ungkap Bupati Landak ini di Aula Paroki Santo Pius X Bengkayang, Sabtu (18/12) Cornelis meminta agar masyarakat Dayak dapat menempatkan diri bersama masyarakat dari suku lain dalam membangun negeri ini. Meskipun terdiri atas keanekaragaman suku bangsa, Masyarakat Dayak harus bisa menempatkan diri dengan masyarakat lain dalam membangun bangsa ini dibawah ke-Bhineka Tunggal Ika-an. “Kepengurusan dewan adat provinsi belum 100 persen resmi, karena kita belum mendapatkan surat resmi dari majelis dewan adat nasional. Mengenai proyek multiyear, ia meminta kepada pihak yang tidak terima pembangunan jalan, mereka tidak memeikirkan untuk kepentingan rakyat. Untuk kepentingan rakyat, harus kita dukungdi segala bidang. Seperti planning saja membangun daerah perbatasan, mereka tolak,” beber nya. Sementara itu, Suryadman Gidot SPd Bupati Bengkayang berharap, DAD dapat memainkan peranannya sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan. DAD tak hanya organisasi semata tanpa ada terobosan yang baik dalam membantu pemerintah daerah ini sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam berbagai bidang, seperti Pengembangan Budaya, Ekonomi, Pendidikan dll. “Apabila berbicara masalah dayak, sesuai dengan Ketua DAD Kalbar, tidak ada mengenai partai, apakah itu Demokrat, PDI Perjuangan, Golkar, atau partai yang lainnya. Kita sama-sama orang dayak, orang dayak tidak pendendam, apabila yang suka dendam, bukan orang dayak. Orang dayak sangat baik, suku lain datang ke Kalimantan diberi istri,” selorohnya. Sedangkan Drs Kristianus Anyim MSi Ketua DAD Bengkayang mengatakan ucapan terimaksih kepada Ketua Umum DAD Kalbar yang bersedia datang guna memberikan penguatan bagi Kepengurusan DAD Bengkayang. Terkait Rakerdat itu sendiri, pria yang juga Sekda Bengkayang ini mengungkap bila hal ini sebagai wujud penataan kelembagaan serta pemantapan rencana dan program kerja DAD Bengkayang kedepannya. “Mari jadikan DAD sebagai lembaga pemersatu dan penggerak seluruh potensi masyarakat dayak untuk bersama-sama memperjuangkan dan mewujudkan cita-cita yang tercermin pada visi dan misi DAD. Selain itu, menjadikan DAD sebagai lembaga yang berada di posisi terdepan dalam menjaga citra masyarakat dayak sebagai masyarakat yang berbudaya, kreatif dan inovatif,” ajak Anyim yang juga sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bnegkayang, kemarin. Suami dari Anastasia Maria Anyim ini mengungkapkan, prioritas DAD Bengkayang ialah untuk mendorong pelaksanaan konsolidasi organsiasi kepada DAD kecamatan, mensosialisasikan dan intekrnalsiasikan visi, misi dan program kerja serta tugas pokok dan fungsi lembaga DAD. Bukan hanya itu saja, kita harus memantapkan koordinasi kelembagaan baik intern maupun ekstern, menyusun rencana kerja pemberdayaan dan penguatan masyarakat dayak petani sawit, pertambangan dan lainnya. Dalam upaya memperjuangkan kebijakan yang memenuhi rasa keadilan baik menyangkut peluang kerja, pola kemitraan, konsisten kebijakan termasuk memperjuangkan hak-hak masyarakat yang telah terlanjur diserobot perusahaan. “Yang tidak kalah pentingnya, kita menyusun kebijakan memperkuat program pemberdayaan ekonomi masyarakat adat serta merencanakan pembangunan rumah panjang atau rumah dayak Kabupaten Bengkayang. Untuk mempermudah penyusunan dan evaluasi program kerja, dibagi dalam tiga tahapan, yakni jangka pendek (0-1 tahun), jangka menengah (0-2,5 tahun) dan jangka panjang (0-4 tahun) baik program kerja internal maupun eksternal,” jelasnya. Yakobus Niron SH, Ketua Panitia Pengukuhan Adat Pengurus DAD Bengkayang Periode 2010-2014 dan Raker DAD Bengkayang 2010 mengatakan, tema kegiatan kali ini ialah dengan rapat kerja adat, kita tingkatkan peranan lembaga adat dayak dalam rangka penguatan keberadaan masyarakat adat dayak di Kabupaten Bengkayang. Sebanyak 300 orang peserta yang menghadiri kegiatan ini. “Kegiatan ini diselenggarakan sejak 17 sampai 19 Desember 2010 di Aula Paroki Santo X Bengkayang. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun dan menetapkan program kerja DAD Bengkayang 2010-2014 sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan organsiasi. Dan sebagai penguatan lembaga DAD yang mempunyai semangat adil ka’Talino Bacuramin Ka’Saruga Basengat Ka’Jubata,” terang Niron, Sabtu (18/12). (cah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar